TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Pertanyaan seputar Seks yang Takut Ditanyakan, Malu ya?

Ingat, malu bertanya sesat di jalan...

freepik.com/wayhomestudio

Seks masih dianggap sebagai hal tabu oleh banyak orang. Padahal, seks merupakan bagian dari kesehatan reproduksi, lho. Padahal, tanpa pengetahuan yang tepat, bisa terjadi salah kaprah yang malah dapat merugikan.

Karena malu, ketimbang bertanya atau membaca keterangan dari ahlinya, banyak pertanyaan seputar seks yang ditanyakan lewat mesin pencarian dan kadang jawabannya berasal dari sumber yang tidak bisa dipercaya.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan berbau seks yang sering takut untuk ditanyakan. 

1. Mengapa ukuran payudaraku berbeda?

Ilustrasi ukuran payudara. freepik.com/nensuria

Payudara terbuat dari jaringan kelenjar susu dan lemak, dan masing-masing punya jumlah yang berbeda. Jadi, ukuran payudara yang tidak sama antara kanan dan kiri adalah hal normal.

Tak perlu malu. Bila memang sangat tak nyaman, bicarakan dengan dokter untuk opsi operasi plastik untuk menyamakan ukurannya, walau sebetulnya itu tidak disarankan kecuali memang ada masalah medis pada payudara.

2. Apakah normal buang gas ketika orgasme?

blogs.unimelb.edu.au

Walau bisa memalukan, tetapi buang gas alias kentut saat orgasme juga merupakan hal wajar. Ketika mencapai klimaks, otot di sekitar alat kelamin akan menjadi lebih relaks, dan kondisi itu memengaruhi anus untuk mengendur. Ini membuatmu bisa buang gas saat orgasme.

3. Mimpi berhubungan seks dengan orang yang berjenis kelamin sama, apakah mengindikasikan orientasi seksual?

cosmopolitan.com

Pernah mimpi bertemu dengan makhluk asing? Apakah itu mengindikasikan kamu benar-benar bertemu dengannya? Tidak, bukan? Kondisinya sama untuk urusan seks. Walau kamu bermimpi seperti itu, hal tersebut tidak menentukan orientasi seksualmu.

Baca Juga: 5 Posisi Seks untuk Perempuan Bertubuh Besar, Puas dan Nyaman!

4. Tidak pernah orgasme saat berhubungan seks, apakah ada yang salah?

freepik.com/jcomp

Fakta unik: 70 persen perempuan tidak mendapatkan orgasme ketika berhubungan seksual. Umumnya, itu dikarenakan tidak adanya stimulasi klitoris secara langsung. Kesimpulannya, kamu tetap normal. Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa berbicara dengan pasanganmu dan menunjukkannya apa hal yang perlu dilakukan agar kamu bisa meraih orgasme.

5. Di manakah letak G-spot?

terrafemina.com

Pertanyaan susah. Beberapa peneliti tidak mempercayai keberadaan titik rangsang ini, meski banyak juga yang berpendapat sebaliknya. Sejumlah peneliti mengatakan G-spot terletak di area belakang rambut kemaluan. Ada juga yang mengatakan G-spot ada di belakang kandung kemih. Bisa jadi kombinasi antara kedua ini. Sungguh misteri...

6. Seks anal menyebabkan wasir?

Ilustrasi wasir. pixabay.com/Darko Djurin

Tidak, selama kamu tetap santai dan tenang. Wasir atau ambeien terjadi karena adanya tekanan pada anus, seperti sering mengejan saat buang air besar. Untuk menghindarinya, kamu bisa menggunakan pelumas agar penetrasi terasa tidak dipaksakan dan lebih nyaman.

Meski demikian, melansir keterangan dari Yayasan Spiritia, seks anal tanpa kondom adalah risiko tertinggi infeksi HIV setelah penggunaan jarum suntik bergantian untuk menyuntik narkoba dengan seseorang yang terinfeksi HIV. Lapisan dubur sangat tipis, sangat mudah rusak saat berhubungan seks. Kerusakan tersebut memudahkan HIV untuk masuk ke tubuh. 

7. Apa yang bisa dilakukan jika merasa bau di bagian “bawah”?

todayifoundout.com

Umumnya masalah bau tak sedap ini tak perlu dikhawatirkan. Namun, bila ingin memastikannya, periksakan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan karena aroma tak sedap dan keputihan adalah tanda infeksi bakteri.

Bila tidak ditemukan apa-apa dan kamu masih merasa bau alat kelamin tak sedap, coba hindari makanan pedas atau yang berbau menyengat mungkin bisa membantu. 

Kamu juga menggunakan produk kewanitaan yang banyak dijual bebas untuk menyeimbangan pH vagina dan membuatnya harum. Carilah produk yang aman atau yang direkomendasikan dokter. Hindari menggunakan vaginal douche atau feminine sprays karena dapat mengiritasi dan mengubah flora alami vagina. Itu malah dapat meningkatkan risiko terkena infeksi "menyembunyikan" masalah yang mungkin sudah ada.

8. Apakah tindik alat kelamin meningkatkan risiko infeksi?

hivisasa.com

Selama kamu tindik di tempat tepercaya dengan peralatan yang steril, menjaga kebersihan dengan benar, dan punya sistem imun yang normal, tindik alat kelamin aman dan minim risiko infeksi.

Meski demikian, hal yang tidak diinginkan tetap bisa terjadi, misalnya mengalami iritasi. Bila itu terjadi, lepaskan tindikan dan sebaiknya periksakan diri ke dokter. 

Baca Juga: 7 Risiko Penyakit akibat Seks Oral, Waspada Infeksi Menular Seksual

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya