ilustrasi proses sperma yang akan membuahi telur (freepik.com/freepik)
Pada waktu yang bersamaan saat dokter mengambil telur dari ovarium perempuan, pasien laki-laki juga akan menjalani proses pengambilan sperma. Mengutip Ovation Fertility Austin, proses pengambilan sperma harus dilakukan dengan hati-hati agar sperma tidak terkontaminasi oleh bakteri.
Sperma yang terkontaminasi oleh bakteri akan merusak atau mengakibatkan telur mati. Mengacu kepada sumber yang sama, bakteri tersebut sangat kecil dan dapat tidak terdeteksi.
Dengan menggunakan pipet, sperma akan diteteskan di telur untuk kemudian diletakkan di dalam inkubator selama kurang lebih 18 jam untuk mengetahui apakah proses fertilisasi terjadi atau tidak.
Suhu di dalam inkubator sama dengan suhu tubuh manusia. Dokter juga dapat menggunakan teknik intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI), yang mana satu sperma akan disuntikkan ke satu telur. Teknik ini digunakan bila pasien mempunyai kondisi jumlah sel sperma rendah atau motilitas sperma rendah.
Telur yang sudah dibuahi atau disebut embrio akan terus dipantau di dalam laboratorium. Embrio yang sehat akan tumbuh dan berkembang hingga hari ke 6. Dokter akan memilih embrio yang kualitasnya paling bagus untuk kemudian dipindahkan ke uterus.