Kenali 6 Warna Cairan Keputihan dan Artinya Bagi Kesehatan

Keputihan yang normal itu seperti apa sih?

Keluarnya lendir atau cairan dari vagina merupakan suatu kondisi yang dikenal dengan sebutan keputihan atau  vaginal discharge. Keputihan merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembabkan area kewanitaan.

Cairan yang dihasilkan membawa sel mati dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Namun, keputihan dapat menjadi sebuah indikator terjadinya infeksi jamur dan bakteri pada area kewanitaan.

Keputihan memiliki  warna dan tingkat kekentalan lendir yang bervariasi, sehingga banyak wanita yang bingung apakah keputihan yang dialaminya merupakan keputihan normal atau abnormal. Cara membedakan apakah keputihan yang dialami normal atau tidak, dapat dilihat dari warna, aroma, dan teksturnya.

1. Berwarna bening dan encer seperti air

Kenali 6 Warna Cairan Keputihan dan Artinya Bagi Kesehatanwikihow

Jika cairan yang keluar berwarna bening dan bertekstur seperti air, maka keputihan tersebut tergolong normal. Biasanya keputihan seperti ini terjadi jika tubuh melakukan aktivitas berat. Rutin mengganti celana dalam atau menggunakan pantyliner  agar area kewanitaan tidak lembab karena bakteri dan jamur, adalah solusi paling sederhana. 

2. Krem atau putih susu

Kenali 6 Warna Cairan Keputihan dan Artinya Bagi Kesehatanshutterstock.com

Keputihan jenis ini merupakan keputihan yang paling sering dialami wanita. Biasanya keputihan ini muncul sedikit kemudian menjadi semakin banyak saat mendekati terjadinya menstruasi. Keputihan jenis ini merupakan keputihan yang normal. Keputihan berwarna putih susu ini merupakan pelumas alami vagina atau sisa penggunaan pelumas sex.

Namun, jika keputihan berwarna putih seperti cottage chesse , disertai gatal pada area vulva, dan berbau busuk. Maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter karena ciri-ciri di atas merupakan ciri infeksi jamur. 

3. Berwarna kuning atau kehijauan

Kenali 6 Warna Cairan Keputihan dan Artinya Bagi Kesehatanshutterstock.com

Di lansir dari Healthline, beberapa wanita menyatakan mengalami keputihan berwarna kekuningan setelah mengonsumsi suplemen atau obat tertentu. Maka keputihan yang Anda alami tergolong normal.

Jika cairan yang keluar dari liang vagina berwarna kuning pekat atau hijau dan disertai dengan rasa gatal, berbau busuk atau amis, dan sensasi terbakar, kemungkinan besar diakibatkan oleh infeksi bakteri atau penyakit menular seksual.

Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin karena penyakit menular seksual dapat menyebabkan kemandulan. 

4. Berwarna cokelat atau kemerahan

Kenali 6 Warna Cairan Keputihan dan Artinya Bagi Kesehatanthehealthtalks.com

Keputihan seperti ini biasanya terjadi pada masa awal dan akhir masa menstruasi. Namun, jika keputihan ini terjadi selama 1 bulan penuh dapat menjadi indikator terjadinya infeksi.

Terlebih lagi jika Anda telah mengalami menopause atau setidaknya sudah 1 tahun tidak mengalami menstruasi, bisa jadi keputihan ini merupakan ciri bahwa Anda mengalami kanker endometrium atau kanker lapisan dalam rahim. Kanker ini biasanya dialami wanita berusia lebih dari 55 tahun. 

5. Merah Muda

Kenali 6 Warna Cairan Keputihan dan Artinya Bagi Kesehatankindpng.com

Keputihan berwarna merah muda tipis merupakan tanda awal terjadinya menstruasi. Selain itu dapat juga menjadi pertanda awal terjadinya kehamilan. Selain itu, iritasi akibat hubungan seksual juga dapat menyebabkan terjadinya keputihan berwarna merah muda ini. 

6. Abu-abu

Kenali 6 Warna Cairan Keputihan dan Artinya Bagi Kesehatanstdtestingnearme.org

Jika Anda mengalami keputihan berwarna abu-abu, sebaiknya Anda langsung memeriksakan diri ke dokter. Keputihan berwarna abu-abu pada umumnya menjadi indikator infeksi bacterial vaginosis (BV).

Terlebih lagi juga keputihan ini disertai dengan rasa gatal, bau busuk, sensasi terbakar saat buang air kecil, bertekstur seperti cottage chesse , dan kemerahan disekitar area kewanitaan. 

Cara mencegah keputihan

Kenali 6 Warna Cairan Keputihan dan Artinya Bagi Kesehatanshutterstock.com

Langkah sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mencegah keputihan abnormal dapat dilakukan dengan cara berikut :

Membersihkan vagina dengan air hangat dan sabun khusus setelah buang air kecil, buang air besar, dan setelah berhubungan seksual. Basuhlah dari arah depan ke belakang agar bakteri dari dubur tidak masuk ke dalam vagina. Jangan lupa untuk mengeringkan area kewanitaan dengan handuk bersih. 

Hindari menyemprotkan air ke arah vagina agar bakteri baik di dalam vagina tidak hilang.

Menggunakan celana dalam berbahan katun yang mampu menyerap keringat dan hindari penggunaan celana dalam ketat.

Hindari penggunaan sabun area kewantiaan yang mengandung parfum. 

Mengganti pembalut setelah 3-5 jam digunakan.

Tidak berganti pasangan untuk menghindari terjangkitnya penyakit menular seksual.

Lakukan pemeriksaan vagina atau pap smear setiap 2 tahun sejak berusia 21 tahun bagi Anda yang sudah aktif secara seksual.

Baca Juga: Rasanya seperti 'Banjir', Ini 11 Penyebab Keputihan Berlebihan

Yuliani Wong Photo Writer Yuliani Wong

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya