4 Rekomendasi Obat Demam Dewasa yang Ampuh dan Aman

Selain asetaminofen, apa lagi?

Demam adalah kenaikan suhu tubuh yang sifatnya sementara. Ini adalah salah satu bagian dari respons keseluruhan sistem kekebalan tubuh. Demam biasanya disebabkan oleh infeksi.

Bagi sebagian besar anak-anak dan orang dewasa, demam mungkin terasa tidak nyaman. Ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, bagi bayi, demam ringan pun bisa berarti adanya infeksi serius.

Demam umumnya hilang dalam beberapa hari. Sejumlah obat yang dijual bebas dapat menurunkan demam. Meski demikian, kamu tidak perlu mengobati demam jika tidak menimbulkan rasa tidak nyaman.

Dengan banyaknya obat penurun demam yang dijual bebas, kamu mungkin bingung memilih yang terbaik buat kamu. Pada dasarnya tidak ada obat penurun demam tertentu yang lebih baik dibandingkan obat lainnya. Kamu harus membandingkan bentuk, efek samping, dan faktor lain untuk memilih obat pereda demam yang cocok untuk kamu.

Inilah rekomendasi obat demam dewasa dan hal-hal yang perlu kamu ketahui untuk membuat keputusan yang tepat.

1. Asetaminofen

4 Rekomendasi Obat Demam Dewasa yang Ampuh dan Amanilustrasi obat demam paracetamol (commons.wikimedia/picasa2.7)

Asetaminofen atau parasetamol merupakan obat analgesik dan antipiretik non opioid untuk mengatasi nyeri dan demam.

Dilansir Healthline, cara kerja obat ini belum sepenuhnya diketahui. Asetaminofen tidak mengurangi pembengkakan atau peradangan. Sebaliknya, obat ini mungkin mengubah cara tubuh merasakan sakit. Ini juga membantu mendinginkan tubuh untuk menurunkan demam.

Asetaminofen dijual bebas atau dengan resep dokter.

Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk, seperti tablet, tablet lepas lambat, tablet kunyah, tablet yang hancur cepat di mulut, kapsul, solusi cairan atau suspensi, sirop, dan supositoria rektal.

Untuk remaja dan dewasa biasanya tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul.

Menurut National Health Service, efek samping jarang terjadi pada orang dewasa dan anak-anak jika asetaminofen dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Jangan mengonsumsi asetaminofen lebih dari 4.000 mg dalam waktu 24 jam.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kamu bisa mengalami reaksi alergi. 

Beberapa contoh asetaminofen yang ada di pasaran termasuk Panadol biru, Sanmol, Sumagesic, Bodrex, Paramex, Neo Rheumacyl, dan lainnya.

2. Ibuprofen

4 Rekomendasi Obat Demam Dewasa yang Ampuh dan Amanilustrasi ibuprofen (unsplash.com/Brett Jordan)

Ibuprofen adalah sejenis obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS/NSAID). Ini adalah bentuk asam propionat dan dapat membantu mengurangi demam serta gejala lainnya, seperti nyeri.

Tergantung dosisnya, ibuprofen bisa dibeli tanpa resep atau dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul.

Dilansir StatPearls, perempuan hamil trimester ketiga sebaiknya tidak mengonsumsi ibuprofen.

Merek dagang yang tersedia antara lain Paramex Nyeri Otot, Bodrex Extra, Dolofen F, Proris, Bufect, dan sebagainya.

Efek samping yang bisa terjadi meliputi semelit, gas, kembung, diare, pusing, merasa gugup, telinga berdenging, serta mual dan muntah.

Baca Juga: Demam Rematik: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi

3. Aspirin

4 Rekomendasi Obat Demam Dewasa yang Ampuh dan Amanilustrasi obat aspirin (flickr.com/Oregon State University)

Aspirin adalah bentuk umum OAINS lainnya yang terdiri dari salisilat asetat. Di Indonesia, obat asam asetilsalisilat yang diproduksi oleh Bayer tersedia dalam merek dagang Aspirin dan Cardio Aspirin, dan Ecotrin.

Orang yang sedang hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi aspirin. Obat ini tidak boleh diberikan kepada anak-anak atau remaja tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Ada hubungan antara mengonsumsi aspirin dan perkembangan sindrom Reye, yang bisa berakibat fatal.

Efek sampingnya meliputi mual, heartburn, muntah, dan sakit perut.

4. Naproxen

4 Rekomendasi Obat Demam Dewasa yang Ampuh dan Amanilustrasi naproxen (flickr.com/Chi Hoàng Kim)

Naproxen adalah jenis OAINS yang biasanya dijual dengan merek Alif 500 dan Xenifar. Mirip ibuprofen, obat ini merupakan bentuk asam propionat dan dapat mengobati gejala tambahan selain demam.

Naproxen bisa dikonsumsi dalam bentuk tablet atau kapsul. Bentuk cair tersedia untuk anak kecil, meskipun orang tua atau pengasuh harus berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu.

Orang yang sedang hamil trimester ketiga sebaiknya tidak mengonsumsi naproxen.

Efek sampingnya bisa meliputi gas, sembelit, pusing, sakit kepala, rasa haus berlebihan, kantuk, sakit kepala ringan, gejala pilek, telinga berdenging, sulit tidur, masalah pendengaran, serta sensasi terbakar atau kesemutan di kaki dan lengan.

Kapan harus ke dokter

Segera cari bantuan medis jika demam tidak juga reda meskipun sudah minum obat penurun demam, atau curiga jika disebabkan oleh kondisi yang lebih serius. Juga, hubungi dokter jika:

  • Gejala memburuk.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Demam mencapai 40 derajat Celcius.
  • Khawatir mengenai demam pada anak atau lansia.

Ada beberapa rekomendasi obat demam dewasa yang bisa kamu pilih, seperti asetaminofen, ibuprofen, aspirin, dan naproxen.

Masing-masing obat memiliki pertimbangannya masing-masing, termasuk obat apa yang berinteraksi dengannya, siapa yang aman untuk diobati, dan kemungkinan efek sampingnya.

Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker untuk mengetahui apa jenis obat penurun demam yang terbaik sesuai kondisi kamu.

Penulis: Muti'ah Nur Rahmah

Baca Juga: 12 Penyebab Badan Menggigil Tanpa Demam

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya