ilustrasi memakai lotion (pexels.com/Gustavo Fring)
Ruam dan biduran akibat stres umumnya bersifat sementara dan bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu 24 jam. Namun, jika stres tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa saja berulang di kemudian hari.
Oleh karena itu, langkah utama untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengelola pemicu stres. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam bisa membantu menenangkan pikiran dan mengurangi reaksi fisik akibat stres.
Selain itu, menjaga kulit tetap sehat juga penting. Menggunakan pelembap untuk mencegah iritasi, mandi dengan air dingin, atau mengonsumsi antihistamin bisa membantu meringankan gejala.
Jika ruam dan biduran tidak kunjung membaik, atau disertai dengan gejala lain seperti sesak napas, konsultasikan segera dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Ruam dan biduran akibat stres memang bisa menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi biasanya bukan kondisi yang berbahaya. Dengan manajemen stres yang baik dan perawatan kulit yang tepat, gejalanya dapat diatasi dengan mudah.
Referensi
Ograczyk-Piotrowska, Alicja, Zofia Gerlicz-Kowalczuk, Anna Pietrzak, and Anna M. Zalewska-Janowska. “Stress, Itch and Quality of Life in Chronic Urticaria Females.” Advances in Dermatology and Allergology 35, no. 2 (January 1, 2018).
Graubard, Rachel, Ariadna Perez-Sanchez, and Rajani Katta. “Stress and Skin: An Overview of Mind Body Therapies as a Treatment Strategy in Dermatology.” Dermatology Practical & Conceptual, September 28, 2021.
"What are hives?" American Academy of Dermatology Association. Diakses pada Desember 2024.