Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bisakah Manusia Hidup Tanpa Lambung?

ilustrasi kram perut (freepik.com/katemangostar)
ilustrasi kram perut (freepik.com/katemangostar)
Intinya sih...
  • Manusia dapat menjalani kehidupan yang relatif normal tanpa organ tertentu seperti kandung empedu, limpa, amandel, usus buntu, ginjal, kelenjar gondok, dan salah satu paru-paru. Lantas, bagaimana dengan lambung?
  • Beberapa orang butuh operasi pengangkatan lambung karena alasan tertentu, sehingga membuat mereka hidup tanpa organ tersebut.
  • Manusia bisa hidup tanpa lambung, tetapi ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap organ manusia punya perannya masing-masing dalam tubuh. Namun, sebenarnya manusia dapat menjalani kehidupan yang relatif normal tanpa organ tertentu. Organ-organ ini termasuk kandung empedu, limpa, amandel, usus buntu, ginjal, kelenjar gondok, dan salah satu paru-paru. Lantas, bagaimana dengan lambung?

Pada pasien dengan tumor atau kanker lambung, terkadang prosedur pengangkatan lambung diperlukan sebagai bagian dari perawatan penyakit. Pertanyaannya, apa jadinya manusia hidup tanpa lambung? Temukan jawabannya di bawah ini.

1. Bisakah manusia bertahan hidup tanpa lambung

Jawabannya, ya!

Manusia masih bisa hidup normal tanpa lambung. Jika seluruh lambung perlu diangkat, esofagus bisa ditempelkan langsung ke usus kecil.

Orang yang lambungnya telah diangkat dapat menjalani aktivitas dengan baik dan bebas rasa sakit. Hanya saja, akan ada beberapa perubahan pola makan yang dianjurkan.

2. Alasan pengangkatan lambung

ilustrasi operasi (freepik.com/stefamerpik)
ilustrasi operasi (freepik.com/stefamerpik)

Membayangkan tidak punya lambung memang sangat menakutkan. Bagaimanapun, lambung tampaknya merupakan bagian integral dari pencernaan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Jadi, bagaimana mungkin hidup tanpa lambung dan mengapa ada orang yang lambungnya harus diangkat?

Berikut beberapa alasan untuk menjalani pengangkatan lambung:

  • Sakit lambung yang parah.
  • Untuk menghilangkan tumor non kanker.
  • Kanker perut.
  • Memiliki obesitas yang mengancam jiwa.

3. Gastrektomi

Prosedur pengangkatan lambung disebut gastrektomi. Ini bisa dilakukan pada sebagian atau seluruh lambung.

Gastrektomi parsial melibatkan pengangkatan sebagian lambung, biasanya bagian bawah. Dokter bedah kemudian menghubungkan usus kecil ke bagian perut yang tersisa.

Gastrektomi total mengangkat seluruh lambung dan menghubungkan kerongkongan ke usus kecil. Prosedur ini membuat sistem pencernaan berfungsi sehingga memungkinkan kamu makan, menelan, dan mencerna makanan secara berbeda.

4. Apa yang terjadi setelah lambung diangkat?

ilustrasi orang telah menjalani prosedur pengangkatan lambung (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi orang telah menjalani prosedur pengangkatan lambung (pexels.com/cottonbro studio)

Butuh waktu untuk menyesuaikan diri jika hidup tanpa lambung. Kamu biasanya akan diberi makan secara intravena selama beberapa minggu pertama setelah prosedur pengangkatan lambung untuk memberikan waktu bagi sistem organ dan tubuh untuk pulih sepenuhnya.

Kamu biasanya tetap dirawat di rumah sakit setidaknya selama dua minggu setelah operasi. Tim bedah akan memantau kamu dengan cermat untuk memastikan tidak ada kebocoran yang berbahaya dalam proses pencernaan.

Setelah operasi, cara kamu makan dan mencerna makanan akan berubah, dan penting untuk mengikuti saran dari dokter untuk memastikan tubuh menyerap nutrisi yang dibutuhkan.

Penting untuk mencoba mengonsumsi kalori sebanyak mungkin untuk meminimalkan penurunan berat badan secara cepat dalam beberapa bulan pertama setelah operasi dan untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk mengoptimalkan proses penyembuhan.

5. Makan setelah gastrektomi

Tanpa lambung, tubuh tidak dapat menangani porsi makanan seperti biasanya dan bahkan mungkin tidak merasa lapar. Meskipun kamu tidak lapar, tetapi penting untuk diingat bahwa nutrisi adalah bagian penting dari kesehatan.

Kamu perlu makan dalam porsi yang lebih kecil dan lebih sering, mungkin sekitar 6–8 porsi kecil sehari. Dokter atau ahli gizi mungkin juga menyarankan agar tubuh tetap dalam posisi tegak selama beberapa waktu setelah makan. 

Tim perawatan kesehatan dapat membantumu menyesuaikan pola makan. Beberapa pasien mungkin mengalami kondisi yang disebut sindrom dumping.

Sindrom dumping adalah kondisi saat sebagian atau seluruh lambung diangkat, makanan yang tertelan dengan cepat masuk ke usus, menyebabkan masalah mual, diare, berkeringat, dan kemerahan setelah makan.

Untungnya, tersedia pengobatan untuk membantu mengatasi gejala tersebut. Karena tubuh sudah tidak memiliki lambung untuk menggiling dan memecah makanan, maka penting untuk makan dengan gigitan kecil dan mengunyah makanan secara menyeluruh sebelum menelannya.

Jadi, dimungkinkan untuk hidup tanpa lambung, tetapi kamu lebih berisiko mengalami kekurangan nutrisi tertentu. Dan, hidup tanpa lambung akan memengaruhi seberapa baik kamu mencerna makanan tertentu dan menyerap nutrisi berbeda.

Referensi

"How Is It Possible to Live Without a Stomach?" Laparoscopic Surgical Center of New York. Diakses Mei 2024. 
"Gastrectomy." National Health Servies. Diakses Mei 2024. 
"Life Without a Stomach: Staying Healthy After Stomach Removal." Temple University Health System. Diakses Mei 2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us