Trench Foot: Penyebab, Gejala, Pengobatan

- Trench foot disebabkan oleh kaki basah dan dingin tanpa kesempatan untuk mengering atau menghangatkan kulitnya.
- Penyebab trench foot meliputi orang-orang di militer, tunawisma, pengunjung festival musik, pekerja di industri perikanan, dan pendaki gunung.
- Gejala trench foot meliputi kulit kaki memerah, dingin, dan belang-belang hingga komplikasi yang bisa terjadi seperti infeksi jaringan lunak dan nyeri saraf.
Trench foot, atau juga dikenal sebagai immersion foot syndrome, adalah kondisi yang terjadi kalau kaki terlalu lama berada dalam keadaan basah dan dingin tanpa kesempatan untuk mengering atau menghangatkan kulitnya. Akibatnya, kaki bisa terasa nyeri, bengkak, dan mati rasa.
Istilah trench foot sendiri muncul pada masa Perang Dunia Pertama. Saat itu, tentara sering berjam-jam bahkan berhari-hari berdiri di parit-parit yang basah dan becek, tanpa perlindungan yang memadai. Kondisi ini membuat ribuan tentara mengalami cedera serius pada kaki mereka, dan bagi banyak orang, luka ini bahkan berakhir tragis di medan perang. Namun, terkena trench foot masih mungkin terjadi bahkan hingga saat ini jika kaki kamu terpapar kondisi dingin dan basah terlalu lama.
Penyebab trench foot
Siapa saja bisa terkena trench foot. Kondisi ini biasanya terjadi kalau kamu terjebak di tempat yang basah dan tidak bisa mengeringkan kaki. Beberapa penelitian juga menunjukkan orang dengan keturunan Afrika punya risiko lebih tinggi, tetapi ini masih butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.
Trench foot paling sering dialami oleh orang-orang di militer saat latihan atau operasi tempur. Namun, trench foot juga bisa dialami oleh:
Orang yang tidak punya tempat tinggal (tunawisma): Mereka sering hanya punya satu pasang kaus kaki dan sepatu, tidak punya tempat berteduh, dan harus bertahan di cuaca dingin dan basah dalam waktu lama.
Orang yang datang ke festival musik: Pengunjung festival musik besar di ruang terbuka bisa terkena trench foot kalau berdiri berhari-hari di tempat yang dingin, becek, dan kurang bersih.
Orang yang bekerja di dekat air: Pekerja di industri perikanan, pekerja pelabuhan, atau siapa pun yang harus berdiri di air dalam waktu lama juga berisiko kena trench foot.
Orang yang sering beraktivitas di alam: Pendaki gunung, pejalan kaki jarak jauh, atau orang yang senang berkemah bisa kena trench foot kalau lupa mengganti kaus kaki atau sepatu yang basah.
Namun, tidak semua orang langsung kena trench foot hanya karena kakinya basah selama berjam-jam. Ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa bikin risiko lebih tinggi, misalnya kalau kamu:
Jarang makan makanan bergizi.
Kekurangan cairan (dehidrasi).
Lelah dan stres berat.
Punya masalah aliran darah.
Mengidap diabetes.
Mengalami gangguan mental.
Sering minum alkohol berlebihan.
Gejala trench foot
Gejala trench foot bisa meliputi:
Kulit kaki memerah, dingin, dan belang-belang.
Rasa gatal.
Kaki terasa seperti ditusuk-tusuk atau berat.
Mati rasa dan nyeri seperti kesemutan.
Kram di kaki atau betis.
Kaki bengkak.
Muncul lepuh berisi cairan.
Luka terbuka (borok).
Pendarahan di bawah kulit.
Kulit kaki mengelupas (kalau kondisinya parah).
Gangren (jaringan mati yang bikin kulit jadi biru tua, ungu, atau abu-abu, biasanya muncul kalau trench foot parah)
Bau busuk karena gangren.
Gejala trench foot bisa muncul di jari kaki, tumit, atau bahkan seluruh telapak kaki. Kalau parah, bengkak bisa menjalar sampai ke betis dan lutut.
Gejala biasanya muncul setelah terpapar kondisi dingin dan basah selama satu atau dua hari, tetapi bisa juga mulai muncul dalam hitungan satu jam saja. Ada juga orang yang baru merasakan gejala setelah seminggu berada di tempat dingin dan lembap.
Tingkat keparahan trench foot tergantung pada suhu, seberapa basah kaki, dan berapa lama kaki terpapar dingin dan lembap.
Komplikasi yang bisa terjadi

Komplikasi yang bisa muncul akibat trench foot antara lain:
Infeksi jaringan lunak, seperti selulitis atau gangren.
Nyeri saraf yang cukup parah atau bahkan nyeri saraf jangka panjang.
Perubahan rasa pada kaki (mati rasa atau rasa aneh) yang bisa jadi permanen kalau trench foot tidak segera diobati.
Selulitis, yaitu infeksi di lapisan kulit yang lebih dalam.
Tromboflebitis, yaitu peradangan pada dinding pembuluh darah.
Otot mengecil atau melemah (otot menyusut).
Tulang menjadi rapuh (osteoporosis).
Cedera pada otot, jaringan kulit, pembuluh darah, atau saraf tepi.
Dalam kasus yang sangat parah, amputasi mungkin diperlukan.
Diagnosis
Mendiagnosis trench foot biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa kaki, melihat apakah ada gejala umum seperti bengkak, kemerahan, atau lepuh.
Dokter juga akan menanyakan apakah pasien pernah terpapar kondisi dingin dan basah, serta berapa lama kaki berada dalam keadaan basah tersebut.
Kalau kasusnya cukup parah, dokter mungkin akan melakukan tes tambahan, seperti pemindaian, untuk melihat kondisi pembuluh darah dan saraf di kaki.
Sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis jika muncul gejala seperti mati rasa, kesemutan, atau lepuh. Penanganan cepat bisa mencegah komplikasi yang lebih serius.
Pengobatan
Trench foot bisa diobati dengan baik kalau cepat ditangani. Pengobatan utamanya fokus pada menghangatkan dan mengeringkan kaki, melancarkan sirkulasi darah, dan mencegah kaki terpapar dingin lagi.
Langkah-langkahnya:
Lepas kaus kaki dan sepatu basah: Segera lepaskan kaus kaki dan sepatu yang basah supaya kaki bisa mulai kering dan hangat.
Bersihkan dan keringkan dengan lembut: Cuci kaki sampai bersih lalu keringkan perlahan. Hindari menggosok terlalu keras karena kulit biasanya rapuh.
Rendam air hangat atau kompres hangat: Rendam kaki di air hangat atau kompres dengan kain hangat supaya suhunya naik perlahan. Jangan menggunakan air terlalu panas agar kulit tidak melepuh.
Posisikan kaki lebih tinggi: Mengangkat kaki bisa membantu aliran darah lebih lancar. Usahakan kaki tetap terangkat kalau sedang istirahat.
Pakai kaus kaki bersih dan kering: Setelah kaki kering dan hangat, pakai kaus kaki bersih yang bisa menyerap kelembapan agar kaki tetap kering.
Hindari paparan dingin dan basah lagi: Pakai alas kaki tahan air, dan segera ganti kaus kaki kalau basah lagi.
Kalau trench foot sudah parah atau tidak segera diobati, bisa timbul komplikasi seperti infeksi atau kerusakan jaringan. Jadi, periksa ke dokter kalau kondisi kaki tidak membaik atau malah makin buruk.
Pencegahan tetap yang paling penting. Jaga kaki tetap bersih, kering, dan hangat setiap kali harus beraktivitas di tempat dingin dan basah.
Pencegahan

Pada masa Perang Dunia I, para tentara rutin memeriksa kaki mereka. Setiap prajurit dipasangkan dengan teman untuk saling mengingatkan agar melepas sepatu bot, mengeringkan kaki, dan mengganti kaus kaki. Hasilnya? Jumlah kasus trench foot menurun drastis.
Saat itu, tentara diwajibkan selalu membawa tiga pasang kaus kaki, dan harus menggantinya minimal dua kali sehari. Tentara juga dibekali minyak paus untuk dioleskan ke kaki yang sudah kering agar kulit tetap terjaga. Saking pentingnya, satu batalion (bisa sampai 1.000 orang) bisa menghabiskan 40 liter minyak paus dalam sehari!
Untuk mengurangi kaki basah, di parit-parit juga dipasang papan kayu (disebut duckboards) agar kaki tidak langsung menginjak tanah becek. Tentara juga dirotasi secara bergiliran agar tidak terlalu lama terpapar dingin dan lembap. Berkat langkah-langkah ini, kasus trench foot terus menurun seiring berjalannya perang.
Kalau zaman sekarang, cara mencegah trench foot adalah dengan:
Angin-anginkan kaki supaya kering, dan pastikan kaus kaki serta sepatu selalu kering (ganti kalau sudah basah).
Jaga kaki tetap bersih dan kering.
Jangan tidur memakai kaus kaki. Biarkan kaki terkena udara agar benar-benar kering dan tidak lembap karena keringat.
Usahakan posisi kaki lebih tinggi saat beristirahat agar aliran darah lancar.
Pakai sepatu yang pas dan nyaman (sepatu yang kekecilan atau kebesaran bisa meningkatkan risiko trench foot).
Jika trench foot segera dikenali, kondisinya masih bisa diobati tanpa menimbulkan masalah lebih lanjut. Cara paling efektif untuk menghindari gejala dan risikonya adalah dengan mencegah sejak awal. Selalu bawa kaus kaki dan sepatu cadangan, terutama saat beraktivitas di luar dalam waktu lama. Setelah melepas kaus kaki dan sepatu, biarkan kaki mengering dengan udara meski kamu merasa kaki tidak basah.
Referensi
"Trench Foot." American Medical Society for Sports Medicine. Diakses Juli 2025.
"What Is Trench Foot?" MedicineNet. Diakses Juli 2025.
"Trench Foot." Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.
Bush JS, Lofgran T, Watson S. "Trench Foot." [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482364/. Diakses Juli 2025.
"Preventing cold-related illness, injury & death among workers." National Institute for Occupational Safety and Health. Diakses Juli 2025.
"Cold stress—cold related illnesses." National Institute for Occupational Safety and Health. Diakses Juli 2025.
"Nonfreezing cold water (trench foot) and warm water immersion injuries." UpToDate. Diakses Juli 2025.
"Trench Foot Treatment: How to find Relief and Recovery." Certified Foot & Ankle Specialists. Diakses Juli 2025.
"What is Trench Foot?" Verywell Health. Diakses Juli 2025.