Sindrom kuku kuning atau yellow nail syndrome adalah kondisi langka yang memengaruhi kuku, paru-paru, dan anggota tubuh. Orang-orang dengan sindrom ini kukunya menjadi kuning, melengkung yang mungkin menebal, atau lepas. Mereka mungkin juga memiliki gejala pernapasan seperti batuk kronis dan biasanya mengalami pembengkakan pada kaki bagian bawah atau pergelangan kaki.
Penyebab sindrom kuku kuning belum diketahui. Namun, kemungkinan ini terkait dengan sirkulasi yang tidak tepat, masalah dengan drainase limfatik, atau penumpukan cairan di sekitar paru-paru. Seseorang mungkin juga berisiko lebih tinggi jika memiliki salah satu dari beberapa penyakit kronis tertentu, implan gigi, atau penggantian sendi.
Mungkin nama sindrom ini terdengar sebagai suatu masalah estetika, tetapi sindrom kuku kuning sebetulnya merupakan gangguan kompleks yang berpotensi menyakitkan yang memengaruhi banyak sistem tubuh. Kondisi ini biasanya dialami orang yang berusia di atas 50 tahun.
Sindrom kuku kuning dianggap sangat langka, dengan kurang dari 400 kasus dipublikasikan dalam literatur medis. Diperkirakan terjadi pada kurang dari 1 dalam setiap 1 juta orang, menurut laporan dalam Orphanet Journal of Rare Diseases tahun 2017. Kondisi ini telat tercatat di seluruh dunia pada laki-laki dan perempuan. Dalam kasus jarang, bisa juga memengaruhi anak-anak dan bayi baru lahir.