Dermatitis Stasis, Jenis Eksim akibat Masalah dengan Pembuluh Darah

Kamu yang punya varises di kaki mesti hati-hati, nih!

Dermatitis adalah istilah umum yang menggambarkan sejumlah iritasi kulit dan ruam yang disebabkan oleh genetika, sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, infeksi, alergi, zat yang mengiritasi, dan banyak lagi. Gejala umumnya meliputi kulit kering, kemerahan, dan gatal.

Juga dikenal sebagai eksem atau eksim, dermatitis memiliki berbagai jenis. Salah satunya adalah dermatitis stasis, yang juga dikenal sebagai gravitational dermatitis, venous eczema, varicose eczema, atau venous stasis dermatitis. Pernah dengar?

Buat yang belum tahu, berikut ini adalah ulasan seputar dermatitis stasis yang penting untuk diketahui.

1. Apa itu dermatitis stasis?

Dermatitis Stasis, Jenis Eksim akibat Masalah dengan Pembuluh Darahilustrasi dematitis statis (yourveininstitute.com)

Dilansir WebMD, dermatitis stasis terjadi ketika ada masalah dengan pembuluh darah, biasanya di kaki bagian bawah, yang membuat darah tidak mengalir dengan baik. Saat lebih banyak cairan dan tekanan terbentuk, beberapa darah bocor keluar dari pembuluh darah dan masuk ke kulit.

Menurut National Eczema Association (NEA), jenis eksim ini lebih sering terjadi pada usia 50 tahun atau lebih, dan perempuan lebih mungkin memilikinya ketimbang laki-laki.

Kondisi ini paling umum dialami pada orang-orang dengan kelebihan berat badan. Menurut penelitian dalam British Journal of Community Nursing tahun 2009, 20 persen orang usia di atas 70 tahun memilikinya.

2. Faktor risiko dan penyebab dermatitis stasis

Dermatitis Stasis, Jenis Eksim akibat Masalah dengan Pembuluh Darahilustrasi tekanan darah tinggi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Menurut keterangan dari American Academy of Dermatology Association, pembuluh darah di kaki mengandung katup satu arah yang memompa darah ke atas untuk mencegahnya berkumpul di tungkai bawah. Seiring usia bertambah, integritas katup dapat melemah, menyebabkannya berhenti berfungsi dengan baik. Akibatnya, mereka dapat membocorkan cairan ke kaki bagian bawah dan menyebabkan peradangan atau inflamasi.

Banyak faktor yang berkontribusi pada pembentukan dermatitis stasis. Biasanya, kondisi ini berdampak pada orang dengan sirkulasi yang buruk.

Selain itu, dirangkum dari beberapa sumber, kondisi dan penyakit tertentu juga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan dermatitis stasis, seperti:

  • Riwayat tekanan darah tinggi
  • Diagnosis gagal jantung kongestif
  • Obesitas atau jumlah lemak tubuh yang tinggi
  • Gagal ginjal
  • Varises
  • Pembekuan darah, seperti deep vein thrombosis (DVT), di kaki
  • Riwayat pembedahan atau cedera di area yang terdampak
  • Kehamilan kembar
  • Jenis kelamin perempuan
  • Usia di atas 50 tahun
  • Memiliki kondisi yang memengaruhi sirkulasi darah
  • Melahirkan
  • Berdiri atau duduk untuk waktu yang lama
  • Kurang olahraga

Baca Juga: 10 Cara Alami Redakan Eksim yang Kambuh agar Kulit Lebih Tenang

3. Gejala dermatitis stasis

Dermatitis Stasis, Jenis Eksim akibat Masalah dengan Pembuluh Darahilustrasi dermatitis stasis yang parah (nationaleczema.org)

Dilansir Medical News Today, gejala awal dermatitis statis utamanya memengaruhi kaki bagian bawah dan bisa meliputi:

  • Iritasi kulit
  • Kulit merah, gatal, atau bengkak, khususnya di area varises
  • Adanya sensasi penuh, berat, atau nyeri setelah setelah lama berdiri atau berjalan
  • Pembengkakan di bagian dalam kaki bagian bawah dan pergelangan kaki, terutama di penghujung hari atau setelah berdiri dalam waktu yang lama

Ketika dermatitis stasis berkembang lebih lanjut, gejala bisa memburuk. Gejala baru bisa muncul, seperti:

  • Pembengkakan yang menyebar ke betis
  • Borok berwarna merah atau ungu yang mungkin mengeluarkan cairan, dan meninggalkan bekas luka setelah sembuh
  • Kulit mengilap dan bengkak
  • Kulit kering, pecah-pecah, dan gatal

Pada kasus yang parah, beberapa area kaki bagian bawah bisa menjadi sangat gatal, mengeras, bersisik, dan rentan terhadap infeksi. Pada beberapa orang, betis bisa menyusut.

Menurut NEA, dermatitis stasis yang parah bisa menyebabkan perubahan kulit permanen, termasuk penebalan, pengerasan, atau tampilan kulit seperti batu-batu bulat yang bergelombang.

4. Pengobatan dermatitis stasis

Dermatitis Stasis, Jenis Eksim akibat Masalah dengan Pembuluh Darahilustrasi stoking kompresi (mydr.com.au)

Pengobatan dermatitis stasis meliputi identifikasi dan perawatan penyebabnya, begitu juga dengan mengendalikan berbagai gejala.

Dokter umumnya akan mendiagnosis kondisi kulit ini lewat pemeriksaan kulit, tetapi bisa juga membutuhkan tes untuk memeriksa aliran darah dan untuk membantu mengidentifikasi akar masalah dari buruknya sirkulasi.

Perawatan untuk dermatitis stasis bisa mencakup:

  • Penggunaan stoking kompresi untuk mengurangi pembengkakan
  • Elevasi atau mengangkat kaki lebih tinggi dari jantung tiap dua jam sekali untuk mengurangi pembengkakan
  • Menghindari makanan tinggi garam
  • Suplementasi vitamin C dan rutin, jenis antioksidan flavonoid dalam tanaman, untuk menjaga pembuluh darah tetap fleksibel dan sehat
  • Untuk kulit gatal atau kulit berwarna merah atau lebih gelap, dokter spesialis kulit atau dermatolog mungkin akan meresepkan kortikosteroid oles untuk menenangkan peradangan
  • Antibiotik oral atau oles bila kulit mengalami infeksi

Tanpa penanganan, dermatitis stasis bisa terus memburuk dan menyebabkan komplikasi seperti:

  • Borok kronis di kaki
  • Luka di kaki yang gagal sembuh
  • Abses atau nanah
  • Selulitis, yaitu infeksi bakteri di lapisan dalam kulit
  • Osteomyelitis, yaitu infeksi tulang

5. Cara mencegah dermatitis stasis

Dermatitis Stasis, Jenis Eksim akibat Masalah dengan Pembuluh Darahilustrasi rutin olahraga (pexels.com/Alexy Almond)

Tidak ada cara pasti untuk mencegah dermatitis stasis dan kondisi ini tidak selalu bisa dicegah. Meski demikian, kamu bisa melakukan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko mengembangkannya atau membuatnya lebih parah, yaitu:

  • Mencapai dan mempertahankan berat badan sehat
  • Olahraga rutin
  • Mengangkat kaki lebih tinggi dari jantung saat duduk
  • Batasi asupan garam

Diagnosis dan perawatan tepat dari kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan dermatitis stasis juga bisa membantu menurunkan risikonya.

Demikian informasi seputar dermatitis stasis, kondisi jangka panjang yang bisa menyebabkan berbagai masalah kulit dan sirkulasi di kaki bagian bawah. Perawatan tepat bisa membantu mengendalikan gejala dan mencegah penyakit memburuk. Tanpa pengobatan, dermatitis stasis bisa menyebabkan komplikasi parah. Bila kamu mengalami gejala-gejalanya, segera periksa ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan yang tepat dan menyeluruh.

Baca Juga: Kadang Sulit Dibedakan, Ini Perbedaan Psoriasis, Eksem, dan Dermatitis

Ruth Cikita Photo Verified Writer Ruth Cikita

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya