Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Sam Lion)

Apakah kamu sering atau pernah merasakan tekanan atau rasa sakit di bagian pelipismu? Ia terletak di sisi kepala tepat di samping mata kita. Sebenarnya, sakit di bagian pelipis adalah hal yang cukup lumrah.

Pada umumnya, hal ini disebabkan oleh stres atau kelelahan. Akan tetapi, pada kasus yang langka, pelipis yang sakit menjadi tanda dari kondisi medis yang lebih parah. Kira-kira kondisi apa sajakah itu? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Sakit kepala tipe tegang

ilustrasi migrain (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Apa yang membedakan sakit kepala biasa dengan sakit kepala tipe tegang atau tension headache?

Sakit kepala tipe tegang ditandai dengan kepala yang terasa layaknya diikat dengan tali yang kencang. Kamu akan merasakan tekanan mulai dari dahi, pelipis, leher, hingga pundak. Dilansir WebMD, penyebab sakit kepala tipe tegang belum diketahui, tetapi yang paling mungkin adalah stres.

Pada umumnya, kondisi ini hanya berlangsung selama beberapa jam dan hanya butuh istirahat untuk meredakannya. Akan tetapi, pada kasus yang lebih parah, sakit kepala dapat bertahan hingga berhari-hari. Jika itu yang terjadi, kamu harus segera periksa ke dokter.

2. Migrain

ilustrasi migrain (freepik.com/cookie_studio)

Migrain atau sakit kepala sebelah biasanya dimulai dengan timbulnya tekanan pada salah satu sisi kepala. Kemudian, rasa sakit bisa berpindah ke bagian depan, belakang, atau bahkan kedua pelipis kita.

Kondisi ini diiringi mual, muntah, serta munculnya sensitivitas terhadap cahaya, bau, dan suara. Dilansir Healthline, terdapat beberapa pemicu migrain, yaitu stres, kurang tidur, minuman beralkohol, dan kelelahan.

3. Sakit kepala belakang (cervicogenic headache)

ilustrasi sakit kepala bagian belakang (pexels.com/Kindel Media)

Kondisi ini ditandai dengan menjalarnya rasa sakit dan tekanan di bagian leher, tempurung kepala, hingga pelipis. Banyak yang mengira penyakit ini sama dengan migrain, tetapi nyatanya tidak.

Migrain lebih disebabkan karena stres, sedangkan sakit kepala belakang terjadi karena adanya kelainan pada tulang belakang, leher, atau artritis di area tersebut.

Ada beberapa gejala yang menyertainya. Mulai dari mual, leher kaku, penglihatan memburuk, sensitif terhadap cahaya dan suara, serta sulit menggerakkan kepala.

4. Giant cell arteritis (GCA)

healthlinkbc.ca

Penyakit ini merupakan kondisi di mana pembuluh darah kita meradang atau membengkak. Akhirnya, arteri menyempit dan persediaan darah ke seluruh tubuh pun berkurang. 

Sebenarnya GCA dapat menyerang arteri yang mana saja. Akan tetapi, menurut Arthritis Foundation, biasanya yang paling terpengaruh adalah pembuluh di sekitar pelipis. Gejalanya meliputi sakit kepala parah, pandangan terganggu, pusing, sakit pada rahang, dada, dan pelipis.

5. Gangguan sendi rahang

ilustrasi sakit di pelipis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penyakit ini sering disebut sebagai temporomandibular joint disorder (TMJ). Pasien akan merasakan sakit akibat disfungsi persendian dan otot yang berfungsi menggerakkan rahang.

Dilansir Mayo Clinic, sulit untuk menentukan penyebab TMJ karena kondisi ini terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya adalah faktor genetis, artritis, dan cedera rahang. TMJ umumnya bukanlah masalah yang serius dan hanya terjadi sementara.

6. Cedera otak berat

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/SHVETS production)

Sakit di bagian pelipis juga bisa disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius, seperti cedera otak berat. Pada umumnya, hal ini terjadi karena kepala mengalami benturan yang cukup parah. Misal pernah kecelakaan, jatuh, terbentur, dan lain-lain.

Studi dari American Migraine Foundation mengatakan bahwa 85 persen sakit kepala karena cedera otak berjenis tekanan. Pasien akan merasakannya di bagian pelipis, dahi, dan tempurung kepala. Dapat dikatakan bahwa ini adalah efek samping dari cedera tersebut.

7. Tumor otak

ilustrasi sakit kepala (pexel.com/Andrea Piacquadio)

Penyebab terakhir dari sakit di bagian pelipis adalah tumor otak. Menurut ahli saraf dari Johns Hopkins’ Comprehensive Brain Tumor Center, sebenarnya probabilitas sakit kepala yang disebabkan tumor itu sangat kecil. Akan tetapi, kita tetap harus waspada. 

Tumor otak disebabkan oleh adanya sel tidak normal yang menyerang organ tersebut. Ini merupakan penyakit serius karena dapat berpotensi menjadi kanker. Gejalanya meliputi sakit kepala parah di sekitar pelipis, gangguan penglihatan, mual, muntah, gangguan keseimbangan, serta kejang-kejang. 

Di antara semua kondisi di atas, memang cukup sulit untuk membedakan gejala dari setiap penyakit. Akan tetapi, ada tanda tertentu yang dapat menjadi peringatan untuk segera pergi ke dokter, di antaranya:

  • Pelipis terasa sakit dalam jangka waktu yang lama.
  • Tingkat keparahan kian meningkat.
  • Disertai pening, demam, muntah, dan kebingungan.
  • Terjadi setelah terjadi cedera kepala.

Kamu harus bisa memerhatikan semua gejala dirasakan dengan baik. Dengan begitu, diagnosis dan penanganannya pun tepat sasaran. 

Editorial Team