Peneliti: Tinggal di Dekat Jalan Raya Meningkatkan Risiko Penyakit Dementia

Memang paling enak tinggal di desa!

Coba perhatikan lingkungan sekitar tempat tinggalmu. Apakah kamu tinggal di dalam perumahan, perkampungan padat penduduk atau di pinggir jalan raya? Ternyata lokasi tempat tinggal dapat berpengaruh besar pada kesehatan otak manusia.

Tinggal di dekat jalan raya meningkatkan potensi penyakit dementia.

Peneliti: Tinggal di Dekat Jalan Raya Meningkatkan Risiko Penyakit Dementiaskitterphoto.com

Dementia, penyakit yang menyerang kemampuan kognitif ini menyerang lebih dari 6,6 juta manusia di seluruh dunia. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di The Lancet menyebutkan bahwa 10 kematian akibat dementia terjadi pada orang yang tinggal dengan jarak 50 meter dari jalan raya yang padat. Sementara orang-orang yang tinggal jauh dari jalan raya yang padat dan bising, punya daya hidup yang lebih lama.

Tinggal di dekat jalan raya bikin stres.

Peneliti: Tinggal di Dekat Jalan Raya Meningkatkan Risiko Penyakit Dementiastocksnap.io

Dr. Hong Ceng, penulis Public Health Ontario mengatakan, "Studi yang kami lakukan menunjukkan hasil bahwa jalanan yang sibuk menjadi sumber stres yang berasal dari lingkungan. Hal inilah yang membuat semakin banyaknya penderita dementia."

Meningkatnya pertumbuhan populasi dan urbanisasi telah menempatkan banyak orang pada lokasi-lokasi tempat tinggal yang semakin terdorong dekat dengan jalan raya. Belum lagi dengan semakin macetnya jalan-jalan di perkotaan, menjadi tekanan tersendiri bagi manusia modern.

Baca Juga: 9 Alasan Mengapa Anak Muda Sepertimu Harus Stop Cuek Sama Lingkungan Sekitar

Polusi udara, salah satu biang keroknya.

Peneliti: Tinggal di Dekat Jalan Raya Meningkatkan Risiko Penyakit Dementiagreenlichen.com

Polusi udara telah lama menjadi momok masyarakat dunia karena berkontribusi terhadap kematian lebih dari 40.000 orang di Inggris tiap tahunnya. Kotornya udara yang sehari-hari kita hirup akan memperburuk kondisi pernapasan dan jantung. Tinggal di dekat jalan raya artinya lebih banyak berinteraksi dengan kendaraan bermotor yang lalu lalang. Asap kendaraan bermotor dan pembuangannya diketahui dalam menyebabkan penyusutan otak yang berkontribusi besar dalam kasus dementia.

Para ahli khawatir jika polusi udara dapat menyebabkan kondisi neurodegeneratif dalam jangka panjang. Kekhawatiran ini muncul setelah ilmuwan Inggris menemukan partikel magnetik kecil yang berasal dari mesin mobil dan rem pada otak orang yang didiagnosis dengan penyakit Alzheimer.

Penelitian lain juga dilakukan terkait hal ini. Dengan berpedoman pada kode pos, peneliti menemukan kecenderungan orang-orang yang tinggal dekat dengan jalan raya mengalami dementia ketimbang penyakit lain, seperti Parkinson atau multiple sclerosis. Orang-orang yang tinggal dengan jarak 50 meter dari jalanan, berisiko tujuh persen lebih tinggi ketimbang yang tinggal pada jarak 50 hingga 100 meter yang hanya empat persen. Sementara mereka yang tinggal dengan jarak 101-200 meter hanya berisiko dua persen terkena dementia.

Semoga dengan adanya 'peringatan' dari penelitian ini, manusia dapat lebih bijak lagi dalam mengatur tata kota dan menanggapi isu polusi udara terhadap lingkungan ya.

Baca Juga: Kini Karbondioksida Bisa Diubah Jadi Bahan Bakar, Kabar Baik Buat Lingkungan!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya