Urosepsis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Merupakan komplikasi infeksi saluran kemih yang berbahaya

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada saluran kemih, yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Saluran kemih dibagi menjadi dua, yaitu saluran kemih bagian atas dan bawah. Saluran kemih bagian atas terdiri dari ginjal dan ureter, sedangkan bagian bawah terdiri dari kandung kemih dan uretra.

ISK umumnya disebabkan oleh bakteri, tetapi bisa juga disebabkan oleh jamur. Kondisi ini cukup umum dan dapat diobati. Namun, ISK yang tidak ditangani dapat menimbulkan komplikasi, salah satunya yaitu urosepsis.

Urosepsis termasuk kondisi yang berpotensi mengancam nyawa. Nah, untuk lebih mewaspadainya, berikut beberapa hal seputar urosepsis yang perlu kamu ketahui.

1. Apa itu urosepsis?

Urosepsis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi seseorang mengalami infeksi saluran kemih (pixabay.com/bzndenis)

Dilansir Verywell Health, urosepsis adalah suatu kondisi di mana ISK menyebar dari saluran kemih ke aliran darah. Kondisi tersebut menyebabkan infeksi sistemik yang beredar ke tubuh melalui aliran darah. Jenis infeksi ini disebut sebagai sepsis.

Mengutip Medical News Today, urosepsis adalah istilah untuk menggambarkan jenis sepsis yang disebabkan oleh infeksi pada saluran kemih. Kondisi ini merupakan komplikasi yang sering disebabkan oleh ISK yang tidak ditangani.

Di samping itu, penderita urosepsis juga memerlukan perawatan medis segera untuk menghindari kemungkinan komplikasi yang dapat mengancam jiwa.

2. Gejala

Urosepsis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi seseorang buang air kecil (freepik.com/jcomp)

Urosepsis merupakan komplikasi dari ISK. Kebanyakan orang dengan kondisi ini kemungkinan sudah memiliki gejala ISK. ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih dan menimbulkan gejala, seperti:

  • Adanya keinginan buang air kecil terus-menerus
  • Sensasi terbakar atau gatal saat buang air kecil
  • Merasa kandung kemih penuh, bahkan setelah buang air kecil
  • Urine yang keruh
  • Adanya darah dalam urine
  • Urine berbau tajam
  • Adanya tekanan di punggung bawah atau perut bagian bawah
  • Malaise atau merasa kurang sehat secara umum

Jika infeksi menyebar di luar kandung kemih, seperti ginjal dan ureter, maka urosepsis adalah salah satu komplikasi yang mungkin terjadi. Beberapa gejala urosepsis yang perlu diwaspadai di antaranya :

  • Rasa sakit di dekat ginjal, di sisi bawah punggung
  • Mual dan muntah
  • Kelelahan ekstrem
  • Volume urine berkurang
  • Kesulitan bernapas atau bernapas cepat
  • Kebingungan atau brain fog
  • Tingkat kecemasan yang tidak biasa
  • Perubahan detak jantung, seperti palpitasi atau detak jantung yang cepat
  • Demam

Pada beberapa kasus serius, urosepsis dapat berkembang menjadi sepsis berat, syok septik, atau kegagalan multiorgan. Kondisi tersebut perlu segera mendapatkan penanganan medis.

Baca Juga: 7 Jenis Infeksi Selama Kehamilan yang Membahayakan Janin

3. Penyebab dan faktor risiko

Urosepsis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi infeksi saluran kemih (health.clevelandclinic.org)

Mengutip Healthline, urosepsis dimulai dengan berkembangnya ISK. ISK paling sering terjadi ketika bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra, yaitu saluran yang dilalui urine untuk keluar dari tubuh. 

Bakteri ini dapat mencapai uretra melalui berbagai cara, contohnya aktivitas seksual. Bakteri dapat masuk ke kandung kemih dan mulai berkembang biak serta menyebabkan infeksi. Urosepsis dapat terjadi jika ISK tidak mendapat pengobatan.

Beberapa orang, termasuk perempuan dan lansia, lebih berisiko mengalami urosepsis. Dilansir berbagai sumber, faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan urosepsis meliputi:

  • Memiliki penyakit diabetes atau gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Memiliki gangguan saluran kemih
  • Penggunaan kateter urine
  • Operasi di dalam atau dekat saluran kemih meningkatkan risiko infeksi, seperti transplantasi ginjal, operasi prostat dan operasi kandung kemih

4. Diagnosis

Urosepsis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi USG perut untuk melihat ke dalam saluran kemih (medicover.pl)

Dokter dapat mengonfirmasi adanya ISK dengan melakukan pemeriksaan terhadap sampel urine. Namun, kalau curiga bahwa infeksi telah menyebar dan berkembang menjadi urosepsis, dokter akan memesan tes tambahan yang dapat meliputi:

  • Tes darah
  • CT scan pada perut dan panggul untuk melihat ginjal
  • Pemindaian dengan ultrasound perut untuk melihat ke dalam saluran kemih 

5. Pengobatan

Urosepsis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi seseorang dirawat di rumah sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pengobatan ISK akan lebih mudah jika dilakukan lebih awal. Dokter akan memberikan antibiotik dan menyarankan untuk lebih banyak minum air.

Namun, pengobatan untuk urosepsis lebih kompleks dibandingkan ISK. Tujuan pengobatan adalah untuk menstabilkan tubuh dan menghilangkan sumber infeksi.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati urosepsis juga termasuk antibiotik. Antibiotik akan membantu membersihkan tubuh dari bakteri yang menyebabkan urosepsis. Beberapa orang mungkin memerlukan pembedahan untuk menghilangkan sumber infeksi, seperti nanah dari abses.

Jika urosepsis tidak segera diobati, penderita akan memerlukan pemantauan dan perawatan yang ketat di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit. Pasien akan menerima cairan intravena (IV), obat-obatan, oksigen, dan perawatan medis pendukung lainnya.

Jika mengalami syok septik, pasien mungkin memerlukan perawatan untuk membantu menstabilkan detak jantung dan pernapasan. Dokter mungkin juga meresepkan vasopressor atau obat yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan membantu meningkatkan tekanan darah.

6. Pencegahan

Urosepsis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi minum air putih (freepik.com/pressfoto)

Urosepsis sering kali terjadi akibat ISK yang tidak diobati. Maka cegahlah ISK sebisa mungkin. Ada berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah ISK, termasuk:

  • Minum air putih lebih banyak setiap hari
  • Mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan toilet
  • Memakai celana dalam dari bahan katun
  • Buang air kecil setelah melakukan hubungan seksual
  • Bersihkan area kemaluan dengan mengusap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet
  • Hindari menunda atau menahan buang air kecil

Nah, itu tadi ulasan mengenai urosepsis. Jika kamu mengalami berbagai gejala yang berhubungan dengan ISK, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat serta terhindar dari terjadinya komplikasi.

Baca Juga: 7 Gejala Sepsis, Keracunan Darah akibat Infeksi yang Bisa Fatal

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya