Ada Gumpalan Darah saat Haid, Apa Penyebabnya?

Beberapa perempuan mengalami perdarahan yang menggumpal saat sedang haid atau menstruasi, dan ini sering kali bikin khawatir.
Pada kebanyakan kasus, ini merupakan kondisi yang tidak berbahaya. Namun, ada beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan pembekuan darah yang besar, yang terjadi disertai perdarahan haid yang berat dan/atau nyeri haid. Bila kamu mengalaminya, segera periksa ke dokter karena mungkin ada kondisi medis yang mendasarinya.
Sebetulnya, apa, sih, penyebab gumpalan darah haid terbentuk? Apa saja kondisi medis yang bisa menyebabkan pembentukannya? Simak jawabannya di bawah ini, ya!
1. Gumpalan darah haid adalah campuran sel darah, jaringan dari lapisan rahim, dan protein dalam darah yang membantu mengatur alirannya

Mungkin mengejutkan melihat gumpalan darah menstruasi yang kental atau tebal. Akan tetapi, dalam banyak kasus, gumpalan darah adalah bagian alami dari haid. Biasanya kemunculannya bukan berarti ada masalah, tetapi kadang itu bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan tertentu.
Pembekuan darah adalah bagian alami dari mekanisme pertahanan tubuh. Tekstur gumpalan darah yang tebal dan seperti jeli membantu mencegah terlalu banyak darah keluar. Ini adalah fungsi pembekuan yang sama yang terjadi di tempat lain di tubuh adalah cedera pada jaringan, seperti luka atau laserasi.
Gumpalan darah haid umumnya terjadi saat aliran darah haid sedang deras. Gumpalan sering terbentuk selama 2 hari pertama menstruasi, yang biasanya merupakan hari berat-beratnya dari suatu periode menstruasi.
Gumpalan darah yang keluar bisa berwarna cerah, lebih gelap, atau lebih merah. Gumpalan darah yang ukurannya lebih besar mungkin terlihat hitam. Darah menstruasi mulai tampak gelap dan warnanya lebih cokelat menjelang akhir periode haid, karena darah yang lebih tua dan meninggalkan tubuh lebih cepat.
2. Gumpalan terjadi ketika lapisan rahim menumpahkan jumlah darah yang meningkat

Gumpalan terjadi ketika lapisan rahim menumpahkan jumlah darah yang meningkat. Saat darah menggenang di rahim atau vagina, darah mulai menggumpal, seperti pada luka kulit yang terbuka.
Konsistensi darah menstruasi bervariasi baik sepanjang periode maupun dari satu periode ke periode lainnya.
Seseorang mungkin mengalami aliran deras yang mengandung gumpalan menstruasi satu bulan, dan aliran yang lebih ringan tanpa gumpalan pada bulan berikutnya.
Variasi ini alami, dan perubahan dapat terjadi karena faktor pola makan dan gaya hidup. Gaya hidup yang sehat dapat membantu aliran darah lebih lancar.
3. Bagaimana gumpalan darah bisa terjadi?

Selama menstruasi, sel-sel endometrium yang melapisi rahim terkelupas dan meninggalkan tubuh. Ketika ini terjadi, tubuh melepaskan protein yang menyebabkan darah di dalam rahim menggumpal. Koagulasi ini mencegah pembuluh darah di lapisan rahim terus berdarah.
Darah yang telah ditumpahkan oleh tubuh juga mengandung protein koagulasi ini. Ketika alirannya paling besar, protein koagulasi dalam darah mungkin mulai menggumpal, menghasilkan gumpalan darah haid.
Ini umumnya terjadi ketika darah menstruasi menggenang di rahim atau vagina sebelum meninggalkan tubuh.
4. Penyumbatan dalam rahim dapat menyebabkan gumpalan menstruasi tidak normal

Meskipun normal untuk memiliki gumpalan darah saat menstruasi, tetapi gejala ini kadang bisa menandakan masalah medis. Kamu dianjurkan untuk segera ke dokter jika gumpalan haid:
- Ukurannya lebih besar dari koin
- Sering terjadi
- Disertai perdarahan haid yang berat yang tidak normal, yang mengharuskan kamu mengganti pembalut atau tampon setidaknya setiap 1-2 jam
- Disertai nyeri atau rasa sakit yang signifikan
Selain itu, beberapa kondisi berikut ini juga dapat menyebabkan gumpalan darah haid yang tidak normal:
1. Polip atau fibroid rahim
Penyumbatan di rahim dapat menghentikannya berkontraksi sebagaimana mestinya, yang berarti tidak dapat mengeluarkan darah secepat biasanya. Darah akan meninggalkan tubuh lebih lambat, sehingga akan memiliki banyak waktu untuk menggenang atau berkumpul dan membentuk gumpalan.
Penyumbatan juga dapat menyebabkan aliran yang lebih berat, yang menghasilkan lebih banyak pengumpulan darah.
Gejalanya antara lain:
- Perdarahan haid yang berat
- Menstruasi lebih dari seminggu
- Nyeri atau tekanan pada panggul
- Sering buang air kecil
- Sulit mengosongkan kandung kemih
- Konstipasi
- Nyeri punggung atau kaki
2. Endometriosis
Endometriosis dapat menyebabkan menstruasi yang menyakitkan dan berat. Ini merupakan suatu kondisi yang menyebabkan jaringan lapisan rahim tumbuh di luar rahim.
Kelainan ini dapat menyebabkan beberapa gejala, yang mungkin dirasakan lebih buruk sekitar waktu menstruasi. Gejala utama endometriosis meliputi:
- Nyeri di perut bagian bawah atau punggung (nyeri panggul), biasanya memburuk saat menstruasi
- Nyeri haid yang baru berhenti saat beraktivitas normal
- Nyeri selama atau setelah berhubungan seks
- Nyeri saat berkemih atau buang air besar selama menstruasi
- Merasa mual, konstipasi, diare, atau ada darah dalam urine selama haid
- Sulit hamil
3. Adenomiosis
Pada orang dengan adenomiosis, lapisan rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Hal ini dapat membuat lapisan endometrium dan dinding rahim lebih tebal, yang dapat menyebabkan aliran darah yang jauh lebih berat selama menstruasi. Akibatnya, kemungkinan besar akan muncul gumpalan darah dalam darah menstruasi.
Sering kali adenomiosis tidak menunjukkan tanda atau gejala atau cuma ketidaknyamanan yang ringan. Namun, adenomiosis bisa menyebabkan:
- Pendarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan
- Kram perut yang parah atau nyeri tajam, atau nyeri seperti ditusuk di area panggul selama haid
- Nyeri panggul kronis
- Rasa sakit saat berhubungan seks
Rahim mungkin membesar. Meskipun gejala ini tidak terlihat, tetapi mungkin seseorang akan merasakan nyeri tekan atau adanya tekanan di perut bagian bawah.
5. Ketidakseimbangan hormonal juga memengaruhi gumpalan darah saat menstruasi

Selain kondisi-kondisi yang sudah dijelaskan sebelumnya, gumpalan darah yang tidak normal saat haid juga dapat disebabkan oleh gangguan hormonal.
Ketidakseimbangan hormonal dalam tubuh sangat penting peranannya dalam menjaga kesehatan rahim. Jika kadar hormon tertentu menjadi tidak seimbang, banyak masalah dapat terjadi, termasuk menstruasi berat atau penggumpalan darah.
Kondisi lain yang juga dapat menyebabkan gumpalan darah saat haid di antaranya:
- Keguguran
- Rahim membesar
- Gangguan perdarahan
Saat mengalami keguguran, biasanya perempuan akan keluar sejumlah gumpalan besar, tergantung pada tahap kehamilan saat keguguran terjadi. Ini kadang bisa terjadi sebelum perempuan mengetahui dirinya sedang hamil, sehingga mereka mungkin salah mengira keguguran dini sebagai bagian dari siklus menstruasi biasa.
Setelah kehamilan, rahim perempuan biasanya akan lebih besar dari sebelumnya. Rahim yang membesar ini juga bisa disebabkan oleh masalah struktural, seperti fibroid. Akan ada ruang tambahan bagi darah untuk berkumpul, yang dapat menyebabkan penggumpalan lebih lanjut sebelum keluar dari tubuh.
Beberapa gangguan perdarahan mungkin bertanggung jawab atas aliran menstruasi yang deras, karena dapat memengaruhi protein koagulasi yang dibutuhkan lapisan rahim untuk menghentikan perdarahan menstruasi. Gangguan fungsi trombosit atau penyakit von Willebrand dapat menyebabkan menstruasi berat yang tidak normal.
Bila kamu mengalami perdarahan menstruasi yang berat atau melihat gumpalan darah haid yang ukurannya lebih besar dari koin, terutama bila disertai gejala tak biasa lainnya, sebaiknya segera buat janji temu dengan dokter agar bisa mendapat diagnosis dan penanganan tepat.