Sebabkan Nyeri Sendi, Ini Perbedaan antara Reumatik dan Asam Urat

Perbedaannya juga mencakup penyebab dan pengobatan

Rasa nyeri yang timbul di persendian sering dikaitkan dengan reumatik atau penyakit asam urat. Memiliki gejala yang terbilang mirip, kedua penyakit tersebut kerap kali membuat kita bingung.

Perlu diketahui bahwa meski memiliki gejala yang mirip, yaitu nyeri sendi, tetapi reumatik dan asam urat adalah dua kondisi yang berbeda. Untuk lebih memahaminya, simak ulasan berikut ini, ya!

1. Rematik atau artritis reumatoid termasuk kondisi autoimun

Sebabkan Nyeri Sendi, Ini Perbedaan antara Reumatik dan Asam Uratdrugwatch.com

Melansir Medical News Today, reumatik, atau istilah medisnya artritis reumatoid, termasuk dalam kategori penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang sel-sel sehat di jaringan sinovial atau lapisan sendi. 

Reumatik mengakibatkan peradangan, nyeri, dan pembengkakan yang biasanya terjadi di bagian tangan dan kaki pada kedua sisi tubuh. Seiring waktu, pembengkakan berulang dapat menyebabkan kerusakan sendi.

Kondisi ini bisa menyerang semua usia, tetapi umumnya dialami oleh orang-orang yang berusia 60 tahun atau lebih, dan terjadi lebih sering pada perempuan. Beberapa faktor lainnya yang meningkatkan risiko reumatik yaitu adanya riwayat kondisi tersebut dalam keluarga, kebiasaan merokok, dan obesitas.

2. Penyakit asam urat disebabkan kelebihan kadar asam urat dalam darah 

Sebabkan Nyeri Sendi, Ini Perbedaan antara Reumatik dan Asam UratIlustrasi nyeri sendi akibat penyakit asam urat. curearthritis.org

Berbeda dengan reumatik, penyakit asam urat atau gout bukanlah kondisi autoimun. Penyakit ini timbul akibat tingginya kadar asam urat (uric acid) di dalam darah.

Melansir Mayo Clinic, penyakit asam urat ditandai dengan serangan nyeri yang tiba-tiba dan terasa sangat sakit pada persendian, paling sering terjadi pada jempol kaki. Rasa nyeri yang bisa muncul mendadak ini sering kali membuat penderitanya terbangun tengah malam dengan sensasi terbakar pada ibu jari kaki.

Penyakit asam urat lebih sering dialami laki-laki dan biasanya pada usia 30-50 tahun, sedangkan pada perempuan lebih sering terjadi setelah menopause.

Berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat di antaranya makanan tinggi purin, obesitas, kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit hati dan ginjal, obat-obatan tertentu, serta riwayat penyakit asam urat di keluarga.

Baca Juga: Tips Diet untuk Penderita Asam Urat, Ini Anjuran dan Pantangannya

3. Gejala reumatik dan asam urat

Sebabkan Nyeri Sendi, Ini Perbedaan antara Reumatik dan Asam UratIlustrasi nyeri persendian tangan. freepik.com/freepik

Reumatik dan asam urat sama-sama menimbulkan nyeri sendi. Namun, terdapat perbedaan gejala antara kedua kondisi tersebut.

Pada reumatik, intensitas nyeri mulai dari ringan, sedang, hingga berat, dan biasanya disertai dengan kekakuan sendi. Sendi terasa nyeri, kemerahan, dan bengkak. Penyakit ini dapat memengaruhi setiap sendi dan umumnya di kedua sisi tubuh. Reumatik paling sering terjadi pada persendian kecil di tangan, pergelangan tangan, dan kaki.

Sementara itu, nyeri sendi akibat penyakit asam urat umumnya dialami di kaki, terutama jempol kaki. Selain itu, kondisi ini juga bisa memengaruhi pergelangan kaki atau tangan, lutut, siku, dan jari. Penyakit asam urat mengakibatkan sendi terasa sangat nyeri, teraba hangat, kemerahan, dan bengkak. Selain itu, kondisi ini juga bisa membatasi pergerakan sendi pada penderitanya.

4. Penyebab reumatik dan asam urat

Sebabkan Nyeri Sendi, Ini Perbedaan antara Reumatik dan Asam Uratpixabay.com/Nastya_gepp

Melansir Mayo Clinic, reumatik dan asam urat memiliki penyebab yang berbeda, meskipun keduanya termasuk dalam jenis penyakit artritis atau radang sendi.

Reumatik terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang sinovium (lapisan membran yang mengelilingi sendi). Peradangan menyebabkan sinovium menebal, yang pada akhirnya merusak tulang rawan dan tulang di dalam sendi. Tendon dan ligamen yang menahan sendi melemah dan meregang. Secara bertahap, sendi akan kehilangan bentuknya.

Penyakit asam urat terjadi saat kristal asam urat terakumulasi pada sendi yang menyebabkan peradangan dan nyeri yang intens. Kristal asam urat terbentuk akibat kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Tubuh memproduksi asam urat ketika memecah purin, zat yang ada secara alami di dalam tubuh.

Purin juga ditemukan terkandung dalam beberapa makanan, seperti daging dan beberapa seafood. Konsumsi alkohol dan minuman dengan kandungan gula tinggi juga dapat meningkatkan kadar asam urat.

Normalnya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal lalu dikeluarkan bersama urine. Namun, kadang tubuh terlalu banyak memproduksi asam urat atau ginjal terlalu sedikit mengeluarkan asam urat. Akibatnya, asam urat menumpuk dan membentuk kristal asam urat pada sendi atau jaringan di sekitarnya.

5. Pengobatan reumatik dan asam urat

Sebabkan Nyeri Sendi, Ini Perbedaan antara Reumatik dan Asam UratIlustrasi Obat-Obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam menentukan diagnosis, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan pada pasien. Karena penyakit asam urat dan reumatik adalah kondisi yang berbeda, maka pengobatannya pun tak sama.

Pengobatan reumatik dilakukan untuk mengendalikan peradangan sendi, meringankan gejala, dan mengurangi kerusakan sendi. Untuk reumatik yang parah biasanya diberikan disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs) atau obat biologis (biologic response modifiers) untuk memperlambat perkembangan penyakit dan meredakan peradangan serta nyeri.

Pada kasus reumatik yang ringan hingga sedang, bisa diobati dengan DMARDs non-biologis. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs) juga digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Mengubah gaya hidup, seperti menjaga berat badan normal dan berhenti merokok juga dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit.

Sementara itu, obat-obatan yang diberikan untuk penyakit asam urat antara lain NSAIDs, kortikosteroid, dan obat-obatan yang mengurangi produksi asam urat. Selain itu, penderita asam urat juga dianjurkan untuk menghindari makanan tinggi purin (daging, jeroan, alkohol, dan seafood).

Itulah penjelasan tentang perbedaan antara reumatik dan asam urat. Jangan salah lagi, ya, karena memang gejalanya mirip. Bila kamu sering mengalami nyeri sendi, baiknya periksa ke dokter agar bisa diketahui penyebabnya dan mendapat perawatan yang tepat sasaran.

Baca Juga: 5 Bahan Tradisional ini Bisa Meredakan Gejala Reumatik 

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya