ilustrasi suplemen (pexels.com/Pixabay)
Dalam penelitian tersebut, para peneliti ingin mengetahui apakah salau suplemen (minyak ikan, bawang putih, kayu manis, kunyit, sterol tumbuhan, dan beras ragi merah) dapat mengurangi kolesterol jahat.
Untuk itu, para peneliti secara acak menugaskan 190 orang dewasa tanpa riwayat penyakit jantung untuk mengonsumsi salah satu dari enam suplemen, plasebo, atau statin dosis rendah (obat penurun kolesterol) setiap hari selama 4 minggu.
Pada akhir penelitian, tidak ada suplemen yang mengurangi kadar kolesterol jahat secara signifikan lebih dari plasebo. Akan tetapi, obat statin, dosis rosuvastatin (Crestor) 5 miligram (mg), mengurangi kolesterol jahat sekitar 35 persen lebih banyak daripada plasebo.
Banyak orang menghabiskan uang untuk membeli suplemen makanan setiap tahun, dan banyak produk yang dipasarkan untuk "perlindungan jantung" atau "pengelolaan kolesterol", tetapi hanya sedikit atau tidak ada penelitian yang menunjukkan manfaat ini, kata penulis studi utama Luke Laffin, MD, co-director Center for Blood Pressure Disorders di Cleveland Clinic, Amerika Serikat (AS). Ia juga mengatakan bahwa beberapa orang percaya bahwa suplemen sama efektifnya atau lebih efektif daripada obat penurun kolesterol statin, seperti dilansir Everyday Health.
Kira-kira setengah dari pasien Laffin mengambil salah satu dari enam suplemen yang diuji dalam penelitian ini, yang mana ini adalah salah satu alasan peneliti memutuskan untuk menguji seberapa baik kerja suplemen tersebut. Satu kekhawatiran adalah bahwa pasien menolak pengobatan yang telah terbukti dan mencoba suplemen sebagai gantinya. Lebih buruk lagi, Laffin menyebut bahwa pasien berhenti minum obat statin dan menggantinya dengan suplemen.
Dalam studi tersebut, setengah dari pasien dalam kelompok statin mengalami penurunan kolesterol jahat hingga lebih dari 40 persen.