ilustrasi paranoia atau paranoid (pexels.com/Faruk Tokluoğlu)
Gejala-gejala positif—kadang disebut gejala psikotik—ditandai dengan perubahan persepsi, termasuk perubahan penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa serta pemikiran abnormal dan perilaku tidak teratur.
Disebut positif karena hanya terjadi sebagai bagian dari penyakit mental atau masalah medis.
Gejala positif skizofrenia meliputi:
- Delusi: Keyakinan yang dipegang teguh yang tidak didukung oleh fakta objektif, dan mungkin memiliki ciri paranoia. Delusi lainnya mungkin termasuk keyakinan bahwa televisi, radio, atau internet menyiarkan pesan-pesan pribadi.
- Halusinasi: Pengalaman akan hal-hal yang tidak nyata. Misalnya melihat atau mendengar sesuatu seperti suara-suara yang sebenarnya tidak ada.
- Pikiran dan ucapan tidak teratur: Ini adalah cara berpikir atau berbicara yang tampak aneh atau tidak logis.
Meskipun skizofrenia paranoid tidak lagi merupakan diagnosis, tetapi paranoia sering kali merupakan gejala yang menonjol dari kondisi tersebut. Paranoia adalah proses berpikir yang menyebabkan perasaan terus-menerus bahwa seseorang mungkin menganiaya kamu, bersekongkol melawanmu, atau menangkap kamu.
Pada skizofrenia, paranoia biasanya berbentuk delusi, halusinasi, atau kombinasi keduanya. Misalnya, seseorang dengan skizofrenia bisa percaya bahwa mereka sedang dikejar oleh penegak hukum atau bahwa seseorang mencoba mengendalikannya melalui televisi atau radio. Atau, mereka mungkin mendengar suara-suara yang mengatakan hal-hal jahat tentang mereka.
Paranoia sangat terkait dengan rendahnya harga diri, tingginya tingkat depresi dan kecemasan, serta asumsi bahwa penyebab peristiwa negatif akan bersifat meresap dan terus-menerus.
Hal ini juga dikaitkan dengan gangguan kinerja kognitif, termasuk kecenderungan untuk langsung mengambil kesimpulan, dan kesulitan memahami kondisi mental orang lain. Misalnya, orang dengan skizofrenia yang mengalami paranoia cenderung untuk secara tidak akurat mengidentifikasi ekspresi wajah netral sebagai kemarahan.
Skizofrenia biasanya didiagnosis pada episode parah pertama ketika seseorang menunjukkan gejala positif, seperti paranoia, delusi, dan halusinasi untuk pertama kalinya. Ini juga disebut sebagai episode psikosis.
Paranoia tidak selalu berarti seseorang mengidap skizofrenia. Ini mungkin juga merupakan tanda gangguan kepribadian paranoid. Kondisi ini biasanya tidak melibatkan delusi atau halusinasi, tetapi dapat menyebabkan perasaan curiga dan tidak percaya yang berlebihan terhadap orang lain.