ilustrasi paru-paru (freepik.com/freepik)
Setelah mengetahui fakta bahwa Paus Fransiskus hanya punya satu paru-paru utuh, kamu mungkin bertanya apa yang akan terjadi jika kita tidak hidup dengan paru-paru lengkap?
Dalam kebanyakan kasus, satu paru-paru yang sehat sudah mampu menyalurkan cukup oksigen dan mengeluarkan cukup karbon dioksida agar tubuh tetap sehat.
Dokter melakukan pengangkatan paru-paru melalui operasi pneumonektomi. Setelah pulih dari operasi, pasien dapat menjalani kehidupan yang cukup normal dengan satu paru-paru.
Namun, kapasitas paru-paru akan menjadi setengah dari sebelumnya. Kamu mungkin jadi lebih mudah merasa sesak napas, terutama saat berolahraga. Kamu juga lebih mungkin mengalami nyeri, kelelahan, masalah jantung, dan beberapa masalah kesehatan lainnya. Dan, jika kamu memiliki masalah paru-paru, seperti emfisema atau bronkitis kronis, kamu mungkin akan merasa lebih sulit untuk bernapas daripada sebelumnya.
Demikianlah riwayat kesehatan paru-paru Paus Fransiskus. Mengingat bahwa dirinya hanya memiliki satu paru-paru utuh dan telah memasuki usia senja, sangat penting baginya untuk menjaga paru-paru yang tersisa agar sehat. Selain itu, wajar jika masalah pernapasan apa pun berdampak signifikan dan membuatnya harus batal menghadiri acara.
Referensi
ABC News. Diakses pada September 2024. New Pope Had Lung Removed During Childhood.
Business Insider. Diakses pada September 2024. Pope Francis's health over the years, from sciatica to a partial lung removal.
National Catholic Register. Diakses pada September 2024. Pope Francis Visits the Hospital: His Health Issues Through the Years.
New York Times. Diakses pada September 2024. Pope Cites Bronchitis as He Skips Speaking to an Audience.
The Associated Press. Diakses pada September 2024. Pope says he has acute bronchitis, doctors recommended against travel to avoid change in temperature.
WebMD. Diakses pada September 2024. Can You Live With One Lung?