Perbedaan Ambeien dan Fisura Ani, Sama-sama Sebabkan Nyeri Anus

Gejalanya mirip, tetapi keduanya adalah kondisi yang berbeda

Ada sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan nyeri di area anus, di antaranya ambeien dan fisura ani. Di samping itu, kedua kondisi tersebut juga sama-sama menimbulkan rasa tidak nyaman hingga buang air besar berdarah. Punya gejala serupa, tak heran kalau kita sulit membedakannya.

Nah, apa saja perbedaan antara ambeien dan fisura ani? Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut ini, ya!

1. Apa itu ambeien?

Perbedaan Ambeien dan Fisura Ani, Sama-sama Sebabkan Nyeri Anusilustrasi wasir (commons.m.wikimedia.org/BruceBlaus)

Dilansir Mayo Clinic, ambeien atau wasir (hemorrhoids) adalah kondisi pembengkakan pembuluh darah di anus dan rektum bagian bawah. Ambeien lebih sering dialami oleh orang di atas usia 50 tahun, meskipun bisa juga dialami segala usia.

Ada dua jenis ambeien, yaitu internal atau dalam dan eksternal atau luar. Ambeien internal terjadi di dalam rektum sehingga tidak dapat dilihat atau diraba. Biasanya tidak terasa nyeri, tetapi dapat disertai darah saat buang air besar.

Ambeien internal dapat berkembang menjadi ambeien prolaps yang menonjol ke luar anus dan menimbulkan nyeri, iritasi, serta ketidaknyamanan. Di sisi lain, ambeien eksternal terjadi di bawah kulit di sekitar anus. Kondisi ini dapat menyebabkan gatal, nyeri, dan ketidaknyamanan.

2. Apa itu fisura ani?

Perbedaan Ambeien dan Fisura Ani, Sama-sama Sebabkan Nyeri Anusilustrasi fisura ani (fascrs.org)

Berbeda dengan ambeien, fisura ani (anal fissure) adalah luka atau robekan kecil pada jaringan tipis dan lembap (mukosa) yang melapisi anus. Fisura ani dapat terjadi akibat feses yang dikeluarkan keras atau terlalu besar. Hal ini biasanya menyebabkan rasa sakit dan pendarahan saat buang air besar.

Mengutip WebMD, fisura ani dianggap akut jika terjadi kurang dari 6 minggu, sedangkan dianggap kronis jika sudah berlangsung lebih dari 6 minggu atau sering kambuh. Fisura ani dapat dialami siapa pun, tetapi lebih banyak ditemukan pada usia antara 20 hingga 40 tahun. Bayi pun juga bisa mengalaminya.

Baca Juga: Bisakah Seks Anal Menyebabkan Wasir? Ini Penjelasannya

3. Penyebab wasir dan fisura ani

Perbedaan Ambeien dan Fisura Ani, Sama-sama Sebabkan Nyeri Anusilustrasi buang air besar (freepik.com/gpointstudio)

Pada ambeien, pembuluh darah di sekitar anus cenderung meregang di bawah tekanan dan mungkin membengkak. Ambeien dapat berkembang akibat peningkatan tekanan di rektum bawah karena kebiasaan atau kondisi, seperti:

  • Mengejan saat buang air besar.
  • Duduk di toilet terlalu lama.
  • Diare atau sembelit kronis.
  • Obesitas.
  • Sedang hamil.
  • Melakukan seks anal.
  • Mengonsumsi makanan rendah serat.
  • Sering mengangkat beban berat.

Risiko ambeien makin meningkat seiring pertambahan usia. Sebab, jaringan yang menopang pembuluh darah di rektum dan anus melemah dan meregang. Hal ini juga dapat terjadi saat hamil karena berat bayi memberi tekanan pada daerah anus.

Sementara itu, sejumlah kondisi yang menyebabkan trauma di area anus dapat menyebabkan fisura ani, seperti:

  • Mengeluarkan feses yang besar atau keras.
  • Sembelit dan mengejan saat buang air besar.
  • Diare kronis.
  • Melakukan seks anal.
  • Persalinan.

Kondisi lainnya yang dapat meningkatkan risiko fisura ani termasuk:

  • Menderita penyakit Crohn atau penyakit radang usus lainnya.
  • Kanker dubur.
  • HIV.
  • Tuberkulosis.
  • Sifilis.
  • Memiliki otot sfingter anus yang terlalu kencang.
  • Mengalami penurunan aliran darah ke daerah anorektal.

4. Gejala wasir dan fisura ani

Perbedaan Ambeien dan Fisura Ani, Sama-sama Sebabkan Nyeri Anusilustrasi nyeri anus (pixabay.com/derneuemann)

Walaupun sama-sama menyebabkan nyeri dan tidak nyaman di area anus, ambeien dan fisura ani memiliki gejala masing-masing.

Pada ambeien, gejala yang timbul berbeda-beda tergantung jenisnya:

  • Ambeien internal: Biasanya jarang menimbulkan rasa sakit. Namun, penderita mungkin melihat sedikit darah berwarna merah terang di tisu atau toilet. Jika berkembang menjadi prolaps atau menonjol ke luar anus, maka bisa menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
  • Ambeien eksternal: Menimbulkan gejala benjolan di dekat anus atau pembengkakan di sekitar anus, gatal, tidak nyaman atau nyeri, terutama dirasakan saat duduk.

Jika mengalami ambeien trombosis, darah membentuk gumpalan di ambeien eksternal. Hal ini menyebabkan rasa sakit yang parah, pembengkakan, peradangan, dan benjolan di dekat anus.

Gejala yang umumnya dialami oleh penderita fisura ani, seperti:

  • Nyeri saat buang air besar.
  • Nyeri setelah buang air besar yang dapat bertahan hingga beberapa jam.
  • Darah pada feses atau tisu toilet setelah buang air besar.
  • Sensasi seperti terbakar atau gatal di sekitar anus.
  • Terlihat retakan pada kulit di sekitar anus.
  • Benjolan kecil atau skin tag pada kulit di dekat fisura ani.

Ambeien dan fisura ani memiliki beberapa gejala yang mirip. Untuk memastikannya, maka perlu dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter, seperti menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan lainnya.

5. Pengobatan ambeien

Perbedaan Ambeien dan Fisura Ani, Sama-sama Sebabkan Nyeri Anusilustrasi konsultasi dengan dokter (freepik.com/jcomp

Untuk membantu meredakan gejala ambeien, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan di rumah, seperti:

  • Mengonsumsi makanan berserat tinggi.
  • Minum lebih banyak air.
  • Berendam dalam air hangat selama 10–15 menit sebanyak 2–3 kali sehari, terutama setelah buang air besar.
  • Rutin berolahraga.
  • Menghindari mengejan terlalu kuat saat buang air besar.

Dokter juga mungkin meresepkan krim, salep, atau obat-obatan untuk meredakan gejala nyeri dan gatal. Beberapa tindakan medis untuk menangani ambeien, seperti teknik koagulasi menggunakan sinar laser atau inframerah, injeksi skleroterapi dan lainnya.

Jika tidak kunjung membaik dengan pengobatan tersebut atau memiliki ambeien yang besar, pasien mungkin memerlukan tindakan pembedahan.

6. Pengobatan fisura ani

Perbedaan Ambeien dan Fisura Ani, Sama-sama Sebabkan Nyeri Anusilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Perawatan rumahan untuk fisura ani umumnya serupa dengan perawatan ambeien, seperti meningkatkan asupan serat, minum banyak air, rajin berolahraga, berendam air hangat dan menghindari mengejan terlalu keras saat buang air besar.

Jika bayi yang mengalami fisura ani, pastikan mengganti popoknya sesering mungkin dan periksakan ke dokter spesialis anak.

Dokter mungkin merekomendasikan beberapa opsi pengobatan untuk fisura ani, seperti:

  • Salep nitrogliserin untuk membantu meningkatkan aliran darah ke area fisura dan membantu mengendurkan sfingter anus.
  • Krim anestesi topikal, yang dapat membantu untuk meredakan rasa sakit.
  • Injeksi toksin botulinum tipe A (botoks).
  • Operasi lateral internal sphincterotomy, biasanya untuk fisura ani kronis atau tidak membaik dengan penanganan lainnya. Tindakan ini melibatkan pemotongan sebagian kecil otot sfingter anus untuk mengurangi nyeri dan kejang serta mempercepat penyembuhan.

Meskipun memiliki gejala yang mirip, tetapi ambeien dan fisura ani adalah kondisi yang berbeda. Selain itu, nyeri di area anus mungkin juga bisa disebabkan oleh kondisi lainnya. Agar tidak salah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan mendapat penanganan yang tepat.

Baca Juga: Sudah Pernah Coba 7 Obat Tradisional untuk Atasi Wasir? Terbukti Ampuh

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya