Baik ADHD maupun kecemasan bisa membaik dengan penanganan yang tepat, seperti terapi atau obat-obatan. Namun, pengobatan untuk kedua kondisi ini sangat berbeda karena penyebab dan mekanisme gangguannya yang tidak sama.
Pada ADHD, pengobatan biasanya melibatkan obat stimulan atau non stimulan yang membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus.
Sementara itu, kecemasan lebih sering ditangani dengan obat anti kecemasan seperti antidepresan atau obat penenang benzodiazepine.
Jika seseorang memiliki kedua kondisi ini sekaligus, penting untuk berhati-hati karena obat stimulan untuk ADHD justru bisa memperburuk gejala kecemasan apabila penggunaannya tidak dipantau oleh dokter.
Meski ADHD dan kecemasan tampak serupa di permukaan, tetapi keduanya merupakan kondisi yang berbeda, baik dari segi penyebab maupun cara penanganannya. Memahami perbedaan ini penting agar diagnosis tepat dan pengobatan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
Referensi
Katzman, Martin A., Timothy S. Bilkey, Pratap R. Chokka, Angelo Fallu, and Larry J Klassen. “Adult ADHD and Comorbid Disorders: Clinical Implications of a Dimensional Approach.” BMC Psychiatry 17, no. 1 (August 22, 2017).
"The Difference Between ADHD vs. Anxiety in Adults". Diakses April 2025. Attention Deficit Disorder Association.
"Anxiety Disorders". Diakses April 2025. National Institute of Mental Health.
Young, Susan, Nicoletta Adamo, Bryndís Björk Ásgeirsdóttir, Polly Branney, Michelle Beckett, William Colley, Sally Cubbin, et al. “Females with ADHD: An Expert Consensus Statement Taking a Lifespan Approach Providing Guidance for the Identification and Treatment of Attention-Deficit/ Hyperactivity Disorder in Girls and Women.” BMC Psychiatry 20, no. 1 (August 12, 2020).