Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang lansia menekan dada kirinya dengan kedua tangannya, mengalami nyeri dada akibat serangan jantung.
ilustrasi orang terkena serangan jantung (freepik.com/Freepik)

Intinya sih...

  • Menurut temuan studi, 99 persen kasus penyakit jantung, stroke, atau gagal jantung memiliki minimal satu faktor risiko sebelum kejadian.

  • Tekanan darah tinggi menjadi faktor paling dominan, diikuti kolesterol, gula darah, dan riwayat merokok.

  • Mayoritas pasien memiliki dua faktor risiko atau lebih, menegaskan pentingnya menjaga kesehatan tetap optimal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok penyakit yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini dapat memengaruhi satu atau beberapa bagian jantung dan/atau pembuluh darah. Penyakit ini mencakup empat kondisi utama:

  • Penyakit arteri koroner atau juga dikenal sebagai penyakit jantung koroner.

  • Penyakit serebrovaskular (misalnya stroke)

  • Penyakit arteri perifer.

  • Aterosklerosis aorta.

Penyakit kardiovaskular sering kali dianggap datang tiba-tiba, menyerang orang yang terlihat sehat tanpa peringatan. Namun, penelitian terbaru dari Korea dan Amerika Serikat justru menunjukkan gambaran berbeda.

Dalam studi besar yang melibatkan lebih dari 9 juta orang di Korea dan hampir 7 ribu orang di Amerika Serikat, para peneliti menemukan bahwa hampir 99 persen kasus serangan jantung, stroke, atau gagal jantung memiliki setidaknya satu faktor risiko sebelum kejadian, meskipun kadarnya belum cukup tinggi untuk disebut penyakit.

Faktor risiko yang dimaksud bukan hanya tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, atau riwayat merokok yang sudah jelas terdiagnosis. Peneliti juga melihat kategori “tidak optimal”, misalnya tekanan darah 120–139 mmHg yang belum masuk hipertensi, tetapi tidak lagi ideal.

Hasilnya konsisten di dua negara:

  • Tekanan darah di atas rentang ideal adalah faktor paling umum, terjadi pada lebih dari 93–96 persen kasus.

  • Kolesterol tinggi menyusul, muncul pada 70–85 persen kasus.

  • Gula darah meningkat, meski belum diabetes, ditemukan pada lebih dari separuh peserta.

  • Riwayat merokok juga banyak muncul, pada hampir separuh hingga dua pertiga kasus.

Yang mengejutkan, lebih dari 93 persen pasien memiliki dua faktor risiko atau lebih. Bahkan, dalam data Korea, 42,8 persen pasien penyakit jantung memiliki keempatnya sekaligus.

Temuan ini menantang anggapan lama bahwa penyakit kardiovaskular bisa muncul tanpa tanda. Justru sebaliknya, hampir semua kasus diawali dengan sinyal yang sebenarnya bisa dilacak. Hasil ini menunjukkan bahwa penyakit jantung, stroke, dan gagal jantung jarang terjadi pada orang yang benar-benar berada dalam rentang paling sehat untuk tekanan darah, kolesterol, gula darah, serta status merokok. Menjaga angka-angka tersebut tetap berada dalam batas optimal mungkin menjadi kunci pencegahan.

Cegah penyakit kardiovaskular dengan langkah-langkah ini

Gaya hidup sehat dapat menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular. Jika kamu sudah memiliki penyakit kardiovaskular, menjaga kesehatan sebaik mungkin dapat membantu mencegah kondisinya menjadi lebih buruk.

Berhenti merokok atau tidak memulainya

Jika kamu perokok, usahakan untuk berhenti sesegera mungkin. Jika kesulitan, berkonsultasilah dengan dokter.

Pola makan seimbang

Pola makan sehat dan seimbang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung. Pola makan ini mencakup:

  • Rendah lemak jenuh: pilih sumber lemak sehat seperti ikan berlemak, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun. Hindari lemak tidak sehat seperti daging berlemak, lemak hewani, krim, kue, dan biskuit.

  • Rendah garam: batasi kurang dari 6 gram (sekitar 1 sendok teh) per hari.

  • Rendah gula.

  • Kaya akan serat dan makanan gandum utuh.

  • Banyak buah dan sayuran, minimal lima porsi per hari.

Rutin berolahraga

Orang dewasa dianjurkan melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu, misalnya bersepeda atau jalan cepat.

Jika terasa berat, mulailah dari tingkat yang nyaman lalu tingkatkan durasi dan intensitas secara bertahap. Jika belum pernah berolahraga atau lama berhenti, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

Menjaga berat badan sehat

Jika kamu kelebihan berat badan atau obesitas, kombinasi olahraga teratur dan pola makan sehat dapat membantu menurunkan berat badan. Jika kesulitan, dokter atau ahli gizi dapat membantu menyusun rencana penurunan berat badan.

Tidak minum alkohol

Dokter dapat membantu memberi saran jika kamu kesulitan mengurangi konsumsi alkohol.

Obat

Jika kamu memiliki risiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular akibat kolesterol tinggi, dokter mungkin akan merekomendasikan obat statin untuk menurunkan risiko tersebut.

Referensi

Hyeon Chang. “Very High Prevalence of Nonoptimally Controlled Traditional Risk Factors at the Onset of Cardiovascular Disease.” Journal of the American College of Cardiology, 2025. https://doi.org/10.1016/j.jacc.2025.01.020.

"Cardiovascular Disease: At Least One Risk Factor Present in 99% of Cases." Healthline. Diakses Oktober 2025.

"Cardiovascular disease." National Health Service. Diakses Oktober 2025.

"Cardiovascular disease." Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2025.

Editorial Team