Berjemur Saat Hamil Dapat Mengurangi Risiko Kelahiran Prematur

Terutama saat trimester pertama kehamilan

Paparan sinar matahari baik untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin. Pada kehamilan, sinar matahari dikatakan dapat membantu perkembangan tulang janin, begitu juga untuk mendukung sistem imun.

Tak hanya itu, menurut studi terbaru, ibu hamil yang mendapatkan paparan sinar matahari yang lebih banyak pada trimester pertama kehamilan mungkin memiliki risiko yang lebih rendah terhadap kelahiran bayi prematur dan kehilangan bayi. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Studi menemukan penurunan risiko kelahiran prematur pada ibu hamil yang lebih banyak terpapar sinar matahari pada trimester pertama kehamilan

Berjemur Saat Hamil Dapat Mengurangi Risiko Kelahiran Prematurilustrasi ibu hamil (pexels.com/yankrukov)

Tim peneliti dari University of Edinburgh, Skotlandia, menganalisis riwayat kesehatan hampir 400.000 ibu dan lebih dari 500.000 bayi yang lahir di Skotlandia setelah kehamilan 24 minggu. Para peneliti melakukan pemeriksaan silang data dengan catatan cuaca dari kerangka waktu yang sama untuk mengukur paparan sinar matahari.

Dari situ, tim peneliti menemukan risiko keseluruhan kelahiran prematur adalah 6 persen, tetapi risiko tersebut menurun pada ibu hamil yang terpapar lebih banyak sinar matahari pada trimester pertama.

Perempuan yang terpajan sinar matahari lebih banyak pada trimester awal kehamilan memiliki risiko 10 persen lebih rendah mengalami masalah dengan plasenta yang terkait dengan kelahiran prematur dan kehilangan bayi, dibandingkan dengan ibu hamil yang kurang terpapar sinar matahari.

Temuan tersebut dipublikasikan pada jurnal Frontiers in Reproductive Health pada 9 Juli 2021 lalu.

Meski temuannya terdengar menjanjikan, tetapi para peneliti tidak menemukan hubungan antara berjemur dengan risiko kelahiran prematur pada trimester kedua.

"Ini membuka mekanisme baru, dan jalur terapi potensial, untuk pencegahan kelahiran prematur," tulis para peneliti mengutip Verywell Health.

Menurut keterangan dari American College of Obstetricians and Gynecologists, kelahiran prematur terjadi saat bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur diketahui memiliki risiko mengalami komplikasi kesehatan yang serius daripada bayi lainnya yang lahir cukup bulan. Komplikasi tersebut bisa meliputi masalah kesehatan seumur hidup seperti cerebral palsy dan disabilitas dalam belajar.

Banyak perempuan yang melahirkan bayi prematur tidak memiliki faktor risiko yang diketahui. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko, seperti:

  • Riwayat melahirkan bayi prematur sebelumnya
  • Serviks pendek
  • Dilatasi serviks dini
  • Riwayat prosedur medis pada serviks
  • Cedera saat persalinan terdahulu
  • Hamil kembar
  • Perdarahan vagina saat hamil
  • Infeksi saat hamil
  • Berat badan sebelum hamil rendah
  • Merokok saat hamil
  • Defisiensi nutrisi
  • Usia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun

2. Mengapa berjemur penting bagi ibu hamil?

Berjemur Saat Hamil Dapat Mengurangi Risiko Kelahiran Prematurilustrasi ibu hamil (pexels.com/leah-kelley)

Studi tersebut tidak menginvestigasi kenapa sinar matahari dapat membantu menurunkan risiko kelahiran bayi prematur. Namun, rekan penulis studi, Sarah Stock, PhD, peneliti kedokteran ibu dan janin dari University of Edinburgh mengatakan bahwa ada beberapa teori yang dapat menjelaskannya.

Dilansir Verywell Health, Sarah mengatakan kalau sinar matahari melepaskan oksida nitrat dari kulit yang dapat merelaksasi pembuluh darah, dan inilah yang diyakini para peneliti dapat membantu kehamilan yang sehat untuk terbentuk di dalam rahim. Ia juga mengatakan kalau oksida nitrat mungkin dapat mengendurkan rahim dan membantu mencegah kontraksi dini.

Teori lainnya adalah, hubungan antara kelahiran prematur dan sinar matahari lebih pada vitamin D, yang mana tubuh kita memproduksinya saat terpapar sinar matahari. Beberpa penelitian telah menunjukkan kalau tingkat persalinan prematur lebih tinggi pada ibu hamil dengan kadar vitamin D dalam tubuh yang kurang, yang mungkin karena vitamin D dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Selain itu, vitamin D juga diketahui dapat membantu perkembangan tulang, gigi, kardiovaskular, dan sistem saraf bayi.

Baca Juga: Apa Saja yang Harus Disiapkan di Trimester Ketiga Kehamilan?

3. Walau disarankan, tetapi ibu hamil tetap perlu berjemur dengan aman

Berjemur Saat Hamil Dapat Mengurangi Risiko Kelahiran Prematurilustrasi ibu hamil berjemur (pexels.com/negativespace)

Seperti kelompok lainnya, ibu hamil yang berjemur terlalu lama atau tanpa pelindung seperti tabir surya dapat berisiko mengalami kulit terbakar sinar matahari atau peningkatan risiko kanker kulit.

Ada pula hal lain yang perlu diperhatikan, yang mana ini menyangkut perubahan kulit yang terjadi selama kehamilan.

Selama kehamilan, naiknya hormon estrogen dalam tubuh dapat meningkatkan risiko chloasma atau melasma (kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak hiperpegmentasi pada wajah) saat terpajan sinar matahari dan sinar ultraviolet (UV). Bintik-bintik gelap (biasanya muncul di dahi dan di hidung) mungkin hilang setelah persalinan, tapi mungkin juga tidak, menurut laporan dalam jurnal Collegium Antropologicum tahun 2008.

Selain itu, paparan sinar matahari dapat meningkatkan suhu inti tubuh. Saat sedang hamil, perempuan jadi lebih mudah mengalami dehidrasi, yang mana bisa menyebabkan gejala persalinan prematur. Saat suhu tubuh ibu hamil meningkat, begitu pula suhu janin. Jika kenaikan suhu ini terjadi cukup tinggi atau cukup lama, ini dapat menyebabkan kerusakan otak pada janin, mengacu pada studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2017.

Memahami risiko dan melakukan tindakan pencegahan sangat penting. Agar bisa berjemur dengan aman, lakukan cara-cara ini:

  • Hindari ke luar rumah pada siang hari saat cuaca panas dan terik
  • Gunakan topi bertepi lebar dan kacamata hitam untuk melindungi telinga, mata, dan wajah
  • Pakai tabir surya yang aman untuk kehamilan dan aplikasikan ulang tiap 2 jam
  • Konsultasikan ke dokter mengenai suplementasi vitamin D
  • Kenakan baju longgar dan menutupi kulit

Menurut American Cancer Society, batasi waktu paparan langsung sinar matahari, terutama antara jam 10 pagi dan jam 4 sore saat sinar UV sedang kuat-kuatnya.

4. Cara lainnya untuk mengurangi risiko kelahiran prematur

Berjemur Saat Hamil Dapat Mengurangi Risiko Kelahiran Prematurilustrasi kehamilan (pexels.com/shvets-production)

Kelahiran prematur atau persalinan dini bisa diturunkan risikonya dengan beberapa cara. Beberapa faktor risiko memang tidak bisa diubah (misalnya riwayat persalinan prematur sebelumnya). Namun, faktor lainnya bisa dikendalikan, seperti tidak merokok dan menghindari paparan asapnya.

Mengutip March of Dimes, yang bisa dilakukan ibu hamil untuk meminimalkan risiko kelahiran prematur di antaranya:

  • Dapatkan berat badan yang sehat sebelum kehamilan dan jaga kenaikan berat badan di kisaran normal saat hamil
  • Tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, dan tidak menggunakan narkoba atau menyalahgunakan obat
  • Segera lakukan pemeriksaan prenatal sesegera mungkin bila meyakini kamu hamil (misalnya hasil test pack positif). Selama kehamilan, lakukan pemeriksaan prenatal secara rutin sesuai anjuran dokter
  • Tangani kondisi kronis yang ada, misalnya tekanan darah tinggi, diabetes, depresi, atau masalah tiroid
  • Lindungi diri dari infeksi, misalnya dengan vaksinasi dan/atau selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri
  • Mempu mengelola stres dengan baik
  • Setelah melahirkan, tunggulah selama setidaknya 18 bulan bila ingin hamil lagi

Selain itu, jaga pola makan sehat bergizi seimbang, rutin olahraga, dan minum suplemen atau vitamin sesuai anjuran dokter.

Ibu hamil juga sangat didorong untuk mendapatkan vaksinasi lengkap COVID-19, karena infeksi virus corona SARS-CoV-2 ini diketahui dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Konsultasikan ini dengan dokter.

Paparan sinar matahari memang penting, tak terkecuali untuk ibu hamil. Maka dari itu, bumil jangan malas untuk rutin berjemur, ya. Meski begitu, tetap lindungi diri dengan benar saat berjemur agar cuma manfaatnya saja yang didapat.

Jaga selalu kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta rutin kontrol kehamilan supaya ibu hamil dan janinnya senantiasa dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Seberapa Penting Suplemen Asam Folat untuk Ibu Hamil?

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya