Cegah Aritmia dengan Skrining Rutin, Ini Tips dari Dokter

Aritmia adalah masalah kardiovaskular yang harus diwaspadai

Jantung merupakan organ penting yang berfungsi untuk memompa darah sekaligus mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Kemampuan jantung untuk memompa darah tentunya tak lepas dari aktivitas kelistrikan jantung.

Sebagai salah satu organ manusia, jantung tentunya bisa mengalami berbagai masalah, termasuk masalah detak jantung

Untuk mengulik lebih dalam tentang masalah dan kesehatan jantung, IDN Times mewawancarai dr. Ignatius Yansen Ng, SpJP (K), FIHA, FAsCC, Spesialis Jantung & Pembuluh Darah, Konsultan Aritmia Eka Hospital BSD, pada Senin (27/2/2023). 

1. Apa itu aritmia?

Cegah Aritmia dengan Skrining Rutin, Ini Tips dari Dokterilustrasi jantung (unsplash.com/jesse orrico)

Menurut penjelasan dr. Ignatius, aritmia merupakan kondisi ketika jantung berdetak secara tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat. Gangguan ini berkaitan dengan aktivitas jantung yang tidak normal.

Ia mengatakan bahwa aritmia sering kali disalahartikan dengan serangan jantung. Serangan jantung dan aritmia adalah kedua kondisi yang berbeda. Serangan jantung merupakan masalah yang berkaitan dengan aliran jantung, sedangkan aritmia adalah kondisi yang berkaitan dengan irama jantung.

"Jadi ibaratnya jantung kita itu ada baterainya dan ada kabel-kabelnya. Kalau baterainya bermasalah atau kabel-kabelnya bermasalah, itu yang kita sebut dengan aritmia," dr. Ignatius menjelaskan.

2. Gejala awal aritmia

Cegah Aritmia dengan Skrining Rutin, Ini Tips dari Dokterilustrasi pusing (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dokter Ignatius mengatakan bahwa paramater yang digunakan dalam mendeteksi aritmia adalah angka detak jantung normal yang memiliki kisaran antara 60–100 kali per menit. Kalau jantung berdetak di luar angka tersebut, maka kesehatan jantungnya perlu diwaspadai.

Jantung orang yang mengalami aritmia akan berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari angka kisaran normal. Gejala awal pada orang yang mengalami aritmia meliputi dada tidak nyaman, sesak napas, cepat lelah, berdebar-debar, dan sempoyongan.

"Kalau dia (detak jantung) terlalu pelan, maka darah ke seluruh tubuh akan berkurang. Ini bisa menyebabkan rasa pengin pingsan, keleyingan, gampang tumbang. Kalau terlalu cepat, itu jantung akan berdebar debar," jelas dr. Ignatius

3. Lakukan skrining rutin untuk mengetahui kesehatan jantung

Cegah Aritmia dengan Skrining Rutin, Ini Tips dari Dokterilustrasi cek tekanan darah tinggi (unsplash.com/Mufid Majnun)

Tidak ada indikasi fisik yang pasti untuk menentukan kesehatan jantung. Oleh sebab itu, dr. Ignatius sangat menyarankan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kesehatan jantung kita. 

Hal ini penting dilakukan karena masalah jantung, seperti aritmia, bisa diatasi dengan deteksi dini. 

Bagi orang yang usianya di atas 40 tahun, dr. Ignatius menyarankan untuk melakukan skrining jantung 1 tahun sekali, sedangkan untuk orang yang lebih muda bisa melakukan skrining jantung setiap 3 tahun sekali. 

Hasil dari skrining tersebut akan memberikan data dasar agar kita lebih menyadari kesehatan jantung dan risiko penyakit yang mungkin akan muncul. 

Baca Juga: [CEK FAKTA] Vaksin COVID-19 Tingkatkan Risiko Miokarditis 5x Lipat?

4. Lakukan metode menari

Cegah Aritmia dengan Skrining Rutin, Ini Tips dari Dokterilustrasi mengecek denyut nadi (pixabay.com/kian2018)

Cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengecek denyut nadi adalah dengan metode Meraba Nadi Sendiri (MENARI). Dokter Ignatius menyebutkan metode ini bisa dilakukan untuk mewaspadai gangguan irama jantung. 

Untuk melakukannya, ikuti cara ini:

  • Genggam pergelangan tangan. 
  • Raba dengan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis tonjolan tulang di bagian bawah pangkal ibu jari. 
  • Geser sedikit ke arah tengah pergelangan tangan. 
  • Rasakan denyutan dan hitung dalam 30 detik.

Jika denyutan kamu tidak teratur atau jumlah denyutan di atas 50 atau di bawah 30, hal tersebut perlu dikhawatirkan. 

5. Tips menjaga kesehatan jantung

Cegah Aritmia dengan Skrining Rutin, Ini Tips dari Dokterilustrasi gaya hidup sehat (unsplash.com/Dylan Gillis)

Tips utama yang ditekankan oleh dr. Ignatius terkait menjaga kesehatan jantung adalah melakukan medical check up secara rutin. Dengan mengetahui kondisi kesehatan kita, seperti kadar kolesterol dan kadar gula darah, kita bisa mulai melakukan penyesuaian untuk mencegah penyakit jantung dan penyakit lainnya. 

Menjalankan gaya hidup sehat tentunya menjadi aspek penting dalam menjaga kesehatan jantung. Ini meliputi menghindari makanan yang tinggi kandungan kolesterol jahat, tidak merokok, dan memperbanyak asupan buah serta sayur. 

Selain itu, melakukan aktivitas fisik teratur seperti berjalan kaki, berlari, renang, atau bersepeda dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Kamu bisa melakukan latihan fisik minimal 30 menit setiap hari untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal. 

"Seseorang yang secara penampakan fisik bisa sangat sangat sehat bukan berarti orang tersebut tidak memiliki penyakit jantung sama sekali, apalagi aritmia. Jadi, penting sekali memang untuk periksa rutin," ucap dr. Ignatius.

Aritmia merupakan masalah kardiovaskular yang harus diwaspadai. Kalau kamu merasakan gejalanya, sebaiknya segera buat janji temu dengan dokter spesialis jantung, ya.

Baca Juga: Waspada Aritmia pada Usia Muda, Ini Kata Pakar 

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya