Sinar-X menggunakan sinar energi elektromagnetik yang tidak terlihat untuk menghasilkan gambar jaringan internal, tulang, dan organ pada film atau media digital. Gambar menunjukkan bagian-bagian tubuh dalam berbagai nuansa hitam dan putih. Ini karena jaringan yang berbeda menyerap jumlah radiasi yang berbeda.
Kalsium dalam tulang paling banyak menyerap sinar-X, sehingga tulang terlihat putih. Lemak dan jaringan lunak lainnya menyerap lebih sedikit dan terlihat abu-abu. Udara menyerap paling sedikit, sehingga paru-paru terlihat hitam.
Ada beberapa jenis pemeriksaan sinar-X, seperti:
- Radiografi polos atau sinar-X polos (tidak menggunakan zat pewarna yang disuntikkan maupun diminum oleh pasien).
- CT scan.
- Fluoroskopi.
- Mamografi.
- Angiografi.
- Rontgen gigi.
- Rontgen perut.
- Rontgen dada.
Penggunaan rontgen yang paling umum adalah untuk memeriksa patah tulang atau fraktur, tetapi rontgen juga digunakan untuk tujuan lain. Misalnya, rontgen dada dapat mendeteksi pneumonia, atau mamografi yang menggunakan sinar-X untuk mencari kanker payudara.
Saat menjalani sinar-X, kamu mungkin akan mengenakan celemek timah untuk melindungi bagian-bagian tertentu dari tubuh. Jumlah radiasi yang didapat dari sinar-X berjumlah kecil. Sebagai contoh, rontgen dada memberikan dosis radiasi yang serupa dengan jumlah radiasi yang kamu dapat dari lingkungan selama 10 hari.