Kalsium Karbonat: Manfaat, Penggunaan, Dosis, Efek Samping

Merupakan bentuk kalsium yang dipakai untuk beberapa kondisi

Kalsium karbonat atau calcium carbonate adalah suplemen makanan yang digunakan ketika jumlah kalsium yang didapat dari makanan tidak mencukupi. Kalsium dibutuhkan oleh tubuh kita untuk kesehatan tulang, otot, sistem saraf, dan jantung.

Selain itu, kalsium karbonat juga digunakan sebagai antasida untuk meredakan heartburn, gangguan pencernaan asam, dan sakit perut. Ini tersedia dengan atau tanpa resep.

Kalsium dalam suplemen ditemukan dalam kombinasi dengan zat lain, biasanya karbonat atau sitrat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Suplemen kalsium karbonat cenderung dianggap lebih baik karena mengandung jumlah unsur kalsium tertinggi (sekitar 40 persen berat), mengutip Harvard Health Publishing.

Terkadang juga diresepkan untuk kegunaan lain, inilah fakta mengenai suplemen kalsium karbonat yang perlu kamu ketahui.

1. Penggunaan

Kalsium karbonat hadir sebagai tablet, tablet kunyah, kapsul, dan cairan, serta biasanya diminum tiga atau empat kali sehari, mengutip Medline Plus. Ikuti petunjuk pada resep atau label kemasan dengan hati-hati. Akan lebih baik lagi untuk meminta dokter atau apoteker apabila ada yang tidak dimengerti.

Konsumsi kalsium karbonat persis seperti yang diarahkan. Jangan mengambil lebih atau kurang atau meminumnya lebih sering dari yang ditentukan oleh dokter, apoteker, atau petunjuk pada kemasan. Saat menggunakan kalsium karbonat sebagai suplemen makanan, konsumsilah bersama makanan atau setelah makan.

Jika mengonsumsi bentuk tablet kunyah, kunyahlah secara menyeluruh sebelum ditelan. Jangan menelannya utuh tanpa dikunyah terlebih dulu. Minumlah segelas penuh air setelah meminum tablet biasa atau kunyah atau kapsul. Beberapa bentuk kalsium karbonat cair harus dikocok terlebih dulu sebelum diminum.

Jangan mengonsumsi kalsium karbonat sebagai antasida selama lebih dari 2 minggu kecuali jika diarahkan oleh dokter.

2. Manfaat

Kalsium Karbonat: Manfaat, Penggunaan, Dosis, Efek Sampingilustrasi suplemen kalsium karbonat (pexels.com/Michelle Leman)

Seperti diterangkan dalam laman Health Guide, kalsium karbonat adalah bentuk kalsium yang digunakan untuk menangani berbagai kondisi. Ini termasuk:

1. Defisiensi kalsium

Banyak orang yang tidak mendapatkan asupan kalsium secara cukup setiap harinya. Memenuhi kebutuhan kalsium setiap hari adalah salah satu cara terbaik untuk mendukung kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Namun, jumlah kalsium yang diserap tubuh berubah sepanjang hidup. Saat bayi, kita menyerap sekitar 60 persen kalsium yang kita konsumsi. Sementara saat dewasa, kita hanya menyerap sekitar 25 persen.

Defisiensi kalsium sering terjadi pada orang dengan berbagai kondisi kesehatan yang mendasarinya. Ini termasuk:

  • Hipotiroidisme.
  • Hipoparatiroidisme (kadar hormon paratiroid rendah).
  • Penyakit ginjal.

Obat-obatan tertentu juga memengaruhi penyerapan kalsium sehingga suplemen mungkin direkomendasikan untuk mencegah kadar kalsium yang rendah. Obat-obatan ini dapat meliputi: 

  • Obat anti kejang tertentu.
  • Bifosfonat.
  • Kalsitonin.
  • Klorokuin.
  • Kortikosteroid.
  • Diuretik loop (pil air).
  • Plicamycin.
  • Rifampisin.

2. Refluks asam

Kalsium karbonat dapat digunakan untuk mengurangi sensasi terbakar yang berasal dari refluks asam. Asam dalam perut penting untuk memecah makanan yang kita makan, tetapi jika keluar ke kerongkongan (tabung yang menghubungkan mulut ke perut), itu bisa menyebabkan rasa sakit dan kerusakan.

Nyeri ulu hati atau heartburn sesekali, misalnya setelah makan besar, adalah normal, tetapi heartburn yang terjadi terus-menerus butuh perawatan. Kalsium karbonat dapat digunakan untuk meringankan gejala heartburn karena menetralkan asam.

Sebagai antasida, kalsium karbonat mungkin direkomendasikan untuk orang-orang dengan:

  • Penyakit refluks gastroesofageal(GERD), yaitu kembalinya asam secara terus-menerus dari lambung ke kerongkongan.
  • Tukak lambung akibat penggunaan kronis obat nyeri umum tertentu (obat antiinflamasi nonsteroid/NSAID).
  • Gangguan pencernaan, misalnya sakit perut dan cepat merasa kenyang setelah mulai makan.

3. Penyakit ginjal kronis

Orang yang hidup dengan penyakit ginjal kronis terkadang mengalami kondisi yang disebut hiperfosfatemia, atau kadar fosfat darah tinggi. Kalsium karbonat dapat digunakan sebagai pengikat fosfat untuk membantu mengurangi jumlah fosfat dalam tubuh.

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Sebelum mengonsumsi kalsium karbonat, ada hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Beri tahu dokter dan apoteker jika alergi terhadap kalsium karbonat atau obat lain.
  • Beri tahu dokter dan apoteker obat resep dan nonresep yang digunakan, terutama digoxin (Lanoxin), etidronate (Didronel), fenitoin (Dilantin), tetrasiklin (Sumycin), dan vitamin. Jangan mengonsumsi kalsium karbonat dalam waktu 1–2 jam setelah minum obat lain. Kalsium dapat menurunkan efektivitas obat lain.
  • Beri tahu dokter jika memiliki atau pernah mengalami penyakit ginjal atau kondisi perut.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Jika hamil saat sedang mengonsumsi kalsium karbonat, segera hubungi dokter.

4. Rekomendasi dosis

Kalsium Karbonat: Manfaat, Penggunaan, Dosis, Efek Sampingilustrasi suplemen kalsium karbonat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Konsultasikan dengan dokter mengenai dosis pasti kalsium karbonat yang harus dikonsumsi. Dosis harian tergantung pada usia, riwayat medis, dna kondisi mendasari yang mungkin dimiliki.

Sebagai contoh, seperti dilansir National Library of Medicine, kisaran dosis yang direkomendasikan untuk orang dewasa meliputi:

  • 1.000 miligram (mg) hingga 7.000 mg untuk heartburn.
  • 1.000 mg hingga 1.200 mg untuk penanganan kadar kalsium rendah.
  • 1.500 mg hingga 3.000 mg untuk kadar kalium darah tinggi pada orang dengan penyakit ginjal.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan 1.000 mg untuk orang dewasa sehat usia di bawah usia 50 tahun. Perempuan yang lebih tua dari 50 tahun harus meningkatkan asupan kalsium menjadi 1.200 mg setiap hari; laki-laki dapat menunggu sampai usia 70 tahun.

Mengapa berbeda? Pengeroposan tulang adalah bagian alami dari penuaan, tetapi itu dimulai lebih awal bagi perempuan selama menopause. Mengambil jumlah kalsium yang direkomendasikan setiap hari tidak akan mencegah keropos tulang, tetapi ini memperlambat perkembangannya, menurut laporan dalam The National Academies Collection: Reports funded by National Institutes of Health tahun 2011.

Untuk menentukan dosis kalsium karbonat yang tepat, sebaiknya pahami berapa banyak kalsium yang didapat lewat makanan. Faktor-faktor yang memengaruhi seberapa banyak kalsium yang dapat diserap tubuh termasuk usia, berat badan, keasaman lambung, kadar estrogen, dan vitamin D.

Baca Juga: Vitamin D3, K2, dan Magnesium Tingkatkan Penyerapan Kalsium

5. Potensi efek samping

Karena kalsium karbonat biasanya diambil dalam jangka pendek atau dalam dosis kecil, efek sampingnya minimal. Namun, dengan dosis yang terlalu tinggi, seseorang mungkin dapat mengalami:

  • Sakit perut atau kembung.
  • Kebingungan.
  • Sembelit.
  • Batu empedu.
  • Sakit kepala.
  • Irama jantung tidak teratur.
  • Batu ginjal.
  • Kedutan otot.
  • Sakit perut.
  • Mual.
  • Muntah.

6. Interaksi obat

Kalsium Karbonat: Manfaat, Penggunaan, Dosis, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Melany @ tuinfosalud.com)

Dilansir WebMD, interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Beri tahu dokter semua obat resep, obat nonresep, maupun produk herbal kepada dokter atau apoteker. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.

Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan obat ini meliputi: digoxin, pengikat fosfat tertentu (seperti kalsium asetat), suplemen fosfat (seperti kalium fosfat), natrium polistirena sulfonat.

Kalsium karbonat dapat menurunkan penyerapan obat lain. Beberapa contoh obat yang terpengaruh termasuk antibiotik tetrasiklin (seperti doxycycline, minocycline), bifosfonat (seperti alendronate), estramustine, besi, levothyroxine, pazopanib, strontium, hingga antibiotik kuinolon (seperti ciprofloxacin, levofloxacin).

Pisahkan dosis obat-obatan ini sejauh mungkin dari dosis kalsium karbonat. Tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang berapa lama harus menunggu antara dosis dan untuk bantuan menemukan jadwal dosis yang akan bekerja dengan semua obat yang sedang digunakan.

Periksa label pada semua produk resep dan nonresep atau herbal (seperti suplemen vitamin) karena mungkin mengandung kalsium. Tanyakan kepada apoteker tentang penggunaan produk tersebut dengan aman.

7. Penyimpanan dan pembuangan

Simpan suplemen kalsium karbonat di dalam wadahnya, tertutup rapat, dan jauh dari jangkauan anak-anak. Simpan pada suhu kamar dan jauhkan dari panas dan kelembapan berlebih. Jangan menyimpannya di kamar mandi.

Obat-obatan yang tidak diperlukan harus dibuang dengan cara khusus untuk memastikan bahwa hewan peliharaan, anak-anak, dan orang lain tidak dapat mengonsumsinya. Namun, jangan membuangnya ke toilet. Cara terbaik untuk membuang obat adalah melalui program pengambilan kembali obat. Tanyakan dengan apoteker.

Penting untuk menjauhkan semua obat dari pandangan dan jangkauan anak-anak karena mereka bisa dapat membukanya dengan mudah.

Untuk melindungi anak kecil dari keracunan, selalu kunci tutup pengaman dan segera letakkan obat di tempat yang aman, tempat yang jauh dan jauh dari pandangan dan jangkauan mereka.

8. Kontraindikasi

Kalsium Karbonat: Manfaat, Penggunaan, Dosis, Efek Sampingilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Dilansir publikasi StatPearls, penggunaan kalsium karbonat dikontraindikasikan pada kasus hipersensitivitas, kalkulus ginjal, kadar kalsium urine yang tinggi, peningkatan kalsium serum, fosfat serum rendah, aklorhidria, atau dugaan toksisitas digoksin.

Perawatan diperlukan untuk pasien dengan riwayat penyakit ginjal, gagal jantung, edema, atau gangguan endokrin, seperti hipoparatiroidisme. Selain itu, pengguna kalsium karbonat tidak boleh diresepkan ceftriaxone sebagai antibiotik karena peningkatan risiko kegagalan organ akhir dan kematian.

Saat mengonsumsi kalsium karbonat, selalu ikuti petunjuk yang diberikan. Biasanya kamu disarankan untuk mengonsumsinya dengan makanan dan air karena reaksinya di lingkungan asam lambung. Diskusikan lebih lanjut dengan dokter maupun apoteker.

Baca Juga: 15 Suplemen Terbaik untuk Meningkatkan Sistem Imun

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya