Bicara soal area kewanitaan memang tidak pernah habisnya. Mulai dari fungsi hingga 'rupa'nya, ada saja hal menarik yang memancing keinginan untuk membahas kemudian mengeluhkannya.
Salah satunya adalah warna pada area miss V yang cenderung lebih gelap dibandingkan warna kulit pada area tubuh lain. Hal ini kerap membuat wanita jadi merasa kurang percaya diri terutama bila nanti harus 'berhadapan' dengan pasangan.
Kalau kamu mengalaminya, first of all, kamu harus tahu bahwa kamu tidak sendirian. Meski belum ada angka secara pasti seberapa banyak wanita yang mengalaminya, yang pasti, mayoritas wanita di seluruh dunia pun mengalaminya. Warna di area sekitar miss V (termasuk vulva) yang lebih gelap sama sekali bukan fenomena yang tidak wajar.
Tidak ada batasan atau standar mengenai warna yang pasti tentang kulit vagina. Kemungkinannya sangat luas, mulai dari sangat merah muda hingga cokelat yang sangat tua bahkan ungu.
Bahkan wanita dengan kulit putih pucat sekalipun bukan berarti tidak mungkin mempunyai warna miss V dan labia yang jauh lebih gelap dibandingkan warna kulit dasarnya. Kalau orang dengan kulit putih atau cerah saja bisa mempunyai lidah dan gusi yang sangat gelap, mengapa soal vagina harus dianggap aneh?
Yang mungkin membuatmu bingung adalah karena kondisi dulu dan sekarang yang berbeda. Boleh jadi, warna di area miss V yang dulu tidak segelap saat ini. Hal ini sangatlah wajar sebab vulva dan vargina juga ikut berubah seiring bertambahnya usia (bahkan termasuk keriput sekalipun!).
Selain itu, faktor risiko lain yang memungkinkan perubahan warna menjadi lebih gelap di area bawah sana adalah penggunaan produk tertentu, pakaian yang terlalu ketat, ketidakseimbangan hormon, keturunan, kenaikan berat badan, frekuensi mencukur rambut kemaluan, hingga kekurangan vitamin tertentu.
Saat kamu terangsang secara seksual, vagina juga akan berwarna lebih gelap. Pasalnya, dalam kondisi ini, aliran darah akan sangat deras mengalir ke vagina dan menyebabkan jaringan vagina juga membesar. Maka dari itu, tidak heran juga bagian klitoris dan labia minora juga berubah warna menjadi semakin gelap.
Jangan gampang tergiur dengan iklan produk yang menyatakan mampu 'memperbaiki' warna miss V. Mengingat betapa sensitifnya organ yang satu ini dan kebanyakan produk pencerah mengandung asam glikolat yang jutsru membakar lapisan permukaan kulit demi mendapatkan kulit 'muda' untuk muncul ke permukaan, sebaiknya kamu tidak memilih jalur instan ini. Di samping itu, hasil yang didapat juga tidak permanen sehingga kamu harus melakukannya lagi (dan lagi) untuk mendapatkan hasil yang kamu inginkan.
Kalau kamu masih bersikeras untuk mencoba mencerahkan, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, antara lain:
Walau begitu, perlu diingat bahwa cara-cara ini tidak serta merta menunjukkan hasil. Kamu pun harus bersabar dan rutin melakukannya untuk mendapatkan hasil terbaik.
Kalau perubahan warna pada area miss V terjadi diiringi dengan keputihan yang abnormal, rasa gatal, dan sensasi terbakar, ada kemungkinan bahwa kamu mengalami infeksi. Kalau sudah seperti ini, kamu tentu harus berkonsultasi kepada dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Intinya, warna pada miss V dan area sekitarnya yang lebih gelap secara umum adalah hal yang sangat wajar. Kamu pun sebaiknya tidak perlu merasa risau hanya karena masalah sepele ini, ya!