Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang perempuan tidur menyamping.
ilustrasi posisi tidur (freepik.com/Racool_studio)

Intinya sih...

  • Tidur miring ke kiri dapat menyebabkan perubahan yang nyata pada aktivitas jantung.
  • Tidur telentang mungkin tidak ideal untuk kesehatan jantung, terutama bagi mereka yang mengalami gagal jantung.
  • Satu hal yang pasti, mendapatkan istirahat yang cukup dan baik penting untuk menjaga kesehatan jantung yang optimal, apa pun posisi tidurmu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampu kamar sudah diredupkan, udara mulai sejuk, dan tubuh perlahan terasa berat. Saat itu, tanpa sadar, kamu sedang menyiapkan panggung bagi tubuh untuk bekerja diam-diam. Jantung berdetak dengan ritme yang lebih tenang, otak merapikan ingatan hari ini, dan sel-sel tubuh sibuk memperbaiki diri. Tidur malam memang terdengar sederhana, tapi di baliknya ada proses pemulihan yang luar biasa.

Namun, ada satu hal yang sering luput dari perhatian, yaitu cara tubuhmu berbaring. Selama berjam-jam, posisi tidur menjadi “kerangka” yang menopang seluruh proses pemulihan itu. Salah pilih posisi, dan efeknya bisa terasa. Dari kualitas tidur yang terganggu, hingga kesehatan jantung dan otak yang ikut terpengaruh.

Bagi sebagian orang, posisi tidur hanyalah soal kenyamanan. Namun, itu tidak selalu cukup. Ada posisi tidur yang bisa membantu jantung bekerja lebih ringan, ada pula yang justru memberi tekanan tambahan.

Memahami posisi tidur yang tepat dapat menjadi bagian dari menjaga kesehatan jangka panjang. Jadi, posisi tidur seperti apa yang paling ramah untuk jantung? Mari kita telusuri lebih dalam.

1. Tidur miring ke kiri

Tidur miring ke kiri terbukti dapat memengaruhi aktivitas jantung. Sebuah studi tahun 1997 yang dipublikasikan dalam Journal of Electrocardiology menunjukkan adanya perubahan signifikan pada pembacaan elektrokardiogram (EKG) ketika peserta tidur dalam posisi ini.

Temuan tersebut diperkuat oleh penelitian tahun 2018 di BioMedical Engineering OnLine menggunakan vektorkardiografi, yang mengungkapkan bahwa jantung bergeser posisi saat seseorang tidur miring ke kiri.

Sebaliknya, tidur miring ke kanan hanya menimbulkan perubahan minimal pada aktivitas EKG. Hal ini karena jantung tetap stabil, ditopang oleh mediastinum—jaringan yang berada di antara paru-paru. Perubahan yang terjadi lebih disebabkan oleh pergeseran posisi jantung, bukan gangguan fungsi.

Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan apakah tidur miring ke kiri berisiko bagi individu dengan kondisi jantung tertentu.

2. Tidur miring ke kanan

Ada perdebatan mengenai apakah tidur miring ke kiri atau ke kanan lebih baik untuk kesehatan jantung. Sebagian ahli berpendapat bahwa tidur miring ke kanan dapat menekan vena cava—pembuluh darah utama—namun hingga kini tidak ada bukti bahwa hal tersebut meningkatkan risiko gagal jantung.

Menariknya, sebuah studi tahun 2018 yang dipublikasikan dalam Echocardiography menemukan bahwa penderita kardiomiopati dilatasi, yaitu penyakit pada otot jantung, justru lebih nyaman tidur miring ke kanan.

Pada ibu hamil, tinjauan tahun 2019 dalam jurnal EClinicalMedicine tidak menemukan perbedaan signifikan dalam hal kesehatan, baik tidur miring ke kiri maupun ke kanan.

Beberapa dokter memang menyarankan posisi miring ke kiri untuk mengurangi tekanan pada hati. Namun, tidur miring ke kanan juga memiliki manfaat, yakni membantu meringankan beban kerja jantung dengan mengurangi tekanan pada vena cava inferior, sehingga aliran darah ke janin dapat lebih lancar.

Secara umum, kedua posisi ini aman. Menggunakan bantal tambahan dapat membantu meningkatkan kenyamanan dan mendukung kualitas tidur yang lebih baik.

3. Tidur telentang

ilustrasi tidur telentang (unsplash.com/Tania Mousinho)

Tidur telentang membuat kepala, leher, dan tulang belakang berada dalam posisi netral. Posisi ini dapat membantu mengurangi nyeri punggung maupun leher. Namun, bagi sebagian orang dengan gangguan jantung, tidur telentang justru bisa menimbulkan masalah. Posisi ini berisiko memicu kesulitan bernapas dan memperburuk gejala, seperti mendengkur atau sleep apnea.

Jika kamu memiliki kondisi jantung, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memilih tidur dalam posisi ini.

4. Tidur tengkurap

Tidur tengkurap umumnya tidak dianjurkan untuk kesehatan jantung. Posisi ini dapat menegangkan leher dan tulang belakang, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

Selain itu, tidur tengkurap juga membatasi ruang gerak pernapasan, membuat aliran udara kurang optimal dan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Bagi orang dengan penyakit jantung atau gangguan pernapasan, seperti sleep apnea, posisi ini sebaiknya dihindari.

5. Bagaimana sebaiknya tidur jika mengalami gagal jantung?

Bagi orang dengan gagal jantung, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui posisi tidur yang sebaiknya dihindari.

Tidur miring ke kanan sering dianggap sebagai pilihan yang lebih nyaman bagi penderita gagal jantung. Meski ada anggapan bahwa posisi ini dapat membatasi aliran darah kembali ke jantung, hingga kini belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa hal tersebut berbahaya.

Jika tidak memiliki sleep apnea atau masalah pernapasan lain, tidur telentang umumnya aman. Sementara itu, tidur tengkurap kadang dapat membantu meredakan sleep apnea dan mendengkur, tetapi berisiko menimbulkan nyeri leher atau punggung. Perlu diingat, sleep apnea sendiri meningkatkan risiko gagal jantung, dan banyak orang mengalami keduanya secara bersamaan.

Bagi yang menggunakan implantable cardioverter-defibrillator (ICD), tidur di sisi berlawanan dengan lokasi implan sering kali terasa lebih nyaman. Secara anekdot, posisi ini juga membantu pernapasan di malam hari. Jika kamu mengalami sesak napas saat berbaring, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter.

Hingga kini, belum ada kesimpulan pasti mengenai posisi tidur terbaik untuk kesehatan jantung maupun kesehatan secara keseluruhan. Meski begitu, banyak penderita gagal jantung melaporkan merasa lebih nyaman tidur miring ke kanan dibandingkan ke kiri, meskipun klaim ini masih minim dukungan ilmiah.

Satu hal yang jelas: apa pun posisi tidurmu, mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas tetap menjadi kunci untuk menjaga kesehatan jantung secara optimal.

Referensi

Adams, Mary G., and Barbara J. Drew. “Body position effects on the ECG.” Journal of Electrocardiology 30, no. 4 (October 1, 1997): 285–91.
Bayraktar, Muhammed Fatih, and Ozcan Ozeke. “Serial echocardiographic changes with different body positions and sleeping side preference in heart failure patients.” Echocardiography 35, no. 8 (April 12, 2018): 1132–37. 
Cronin, Robin S., Minglan Li, et al. “An Individual Participant Data Meta-analysis of Maternal Going-to-Sleep Position, Interactions with Fetal Vulnerability, and the Risk of Late Stillbirth.” EClinicalMedicine 10 (April 1, 2019): 49–57.
"What Are the Healthiest Sleep Positions for Your Heart and Overall Health?" Healthline. Diakses November 2024.
"Mayo Clinic Minute: What is the best sleeping position?" Mayo Clinic. Diakses November 2024. 
Pan, Hongze, Zhi Xu, et al. “Lying position classification based on ECG waveform and random forest during sleep in healthy people.” BioMedical Engineering OnLine 17, no. 1 (August 30, 2018).
"Sleeping On Your Stomach – Is it Bad for You?" Sleep Foundation. Diakses November 2024.

Editorial Team