Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Somatic Symptom Disorder: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Pixabay.com/Robin Higgins

Somatic symptom disorder (SSD) merupakan kondisi kesehatan mental di mana seseorang akan merasakan satu atau lebih gejala fisik yang meliputi pikiran, emosi, atau perilaku berlebihan sebagai respon terhadap gejala tersebut. Gangguan ini dapat mengganggu fungsi dan kualitas hidup seseorang. Biasanya gejala-gejala ini tidak berkaitan dengan kondisi medis yang terjadi. 

Biasanya orang yang mengalami gejala ini tidak menyadari kondisi kesehatan mental yang mendasarinya dan percaya bahwa gejala yang dialaminya merupakan dampak dari penyakit fisik serius yang mungkin dideritanya. Sehingga mereka cenderung akan mengunjungi beberapa penyedia layanan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan. Akan tetapi, hasil yang mungkin didapatkan adalah normal. 

1. Penyebab somatic symptom disorder

unsplash.com/Artyom Kabajev

Penyebab dari kondisi medis ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, gejala dapat terjadi akibat meningkatnya kesadaran terhadap sensasi tubuh tertentu dan meningkatnya kecenderungan untuk menafsirkan bahwa gejala-gejala tersebut merupakan tanda terhadap penyakit medis serius. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kejadian yakni:

  • Pengabaian pada masa anak-anak;
  • Pelecehan seksual;
  • Gaya hidup kacau;
  • Riwayat penyalahgunaan alkohol dan zat adiktif;
  • Gangguan kepribadian sebelumnya juga berkaitan dengan munculnya gejala ini. 
     

2. Diagnosis somatic symptom disorder

pexels.com/Pavel Danilyuk

Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala fisik yang dapat dialami penderita SSD meliputi:

  • Nyeri;
  • Kelelahan atau kelemahan;
  • Sesak napas (dispnea);

Gejala fisik dapat bersifat ringan hingga berat, dan bisa terdiri dari satu atau beberapa gejala. Gejala tersebut bisa disebabkan oleh kondisi medis atau tidak memiliki penyebab yang salah. Selain itu, orang dengan SSD mungkin akan merasakan beberapa hal seperti:  

  • Merasa cemas terhadap gejala fisiknya;
  • Merasa khawatir bahwa gejala fisik yang ringan merupakan tanda dari kondisi yang serius;
  • Melakukan berbagai macam pemeriksaan, tetapi tidak mempercayai hasilnya;
  • Merasa bahwa penyedia layanan kesehatan tidak menanggapi gejala fisik yang diderita dengan serius;
  • Melakukan pemeriksaan dari satu penyedia layanan kesehatan ke penyedia layanan kesehatan lainnya;
  • Menjadi tergantung pada orang lain dengan menuntut bantuan dan dukungan emosional;
  • Serikali tampak sensitif terhadap efek samping obat.

Penentuan diagnosis SSD dilakukan oleh psikiater berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder V (DSM-5), tanda dan gejala dari gangguan gejala somatik terdiri dari:

  • Satu atau gejala somatik yang mengganggu hingga ke kehidupan sehari-hari
  • Keluhan yang melibatkan pikiran, perasaan, atau perilaku berlebihan yang berkaitan dengan gejala atau masalah kesehatan terkait yang ditunjukkan oleh satu atau lebih hal-hal di bawah ini:
    • Pikiran yang tidak menentu dan terus menerus mengenai seriusnya gejala yang dialami;
    • Meningkatnya perasaan cemas terhadap gejala atau mengenai kesehatan;
    • Mencurahkan waktu dan energi yang berlebihan terhadap gejala atau kesehatan.
  • Gejala biasanya bersifat menetap  walaupun tidak terjadi secara terus-menerus sepanjang waktu (biasanya lebih dari 6 bulan).

3. Pengobatan somatic symptom disorder

pexels.com/Pixabay

Tujuan utama perawatan dan pengobatan adalah untuk membantu mengatasi gejala fisik, termasuk kecemasan terhadap kesehatan dan perilaku maladaptif. Pemeriksaan rutin dapat dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan primer untuk menegaskan bahwa gejalanya tidak menunjukkan kondisi medis yang mengancam jiwa.

  • Dokter harus menjelaskan dengan penuh kehati-hatian bahwa gejala yang diderita diperburuk oleh kecemasan dan masalah emosional yang berlebihan, karena pasien mungkin akan menolak saran ini ;
  • Prosedur diagnostik dan perawatan bedah invasif tidak dianjurkan untuk dilakukan;
  • Paling utama adalah melakukan perawatan psikiatri lebih awal. Berdasarkan penelitian, menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif dapat meningkatkan fungsi dari pasien yang mengalami gejala somatik;
  • Pemberian obat sebaiknya dihindari. Akan tetapi, pemberian antidepresan dapat diberkan pada pasien dengan gangguan psikiatri seperti kecemasan, gejala depresi, dan gangguan obsesi kompulsif. Pengobatan benzodiazepin dan analgesik narkotika harus dihindari. Namun, pemberian obat dilakukan oleh oleh dokter atau tenaga kesehatan yang berwenang.

Somatic symptom disorder umumnya bersifat kronis dengan gejala bertambah dan berkurang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien dapat pulih. Sekitar 50 persen hingga 75 persen pasien dengan gejala yang tidak dapat dijelaskan secara medis menunjukkan perbaikan. Hubungan yang kuat dan positif antara dokter dan pasien sangat penting dan harus dibarengi dengan kunjungan yang sering dan suportif. Hal ini dapat menghindarkan pasien untuk melakukan pemeriksaan dan pengobaatan yang tidak diperlukan. 

Peran anggota keluarga seringkali juga diperlukan. Anggota keluarga harus meluangkan waktu bersama pasien. Terutama ketika gejalanya tidak ada. Hal ini bertujuan untuk menghindari pikiran bahwa gejala yang dialami memerlukan perhatian khusus dari orang lain. Selain itu, mendorong gaya hidup sehat, aktivitas fisik, sosial, dan lainnya akan sangat membantu dalam perbaikan gejala. 

Referensi

  • D'Souza RS, Hooten WM. Somatic Symptom Disorder. [Updated 2023 Mar 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532253/
  • Kurlansik SL, Maffei MS. Somatic Symptom Disorder. Am Fam Physician. 2016 Jan 1;93(1):49-54. PMID: 26760840.
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17976-somatic-symptom-disorder-in-adults
  • Substance Abuse and Mental Health Services Administration. Impact of the DSM-IV to DSM-5 Changes on the National Survey on Drug Use and Health [Internet]. Rockville (MD): Substance Abuse and Mental Health Services Administration (US); 2016 Jun. Table 3.31, DSM-IV to DSM-5 Somatic Symptom Disorder Comparison. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519704/table/ch3.t31/

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us