Stetoskop AI Bantu Diagnosis Penyakit Jantung Lebih Akurat

- Stetoskop konvensional tetap penting untuk mendiagnosis penyakit jantung seperti katup jantung, jantung kongenital, dan paru-paru.
- Teknologi AI pada stetoskop membantu mendiagnosis penyakit jantung koroner dan gagal jantung dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi.
- Stetoskop AI juga dapat digunakan untuk mendiagnosis pneumonia, membantu membuat diagnosis yang lebih akurat di lingkungan bising.
Dalam dunia medis, stetoskop telah menjadi simbol kehadiran seorang dokter selama hampir 200 tahun. Alat pemeriksaan sederhana ini digunakan untuk mendengar detak jantung dan suara paru-paru, memberikan indikasi awal tentang kondisi kesehatan pasien.
Namun, seiring kemajuan teknologi, stetoskop juga mengalami transformasi yang signifikan. Kini, stetoskop dengan kecerdasan buatan (AI) mulai digunakan, memberikan cara baru yang lebih canggih dalam deteksi penyakit.
1. Peran stetoskop konvensional

Stetoskop konvensional tetap menjadi alat penting bagi dokter, terutama dalam mendiagnosis berbagai penyakit jantung. Ini termasuk penyakit katup jantung, penyakit jantung kongenital, dan penyakit jantung paru.
Menurut Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP(K), FIHA, FASCC, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, stetoskop membantu mendeteksi irama jantung yang tidak teratur. Hal ini memberikan petunjuk awal apakah pasien membutuhkan perawatan darurat.
"Peran stetoskop ini terutama untuk (diagnosis) penyakit katup jantung (katup mitral, katup aorta, katup trikuspid dan katup pulmonal); penyakit jantung kongenital, misalnya atrial septal defect (ASD), ventricular septal defect (VSD), tetralogy Fallot (TF), pulmonal stenosis, tricuspid atresia, serta penyakit jantung paru (cor pulmonale)," jelas dr. Anwar di Jakarta, pada Sabtu (15/6/2024), mengutip rilis Kemenkes RI.
2. Keterbatasan diagnosis penyakit jantung menggunakan stetoskop
Meskipun sangat berguna, tetapi stetoskop konvensional memiliki keterbatasan dalam mendiagnosis penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Untuk penyakit ini, diperlukan teknologi tambahan seperti stetoskop yang dilengkapi dengan AI.
Dukungan teknologi AI bisa mengubah suara jantung menjadi data digital dan gambar melalui phonocardiography.
"Untuk penyakit jantung koroner dan gagal jantung, peran stetoskop tak begitu besar. Kecuali stetoskop yang dilengkapi dengan teknologi AI, sehingga energi suara dari jantung dan paru akan ditransmisikan menjadi data digital," jelas Dr. Anwar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa modalitas stetoskop AI bisa mengubah energi suara menjadi gambar dan dipindai melalui layar laptop atau HP.
3. Inovasi stetoskop elektronik dan AI

Pemeriksaan deteksi dan diagnosis jantung dengan stetoskop seiring waktu berkembang dan telah dilengkapi dengan teknologi canggih.
Contohnya, stetoskop elektronik dengan teknologi amplifikasi suara dan peredam bising telah membantu dokter mendengar jantung dengan lebih jelas. Selain itu, alat telemonitoring memungkinkan pemeriksaan jarak jauh.
Terobosan yang paling menarik dan baru adalah stetoskop AI. Alat ini mampu menganalisis suara jantung dan paru-paru dengan algoritma canggih. Teknologi tersebut berfungsi meningkatkan akurasi diagnosis.
4. Penelitian di Inggris tentang stetoskop AI
Kecanggihan stetoskop AI telah dibuktikan melalui beberapa studi. Penelitian di National Heart and Lung Institute and Centre for Cardiac Engineering menunjukkan bahwa penggabungan algoritma AI dengan EKG pada stetoskop mampu mendeteksi gagal jantung dengan tingkat sensitivitas 91 persen dan spesifisitas 80 persen.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Digital Health pada Januari 2022 tersebut menemukan manfaat signifikan untuk layanan kesehatan primer. Temuan ini menyoroti potensi skrining penyakit jantung di tempat perawatan yang murah dan dilakukan secara non invasif untuk diagnosis.
Studi tersebut melibatkan 100 praktik dokter umum dan merekrut lebih dari 3 juta pasien untuk melihat pemeriksaan menggunakan stetoskop AI.
5. Pemanfaatan untuk diagnosis pneumonia

Selain jantung, stetoskop AI juga digunakan untuk mendiagnosis pneumonia. Proyek kolaborasi antara insinyur, dokter, dan pakar kesehatan masyarakat di Johns Hopkins University berhasil membuat stetoskop pintar (smart stethoscope) yang mampu membedakan pola pernapasan normal dan abnormal.
Hal ini membantu petugas kesehatan membuat diagnosis yang lebih akurat di lingkungan yang bising. Harapannya, perangkat stetoskop pintar bisa digunakan secara global untuk mencegah anak-anak meninggal akibat pneumonia.
6. Masa depan stetoskop AI di Indonesia
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah mendorong deteksi dini penyakit jantung, terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun atau memiliki risiko tinggi.
Stetoskop AI diharapkan dapat mendukung upaya ini dengan menyediakan alat diagnostik yang lebih akurat dan cepat.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menekankan bahwa penggunaan AI akan membawa perubahan signifikan dalam layanan kesehatan di Indonesia. Ini tentunya untuk meningkatkan akurasi diagnosis dan efisiensi perawatan.
Stetoskop dengan teknologi AI tidak hanya memperkuat fungsi alat medis yang sudah ada, tetapi juga membuka jalan baru dalam diagnosis dan perawatan penyakit. Dengan kemampuan untuk menganalisis data secara mendalam, stetoskop AI menjanjikan peningkatan signifikan dalam layanan kesehatan.
Referensi
Bachtiger, Patrik, Camille F Petri, dkk. “Point-of-care screening for heart failure with reduced ejection fraction using artificial intelligence during ECG-enabled stethoscope examination in London, UK: a prospective, observational, multicentre study.” The Lancet. Digital Health 4, no. 2 (1 Februari 2022).
Elhilali, Mounya, and James E. West. “The Stethoscope Gets Smart: Engineers from Johns Hopkins are giving the humble stethoscope an AI upgrade.” IEEE Spectrum 56, no. 2 (1 Februari 2019): 36–41.
Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan. Diakses pada Juni 2024. Diagnosis Penyakit Makin Canggih dengan Stetoskop AI.