Penyakit ginjal polikistik adalah kelainan bawaan yang menyebabkan terbentuknya kista berisi cairan di ginjal. Sekitar 50 persen orang dengan penyakit ginjal polikistik akan melihat darah dalam urine sebagai gejalanya.
Selain gumpalan darah dalam urine, gejala penyakit ginjal polikistik termasuk nyeri punggung atau pinggang, perut bengkak, tekanan darah tinggi, dan peningkatan risiko ISK. Meskipun sebagian besar kasus relatif tidak berbahaya, tetapi perdarahan yang terus-menerus dapat mengindikasikan gagal ginjal.
Bentuk gumpalan dapat bervariasi, mulai dari gumpalan mirip cacing hingga gumpalan kecil berwarna merah. Munculnya gumpalan bisa disertai atau tidak disertai rasa sakit. Meskipun kondisi ini tidak selalu berbahaya, tetapi yang terbaik adalah menghubungi dokter untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat.
Referensi
Varma, P.P., P. Sengupta, and R.K. Nair. “Post exertional hematuria.” Renal Failure 36, no. 5 (May 28, 2014): 701–3.
"Causes of Blood Clots in Urine With or Without Pain." Verywell Health. Diakses Oktober 2024.
Agarwal, Manav, Ashok Kumar Sokhal, Manoj Kumar, and Sunny Goel. “Haematuria in ADPKD: not always benign. Be aware!” BMJ Case Reports, October 9, 2017, bcr-220638.
"Hematuria (blood in the urine)." National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses Oktober 2024.
"Prostate enlargement (benign prostatic hyperplasia)." National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses Oktober 2024.
"Dioctophymiasis." CDC. Diakses Oktober 2024.
"What Can Cause Worm-Like Blood Clots in Urine?" Healthline. Diakses Oktober 2024.
Ghaly, Paul, Jim Iliopoulos, and Mehtab Ahmad. “Acute bilateral renal vein thrombosis diagnosis and management: a case report.” Journal of Surgical Case Reports 2020, no. 8 (June 17, 2020).