ilustrasi anak dengan spektrum autisme (pexels.com/Nicola Barts)
Sebelum merevisi Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) pada 2013, ahli mengelompokkan spektrum autisme menjadi empat jenis. Hal tersebut meliputi gangguan spektrum autisme, sindrom asperger, gangguan disintegratif masa anak-anak, dan gangguan perkembangan pervasif.
Namun, setelah revisi DSM-5, ahli mengubah jenis spektrum berdasarkan tingkatan levelnya. Dokter akan mengobservasi sebelum memberikan diagnosis pada tahun pertama anak. Dengan kategori seperti berikut.
Level 1: membutuhkan dukungan
Masalah komunikasi yang dihadapi penyintas ASD level satu, meliputi:
- Kesulitan memulai interaksi sosial
- Respons yang gak biasa atau tak berhasil terhadap interaksi sosial dari orang lain
- Penurunan minat dalam interaksi sosial dalam beberapa kasus
- Mampu berbicara dalam kalimat yang jelas dan terlibat dalam komunikasi, tetapi memiliki masalah mempertahankan percakapan dua arah dengan orang lain
- Kesulitan berteman.
Problem perilaku yang dialami ASD level satu meliputi:
- Perilaku gak fleksibel yang mengganggu fungsi umum dalam satu atau lebih konteks
- Kesulitan beralih antar kegiatan
- Kesulitan dengan organisasi dan perencanaan, yang dapat memengaruhi independensi.
Level 2: membutuhkan dukungan substansial
Dikategorikan spektrum autisme level dua ketika seseorang menghadapi masalah komunikasi, seperti:
- Sangat kesulitan melakukan keterampilan komunikasi sosial verbal dan nonverbal
- Masalah sosial menjadi jelas meskipun ada dukungan
- Inisiasi interaksi sosial yang terbatas
- Kurangnya melibatkan diri terhadap interaksi sosial dari orang lain
- Interaksi yang terbatas pada kepentingan khusus yang sempit
- Memiliki perbedaan yang signifikan dalam cara komunikasi nonverbal.
Masalah perilaku yang diamati ASD level dua, yakni:
- Perilaku gak fleksibel
- Kesulitan menghadapi perubahan
- Perilaku terbatas atau berulang yang jelas bagi pengamat non medis dan mengganggu fungsi beberapa konteks
- Kesulitan mengubah fokus atau tindakan.
Level 3: membutuhkan dukungan sangat besar
Seseorang dengan spektrum autisme level tiga membutuhkan pendampingan bahkan dalam aktivitas sehari-hari. Adapun ciri masalah komunikasi yang dihadapi, yakni:
- Kesulitan parah untuk melakukan komunikasi sosial verbal dan nonverbal, yang sangat mengganggu
- Gak terlibat interaksi sosial
- Respons kurang terhadap interaksi sosial dari orang lain
- Hanya beberapa kata dari pidato yang dapat dipahami
- Diperlukan metode yang gak biasa untuk berinteraksi dan hanya menanggapi pendekatan yang sangat langsung.
Di sisi lain, ASD level 3 mengalami gangguan perilaku yakni:
- Perilaku gak fleksibel
- Kesulitan ekstrim dalam menghadapi perubahan
- Tindakan terbatas atau berulang yang secara signifikan yang mengganggu semua fungsi bidang kehidupan
- Kesulitan ketika mengubah fokus atau tindakan.