Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

WHO: Vaksin Tidak 100 Persen Efektif Cegah Cacar Monyet

ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/Ed Us)

Wacana mengenai vaksinasi cacar monyet atau monkeypox mulai bergulir. Terbaru, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sedang mempersiapkan pengadaan 10.000 vaksin cacar monyet.

Namun, menurut Dr. Rosamund Lewis, pimpinan teknis Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk cacar monyet, mengatakan bahwa vaksin tidak 100 persen efektif untuk pencegahan. Mengapa demikian?

1. Belum ada data yang kuat mengenai efikasi dan efektivitasnya

Dr. Lewis mengatakan bahwa ada kasus terobosan (breakthrough case) cacar monyet pada orang yang menerima vaksin profilaksis. Yang dimaksud dengan kasus terobosan adalah ketika seseorang mendapatkan hasil tes positif setidaknya dua minggu setelah divaksinasi.

"Fakta bahwa kita mulai melihat beberapa kasus terobosan merupakan informasi yang sangat penting karena memberi tahu kita bahwa vaksin tidak 100 persen efektif dalam keadaan apa pun, baik preventif maupun pasca pajanan. Ini karena kami tidak memiliki data efikasi atau data efektivitas yang kuat," jelasnya.

2. Cacar monyet bisa dicegah dengan vaksin JYNNEOS

ilustrasi vaksin (pixabay.com/11082974)

Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin JYNNEOS telah disetujui untuk pencegahan penyakit cacar monyet dan cacar (smallpox). Vaksin ini efektif setelah seseorang terinfeksi.

Data efikasi terbaru memang belum ada. Mereka merujuk pada sebuah penelitian di Afrika pada tahun 1980-an yang menemukan bahwa vaksin smallpox bisa memberikan perlindungan sekitar 85 persen terhadap cacar monyet.

3. Tak kalah penting, hindari aktivitas yang berisiko

Selain vaksin, lindungi diri dengan cara menghindari aktivitas berisiko. Melalui laman resminya, CDC menganjurkan untuk:

  • Membatasi jumlah pasangan seks untuk mengurangi kemungkinan terpapar.
  • Hindari berciuman atau bertukar ludah karena cacar monyet bisa menyebar dengan cara ini.
  • Jangan berbagi benda pribadi seperti handuk dan sikat gigi dengan orang lain.
  • Hindari kontak kulit ke kulit dengan orang lain yang memiliki ruam yang mirip cacar monyet.
  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Hingga 24 Agustus 2022, tercatat 45.535 terkonfirmasi, 45.148 kasus di lokasi yang belum pernah melaporkan cacar monyet, dan 387 di lokasi yang secara historis melaporkan cacar monyet.

Di Indonesia sendiri, kasus pertama cacar monyet diumumkan akhir pekan lalu. Pasien merupakan pria usia 27 tahun asal Jakarta dengan riwayat pernah melakukan perjalanan ke luar negeri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Nurulia R F
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us