Waktu akan terasa sangat terbatas bagi seseorang yang mengalami kecemasan waktu. Contohnya, seseorang yang merasa melewatkan kesempatan untuk mewujudkan pencapaian tertentu pada usianya saat ini. Selanjutnya, ia akan merasa sangat cemas memikirkan bagaimana jika ia tidak bisa mengejar ketertinggalannya.
Melansir New Scientist, hidup yang diselimuti pikiran akan ketidakpastian bisa memicu rasa takut dan cemas. Sebuah studi dalam Journal of Abnormal Psychology tahun 2013 juga menyatakan bahwa seseorang yang terlalu sering merenungkan hal-hal buruk akan memiliki risiko depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.
Maka dari itu, kurang-kurangilah merenungkan atau memikirkan skenario buruk yang berpotensi menurunkan tingkat produktivitas dan memicu risiko kecemasan yang tinggi.
Time anxiety atau kecemasan terhadap waktu yang berlebih dan sudah mengganggu kualitas hidup butuh intervensi medis. Namun, bila masih dalam tahap awal, atasi dengan memahami apa penyebab yang menimbulkan kecemasan tersebut. Setelahnya, praktikkan meditasi atau mindfulness yang bertujuan untuk memusatkan perhatian terhadap apa yang terjadi secara sadar dan menerimanya tanpa penghakiman.