Teh oolong berasal dari tanaman yang sama dengan teh hijau dan teh hitam, yaitu Camellia sinensis. Bedanya, proses pengolahannya unik: daun dibiarkan layu di bawah sinar matahari, kemudian dioksidasi sebelum digulung. Tahapan ini memberi teh oolong cita rasa khas yang berada di antara segarnya teh hijau dan pekatnya teh hitam.
Menariknya, penelitian menemukan bahwa konsumsi teh oolong selama enam minggu dapat menurunkan kadar kolesterol total. Mekanismenya diduga melalui penghambatan enzim pancreatic lipase, yaitu enzim yang berperan mencerna berbagai bentuk lemak dan ester kolesterol menjadi monogliserida serta asam lemak bebas. Senyawa-senyawa ini biasanya akan diubah menjadi trigliserida, yang kemudian beredar dalam darah. Dengan menghambat proses tersebut, teh oolong membantu mengurangi pencernaan dan metabolisme lemak, sehingga kadar kolesterol dalam darah ikut menurun.
Beberapa jenis teh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Jika kadar kolesterol kamu tinggi, atau sekadar ingin melakukan langkah pencegahan, kamu bisa menambahkan beberapa cangkir teh ke dalam rutinitas harian.
Minuman yang mengandung susu tinggi lemak atau tambahan krim sebaiknya dihindari atau dibatasi, begitu pula alkohol, karena konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL.
Minuman bersoda dapat memperburuk kadar kolesterol karena kandungan gulanya yang tinggi. Minuman lain yang tinggi lemak dan gula, seperti milkshake, juga dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Referensi
Renfan Xu et al., “Effect of Green Tea Consumption on Blood Lipids: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials,” Nutrition Journal 19, no. 1 (May 20, 2020): 48, https://doi.org/10.1186/s12937-020-00557-5.
Chuan-Jue Cui et al., “Beneficial Impact of Epigallocatechingallate on LDL-C Through PCSK9/LDLR Pathway by Blocking HNF1α and Activating FoxO3a,” Journal of Translational Medicine 18, no. 1 (May 12, 2020): 195, https://doi.org/10.1186/s12967-020-02362-4.
"Drinks to Help Lower Your Cholesterol." Everyday Health. Diakses November 2025.
Taherah Mohammadabadi, Aimen E Ben Ayad, and Akhil Maheshwari, “Ginger: A Nutraceutical Supplement for Protection Against Various Cardiovascular Diseases in Clinical Trials,” Cureus 17, no. 3 (March 19, 2025): e80841, https://doi.org/10.7759/cureus.80841.
Rasa Troup et al., “Effect of Black Tea Intake on Blood Cholesterol Concentrations in Individuals With Mild Hypercholesterolemia: A Diet-Controlled Randomized Trial,” Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics 115, no. 2 (September 27, 2014): 264-271.e2, https://doi.org/10.1016/j.jand.2014.07.021.
David J. Maron et al., “Cholesterol-Lowering Effect of a Theaflavin-Enriched Green Tea Extract,” Archives of Internal Medicine 163, no. 12 (June 23, 2003): 1448, https://doi.org/10.1001/archinte.163.12.1448.
Yimin Zhao et al., “Black Tea Consumption and Serum Cholesterol Concentration: Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials,” Clinical Nutrition 34, no. 4 (June 13, 2014): 612–19, https://doi.org/10.1016/j.clnu.2014.06.003.
"Which Tea Is Good For High Cholesterol?" HealthMatch. Diakses November 2025.
Rong-Rong He et al., “Beneficial Effects of Oolong Tea Consumption on Diet-induced Overweight and Obese Subjects,” Chinese Journal of Integrative Medicine 15, no. 1 (February 1, 2009): 34–41, https://doi.org/10.1007/s11655-009-0034-8.