ilustrasi makanan manis (pexels.com/Tom Fisk)
Makanan dan minuman manis sering kali menjadi pelarian untuk meningkatkan suasana hati. Namun, jika terlalu banyak, maka dapat mengalami masalah kesehatan.
Begitu juga dengan sindrom metabolik. Menurut laporan dalam jurnal Circulation, sindrom metabolik merupakan sekumpulan faktor risiko dari metabolisme yang memicu terjadinya penyakit kardiovaskular aterosklerotik. Faktor risiko yang banyak terjadi pada sindrom metabolik umumnya berupa dislipidemia aterogenik, tekanan darah tinggi, dan glukosa darah tinggi akibat resistansi insulin.
Saat tubuh terlalu banyak gula, orang dengan sindrom metabolik mengalami resistansi insulin. Berdasarkan studi dalam jurnal BMC Neurology, saat tubuh mengalami resistansi insulin, maka otak akan mengalami gangguan pelepasan neurotransmiter. Gangguan ini bisa menyebabkan sakit kepala. Dan, pada pasien diabetes yang mengalami sindrom metabolik, sakit kepala ini akan berlangsung lebih lama dan lebih sakit.
Penting untuk membatasi konsumsi gula agar terhindar dari berbagai risiko kesehatan. Selain dapat menyebabkan sakit kepala, konsumsi gula berlebihan juga dapat menyebabkan penyakit serius seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Kalau kamu suka yang manis-manis, pilihlah alternatif yang lebih sehat. Misalnya, teh dengan madu, jus atau smoothie tanpa tambahan gula, atau sesederhana makan buah segar. Dengan begitu, asupan gula tetap terkontrol.