ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (pexels.com/RODNAE Productions)
Ketoasidosis diabetik merupakan komplikasi diabetes yang serius, bahkan dapat berakibat fatal. Kondisi ini paling sering terjadi pada diabetes tipe 1, tetapi tak menutup kemungkinan juga terjadi pada orang-orang dengan diabetes tipe 2.
Diterangkan pada laman American Diabetes Association, ketoasidosis diabetik terjadi ketika tidak adanya insulin, maka gula darah tidak dapat masuk ke sel. Akibatnya, sel tidak mendapatkan energi yang cukup dari gula. Untuk mengatasi hal tersebut, maka lever atau hati akan menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi bagi sel-sel tubuh.
Namun, proses membuat energi yang berasal dari cadangan lemak akan menghasilkan zat yang bernama keton. Terlalu banyak keton di dalam darah dapat membahayakan tubuh, menyebabkan koma, bahkan bisa berakhir pada kematian. Untuk itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda ketoasidosis diabetik agar bisa segera mendapat pertolongan sedini mungkin.
Nah, jadi sudah paham, ya, kalau diabetes tidak hanya dapat dialami orang dewasa, anak-anak pun juga bisa mengembangkannya.
Anak-anak bisa mengalami diabetes tipe 1, tetapi bisa juga mengembangkan diabetes tipe 2 terutama pada anak dengan berat badan berlebih atau obesitas. Baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2 bisa menyebabkan komplikasi. Namun, ini bisa dicegah dengan penanganan dan pengobatan diabetes yang tepat.