Ciri-ciri Paru-Paru Bermasalah yang Perlu Kamu Waspadai 

Waspadai batuk yang berlangsung lebih dari delapan minggu

Bernapas menjadi sesuatu yang tidak terlalu kamu pikirkan walaupun dalam sehari kamu melakukannya sekitar 25.000 kali. Setiap napas yang diambil akan mengantarkan oksigen dari paru-paru menuju aliran darah. Akan tetapi, hal ini akan berbeda jika paru-paru kamu bermasalah atau mengalami penyakit paru-paru.

Gejala penyakit paru-paru dapat muncul secara perlahan dan ringan, sehingga banyak orang mengira keluhan bersumber dari penuaan atau kebugaran sedang menurun.

Saat ada sesuatu yang tidak beres dengan paru-paru, itu bisa menandakan bahwa ada sesuatu yang serius yang sedang terjadi. Penting untuk memperhatikan tanda-tanda penyakit paru-paru dan gejala apa pun yang mengindikasikan paru-paru mungkin tidak sehat. Ini karena deteksi dini bisa sangat membantu dalam mengelola kondisi seperti penyakit paru-paru obstruktif kronis dan kanker paru.

Di bawah ini akan dipaparkan ciri-ciri paru-paru bermasalah, dan kalau mengalami salah satu atau beberapa di antaranya jangan menganggapnya sepele.

1. Sesak napas

Sesak napas atau kesulitan bernapas menjadi ciri paru-paru kamu bermasalah. Dilansir American Lung Association, kalau kamu mengalami sesak napas yang tidak hilang atau berlangsung lama setelah berolahraga, atau yang terjadi setelah beraktivitas ringan, ini tidak boleh diabaikan.

Kesulitan bernapas, yaitu perasaan sulit untuk bernapas, juga bisa menjadi tanda peringatan ada masalah pada paru-paru kamu.

2. Batuk persisten

Ciri-ciri Paru-Paru Bermasalah yang Perlu Kamu Waspadai ilustrasi batuk (freepik.com/jcomp)

Dilansir Pulmonary Associates of Brandon and Sun City, batuk akan dianggap kronis apabila kamu mengalaminya selama sebulan atau lebih. Batuk terjadi karena efek normal tubuh dalam membantu mengeluarkan iritan dari saluran napas dan paru-paru. Namun, batuk kronis atau batuk persisten (terus-menerus) perlu dicurigai karena bisa menjadi gejala masalah paru-paru yang serius. Jadi, buatlah janji temu dengan dokter.

Walaupun batuk persisten bisa disebabkan oleh alergi atau GERD, tetapi ini juga bisa disebabkan oleh:

  • Infeksi saluran pernapasan, misalnya bronkitis dan pneumonia.
  • PPOK.
  • Gumpalan darah di paru-paru.
  • Paru-paru kolaps. Ini biasanya disertai nyeri dada dan sesak napas.
  • Gagal jantung.

Kalau batuk berlangsung lebih dari delapan minggu, segera temui dokter.

3. Produksi dahak berlebihan

Sama seperti batuk, dahak atau lendir yang dikeluarkan saat batuk (sputum), adalah fungsi alami tubuh yang melindungi dari infeksi atau iritan. Akan tetapi, produksi lendir kronis di paru-paru bisa menjadi tanda bahwa tubuh kamu sedang melawan sesuatu, dan ini bisa menjadi tanda peringatan sesuatu yang serius.

Batuk berdahak terus-menerus, yang berlangsung selama sebulan atau lebih, bisa menjadi tanda penyakit paru-paru.

4. Batuk mengeluarkan darah

Ciri-ciri Paru-Paru Bermasalah yang Perlu Kamu Waspadai ilustrasi batuk berdarah atau hemoptisis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kalau keluar darah saat batuk atau kamu mengeluarkan lendir berbuih yang ada darahnya, itu mungkin berasal dari paru-paru atau saluran pernapasan atas.

Darah yang bersumber dari paru-paru atau saluran pernapasan akan tampak berbuih karena sudah bercampur dengan udara dan lendir paru-paru. Terlepas dari mana darah itu berasal, itu menandakan adanya masalah kesehatan dan harus segera diperiksa oleh dokter.

Ada banyak sekali penyebab batuk mengeluarkan darah, dari kondisi yang ringan hingga yang berpotensi mengancam nyawa. Menurut Cleveland Clinic, penyebab paling umumnya adalah bronkitis, pneumonia, dan tuberkulosis.

5. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan yang tidak direncanakan atau tidak diketahui penyebabnya bisa menjadi tanda masalah serius yang tidak boleh dibiarkan. Ini bisa menjadi tanda penyakit pernapasan, khususnya kanker paru-paru atau PPOK yang sudah parah.

Menurut Lung Foundation Australia, ini bisa merupakan akibat dari penyakit itu sendiri dan dan hilangnya nafsu makan terkait penyakit, sulit menelan, sesak napas, atau suasana hati yang menurun.

Menambahkan dari Parade, perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dapat dikaitkan dengan peningkatan upaya bernapas, yang mengakibatkan tubuh menggunakan lebih banyak energi hanya untuk bernapas.

Infeksi pernafasan kronis seperti akibat bakteri Mycobacterium avium complex (MAC) dapat menyebabkan penurunan berat badan, tetapi MAC biasanya memiliki tanda dan gejala terkait lainnya selain temuan radiografi pada pencitraan paru-paru.

Baca Juga: Apa Saja Manfaat Susu Sapi Murni untuk Paru-paru?

6. Nyeri dada kronis

Ciri-ciri Paru-Paru Bermasalah yang Perlu Kamu Waspadai ilustrasi nyeri dada (freepik.com/jcomp)

Nyeri dada adalah gejala yang terkait dengan banyak kondisi. Ini bisa menjadi tanda serangan jantung atau kondisi jantung, tetapi juga umum terkait dengan penyakit paru-paru. Nyeri dada harus selalu ditanggapi dengan serius, terutama jika berlangsung selama satu bulan atau lebih, atau jika memburuk saat kamu bernapas atau batuk.

Paru-paru tidak memiliki saraf nyeri, tetapi lapisan di dalam dada memilikinya. Peradangan yang mengiritasi lapisan dalam dada dapat menyebabkan nyeri dada, yang disebut pleuritis. Gejala lain yang bisa menyertai termasuk ketegangan otot akibat batuk, atau rasa sakit bisa jadi berasal dari paru-paru yang kolaps. Kadang, orang dengan rongga atau lubang besar di paru-parunya bisa membiarkan udara keluar ke rongga dada di sekitar paru-paru, yang dapat menyebabkan rasa sakit juga, dilansir Prevention.

7. Mengi

Mengi adalah suara siulan bernada tinggi yang dikeluarkan saat kamu bernapas. Biasanya ini terdengar saat kamu mengembuskan napas dan disebabkan oleh saluran udara yang menyempit atau peradangan.

Asma dan PPOK adalah penyebab mengi yang paling umum. Namun, hal itu dapat dipicu karena banyak alasan lain, termasuk bronkitis, pneumonia, dan penyakit virus pernapasan bagian atas seperti pilek, flu, atau COVID-19, dijelaskan laman Houston Methodist.

Penyebab mengi yang kurang umum antara lain adanya benda asing dalam saluran napas, disfungsi pita suara, asma jantung yang kadang menyertai gagal jantung, atau tumor pada saluran napas.

8. Kelelahan

Ciri-ciri Paru-Paru Bermasalah yang Perlu Kamu Waspadai ilustrasi kelelahan, kecapekan (freepik.com/yanalya)

Kelelahan juga bisa menjadi ciri-ciri paru-paru bermasalah. Kelelahan yang dimaksud adalah yang tidak membaik setelah beristirahat cukup. Ini dapat memengaruhi cara kamu berpikir, termasuk konsentrasi yang buruk dan kehilangan ingatan, serta bisa menyebabkan kamu lebih emosional dari biasanya. Kelelahan juga dapat memengaruhi kemampuan kamu untuk melakukan tugas sehari-hari.

Menurut American Lung Association, PPOK bisa menyebabkan kelelahan ekstrem karena tubuh bekerja lebih keras untuk mencapai fungsi dasar tubuh, seperti bernapas, dibandingkan dengan orang-orang tanpa penyakit paru-paru.

Kelelahan terkait PPOK, misalnya, dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kekurangan oksigen, penurunan kekuatan dan daya tahan secara keseluruhan, serta komplikasi atau penyakit penyerta seperti gagal jantung atau depresi.

Kelelahan adalah gejala paling umum kedua pasien dengan laporan COPD. Namun, itu tetap kurang terdiagnosis dan terobati.

9. Kaki bengkak

PPOK bisa menyebabkan kaki bengkak. Ini dikenal sebagai edema perifer. Dilansir Verywell Health, saat PPOK merusak paru-paru dan jantung, ini memengaruhi sirkulasi yang menyebabkan retensi cairan. Pembengkakan ini bisa bikin tidak nyaman dan membatasi aktivitas sehari-hari.

10. Kuku membiru

Ciri-ciri Paru-Paru Bermasalah yang Perlu Kamu Waspadai ilustrasi paru-paru manusia (vecteezy.com/Sirichai Puangsuwan)

Kuku yang membiru bisa menjadi tanda sianosis, yakni kondisi saat jumlah oksigen yang beredar ke seluruh darah tidak mencukupi. Ini bisa menjadi tanda paru-paru tidak sehat karena dapat disebabkan oleh penyakit paru-paru yang parah.

Mengutip Medical News Today, beberapa penyakit paru-paru yang dapat menyebabkan kuku membiru atau semburat biru di kuku antara lain PPOK, asma, acute respiratory distress syndrome (ARDS), pneumonia, dan emboli paru.

Cara menjaga paru-paru tetap sehat

Dengan menerapkan gaya hidup sehat, kamu bisa menjaga kesehatan paru-paru. Dirangkum dari National Heart, Lung, and Blood Institute, kamu bisa mempraktikkan cara-cara ini:

  • Berhenti merokok atau jangan memulainya.
  • Hindari asap rokok dan jauhi tempat-tempat yang diperbolehkan merokok. Minta teman dan anggota keluarga yang merokok untuk tidak melakukannya di dalam rumah atau mobil.
  • Targetkan berat badan yang sehat.
  • Aktif secara fisik. Aktivitas fisik dapat membantu memperkuat jantung dan paru-paru sehingga bekerja lebih efisien. Aktivitas fisik juga dapat mengurangi risiko cedera atau penyakit paru-paru. Sebelum memulai program olahraga apa pun, tanyakan kepada dokter tingkat aktivitas fisik apa yang tepat untuk kamu.
  • Batasi paparan polusi udara luar ruangan dengan selalu periksa indeks kualitas udara hari itu sebelum beraktivitas di luar ruangan. Juga, hindari lalu lintas padat jika memungkinkan.
  • Kurangi polusi udara dalam ruangan dengan memastikan tempat tinggal dan tempat bekerja berventilasi baik dan dibersihkan secara teratur untuk mencegah penumpukan alergen, debu, dan jamur. Hilangkan produk yang menghasilkan asap, seperti cairan pembersih yang kuat dan aerosol. Hindari membakar bahan bakar padat seperti kayu untuk pemanasan dan memasak.
  • Lakukan tindakan pencegahan terhadap flu musiman dan pneumonia. Dapatkan suntikan flu tahunan. Tanyakan juga kepada dokter tentang vaksin pneumonia.
  • Uji gas radon di rumah. Radon adalah gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terbentuk secara alami. Itu dapat memasuki gedung melalui celah di dinding dan dapat menyebabkan kanker paru-paru. Jika kadar radon di rumah kamu berbahaya, lakukan langkah-langkah yang disarankan untuk menguranginya. Jika kamu tinggal di apartemen, beri tahu pemilik properti agar mereka dapat memperbaikinya.
  • Gunakan alat pelindung jika kamu bekerja di industri yang melibatkan paparan debu, silika, alergen, asap kimia, atau polusi udara di dalam atau luar ruangan lainnya.

Dengan mengenali ciri-ciri paru-paru bermasalah, diharapkan kamu bisa segera menemui dokter untuk evaluasi apabila kamu mengalami salah satu atau beberapa gejalanya. Mengetahui tanda-tanda peringatan dini penyakit paru-paru dapat membantu kamu menerima pengobatan sebelum penyakit memburuk atau berpotensi mengancam jiwa.

Baca Juga: 8 Cara Menjaga Kesehatan Paru-paru dengan Ampuh

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya