Penyebab Dada Terasa Sakit, Bisa Jadi akibat 12 Penyakit Serius Ini

Yang pasti bukan karena perasaan tersakiti ya~

Pernah merasakan sakit di dada? Bukan karena perasaan tersakiti ya, melainkan dada terasa seperti ditimpa sesuatu yang berat. Jika kamu pernah merasakannya, ada sejumlah kemungkinan penyebabnya dan beberapa di antaranya cukup serius.

Sakit di dada bisa berasal dari masalah jantung, tetapi bisa juga karena infeksi paru-paru, ketegangan otot, cedera tulang rusuk, serangan panik, dan lain-lain. Beberapa di antaranya merupakan kondisi serius dan butuh perhatian medis.

Jangan diremehkan, inilah beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan sakit dada.

1. Otot tegang

Sakit di dada bisa disebabkan oleh otot yang menegang, biasanya otot interkostal. Hal ini dapat terjadi jika saat meregangkan tubuh, otot yang menahan iga tertarik. Alhasil, otot interkostal menekan tulang rusuk dan muncul rasa berat di dada.

Untuk membantu mengatasi kondisi ini, beristirahatlah. Namun, jika tidak membaik setelah beristirahat, sebaiknya temui dokter untuk memastikan tidak ada penyebab lainnya.

Apabila nyeri otot parah, mungkin ada robekan otot yang perlu operasi untuk memperbaikinya. Jika ada robekan, kamu mungkin bisa melihat perubahan pada tampilan otot dada. Jika demikian, segera temui dokter.

2. Pneumotoraks

Penyebab Dada Terasa Sakit, Bisa Jadi akibat 12 Penyakit Serius Iniilustrasi gejala nyeri dada (freepik.com/KamranAydinov)

Paru-paru yang kolaps atau pneumotoraks terjadi ketika udara masuk di antara dinding dada (tulang rusuk, dan beberapa lapisan otot dan jaringan) dan paru-paru. Penumpukan udara ini dapat memberi tekanan pada paru-paru dan mencegahnya mengembang saat menarik napas, seperti dilansir Healthline.

Kalau kamu mengalami pneumotoraks, bernapas akan terasa menyakitkan dan akhirnya menjadi sulit. Ini mungkin terasa seperti nyeri di dada karena di situlah lokasi paru-paru.

3. Perikarditis

Perikarditis adalah peradangan atau infeksi pada kantung di sekitar jantung. Ini dapat menyebabkan rasa sakit yang mirip dengan yang disebabkan oleh angina.

Menurut Johns Hopkins Medicine, gejala klasik perikarditis adalah rasa sakit yang tajam dan menusuk di bagian tengah atau kiri dada, yang memburuk saat menarik napas dalam-dalam atau berbaring. Rasa sakit terjadi akibat lapisan kantung di sekitar jantung yang teriritasi saling bergesekan.

Baca Juga: Cegah 9 Penyakit Ini dengan Olahraga, Lebih Efektif daripada Obat!

4. Angina

Penyebab Dada Terasa Sakit, Bisa Jadi akibat 12 Penyakit Serius Iniilustrasi angina atau angin duduk (freepik.com/wayhomestudio)

Angina mengacu pada jenis nyeri dada yang terjadi saat darah masih mengalir ke otot jantung, tetapi suplainya berkurang drastis, mengutip laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Nyeri dada yang berhubungan dengan angina digambarkan sebagai tekanan, atau perasaan seperti jantung sedang diremas.

Jika mengalami angina, kamu mungkin juga akan mengalami nyeri di bahu, punggung, leher, lengan, dan rahang. Selain itu, angina juga bisa terasa seperti gangguan pencernaan.

5. Pneumonia

Pneumonia bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan komplikasi dari flu atau infeksi pernapasan lainnya. Sakit dada yang berhubungan dengan pneumonia digambarkan sebagai nyeri tajam atau menusuk yang makin parah saat menarik napas.

Gejala pneumonia lainnya meliputi batuk parah; biasanya mengeluarkan dahak berwarna hijau, kuning, atau terkadang berdarah; demam; dan menggigil.

6. Batu empedu

Penyebab Dada Terasa Sakit, Bisa Jadi akibat 12 Penyakit Serius Iniilustrasi batu empedu (clevelandclinic.org)

Batu empedu adalah kelompok kecil kolesterol atau bilirubin yang mengeras. Bilirubin adalah senyawa yang dibuat saat sel darah merah rusak. Batu empedu terbentuk di kantong empedu. Kandung empedu adalah organ yang mengandung zat kimia yang disebut empedu, yang digunakan untuk membantu pencernaan.

Saat batu empedu menyumbat saluran empedu, kamu bisa mengalami rasa sakit yang hebat di perut bagian atas. Ini disebut serangan kandung empedu. Kamu mungkin juga merasakan nyeri menjalar ke dada. Gejala biasanya berkembang setelah makan besar.

Nyeri dada yang berhubungan dengan batu empedu dideskripsikan sebagai nyeri hebat yang menjalar dari perut bagian atas ke area dada.

Segera temui dokter jika sakit perut bertahan lebih dari 1 atau 2 jam dan kamu mengalami gejala muntah, demam, serta perubahan warna urine atau tinja.

7. Emboli paru

Emboli paru adalah penyumbatan di pembuluh darah yang mengarah ke paru-paru. Emboli terjadi ketika gumpalan darah terlepas, sering kali dari kaki. Jika mengalami pembekuan darah di kaki, kamu mungkin mengalami rasa sakit di area tersebut.

Nyeri dada yang berhubungan dengan emboli paru digambarkan sebagai nyeri bertahap atau tiba-tiba, tajam, mirip serangan jantung, yang memburuk saat beraktivitas. Gejala lain termasuk pembengkakan di kaki bagian bawah dan batuk yang mungkin disertai darah bercampur lendir.

Jika salah satu dari gejala di atas berkembang secara tiba-tiba, segera cari bantuan medis darurat. Emboli paru dapat menghentikan aliran darah ke jantung dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak cepat ditangani.

8. Serangan jantung

Penyebab Dada Terasa Sakit, Bisa Jadi akibat 12 Penyakit Serius Iniilustrasi serangan jantung (pixabay.com/Pexels)

Serangan jantung terjadi ketika ada penyumbatan di satu atau lebih arteri yang memasok darah ke otot jantung. Ketika otot mana pun dalam tubuh kekurangan darah yang kaya oksigen, itu dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Begitu pula otot jantung. 

Nyeri dada yang berhubungan dengan serangan jantung biasanya berupa terasa seperti sensasi menusuk yang tajam, atau lebih terasa seperti sesak atau tertekan di dada.

Gejala serangan jantung lainnya mungkin termasuk:

  • Sesak napas.
  • Pusing.
  • Keringat dingin.
  • Mual.
  • Denyut nadi cepat atau tidak teratur.
  • Benjolan di tenggorokan atau perasaan tersedak.
  • Tanda-tanda syok, seperti kelemahan mendadak dan parah.
  • Mati rasa di lengan atau tangan.
  • Merasakan bahwa ada sesuatu ada yang salah atau hal buruk akan terjadi.

Serangan jantung selalu merupakan keadaan darurat medis. Makin cepat gejalanya dikenali dan mendapat perawatan medis, makin sedikit kerusakan yang diakibatkan oleh kejadian jantung ini.

9. COVID-19

Seseorang dengan COVID-19 mungkin mengalami gejala pernapasan, atau tekanan di dada. Segera cari bantuan medis jika mengalami:

  • Sakit atau tekanan terus-menerus di dada.
  • Sulit bernapas.
  • Kuku atau bibir membiru.
  • Kebingungan.
  • Sulit untuk tetap terjaga.

10. GERD

Penyebab Dada Terasa Sakit, Bisa Jadi akibat 12 Penyakit Serius Iniilustrasi heartburn (pixabay.com/Naturalherbsclinic)

Refluks asam adalah kondisi umum yang terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan mengiritasi lapisan kerongkongan. Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah bentuk yang lebih serius dan persisten dari kondisi ini.

Nyeri dada yang dihasilkan dikenal dengan istilah yang lebih umum, yaitu heartburn, karena menimbulkan sensasi panas di dada. Gejala ini umumnya memburuk saat berbaring.

GERD juga dapat menyebabkan kesulitan menelan dan merasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.

Gejala GERD tidak memerlukan perjalanan ruang gawat darurat, tetapi kamu harus segera memberi tahu dokter. Asam lambung yang mengiritasi kerongkongan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak diobati.

11. Hernia hiatus

Nyeri dada yang berhubungan dengan hernia hiatus adalah mulas atau nyeri di dada dan perut

Ada beberapa jenis hernia, tetapi yang dapat menyebabkan nyeri dada disebut hernia hiatus. Ini terjadi ketika perut mulai menonjol ke lubang di diafragma (hiatus) yang dilalui kerongkongan sebelum bertemu dengan perut.

Sakit dada yang berhubungan dengan hernia hiatus adalah heartburn serta sakit di dada dan perut.

Gejala lainnya bisa termasuk muntah darah atau tinja berwarna hitam, yang berarti terjadi pendarahan internal. 

12. Penyakit paru obstruktif kronis

Penyebab Dada Terasa Sakit, Bisa Jadi akibat 12 Penyakit Serius Iniilustrasi seseorang dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) (pexels.com/Edward Jenner)

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) mengacu pada beberapa kondisi berbeda saat saluran udara meradang, membatasi aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru. Dua contoh utama adalah bronkitis kronis dan emfisema.

Nyeri dada yang terkait dengan PPOK adalah sesak di dada, sering kali memburuk dengan aktivitas. Gejala lainnya termasuk mengi dan batuk.

Sakit dada dapat terjadi karena berbagai alasan. Sering kali, gejala-gejala lain yang menyertainya bisa memberi gambaran mengapa sakit dada terjadi.

Sakit dada yang parah perlu perhatian medis segera, terutama jika menjalar ke lengan, punggung, atau leher, jika detak jantung berubah, atau mengalami kesulitan bernapas. Siapa pun yang khawatir akan nyeri dada yang dialami sangat dianjurkan untuk menemui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: 7 Penyakit yang Punya Gejala Mirip Diabetes, Serupa tapi Tak Sama!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya