TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kebiasaan Jelek setelah Berhubungan Seks, Jangan Lakukan Lagi!

Tidak jarang kita suka kecolongan

ilustrasi posisi seks (pixabay.com/stocksnap)

Dalam sebuah hubungan rumah tangga, aktivitas seksual adalah aspek yang tak terpisahkan dan ini merupakan salah satu faktor penting dalam keharmonisan hubungan dengan pasangan.

Seks yang memberi kepuasan kepada kedua belah pihak tentu membawa kebahagiaan. Setelah selesai berhubungan intim, biasanya kita akan merasa lelah, mager, cuddling, atau langsung tidur. Tunggu dulu! Ada beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan setelah berhubungan seks tetapi sering kali kita kecolongan.

Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah daftar kebiasaan jelek yang sering kali dilakukan setelah berhubungan seks. Jangan lagi kamu lakukan, ya!

1. Menunda buang air kecil

ilustrasi buang air (pexels.com/Sora Shimazaki)

Mungkin kamu pernah diberi tahu untuk segera buang air kecil setelah selesai berhubungan intim dengan pasangan. Ini memang didukung fakta medis. Dilansir Insider, berkemih setelah berhubungan seks amat penting, terutama untuk perempuan. Ini karena aktivitas seksual dapat mendorong bakteri ke uretra atau saluran kemih, sehingga dapat menyebabkan infeksi.

Nah, saat kamu buang air kecil, otomatis bakteri tersebut akan tersapu bersama urine. Tidak kalah penting, saat membersihkan vagina, basuhlah dari arah depan ke belakang agar bakteri tidak menyebar.

2. Menunda bersih-bersih

ilustrasi mandi (pexels.com/Pixabay)

Bukan hanya sebelum seks, setelah seks pun, bersih-bersih juga harus disegerakan. Tidak perlu langsung mandi, baik laki-laki maupun perempuan disarankan untuk membersihkan organ intim setelah selesai berhubungan seks. Ini penting untuk mengurangi terkena infeksi saluran kemih.

Dilansir WebMD, cucilah area sekitar alat kelamin dengan air hangat dan sabun. Akan tetapi, jika kulitmu sensitif atau sedang mengalami infeksi, hindari penggunaan sabun berlebihan.

Untuk penis dengan kulup, cobalah untuk menariknya ke belakang pelan-pelan dan cuci bagian dalam penis. Tak kalah penting, jangan lupa cuci tangan sesudahnya.

Baca Juga: 8 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Berhubungan Seks

3. Membersihkan vagina dengan produk yang mengandung pewangi

ilustrasi buih sabun (unsplash.com/Matthew Tkocz)

"Eh, kan biar wangi..."

Ada banyak produk kewanitaan yang dijual di pasaran. Akan tetapi, nyatanya produk-produk ini dapat mengiritasi kulit dalam dan luar vagina. Mengandung senyawa kimia, penggunaannya malah dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma vagina. Bakteri jahat dan jamur dapat tumbuh berlebihan hingga menyebabkan infeksi.

Setelah melakukan seks, kulit organ intim jadi lebih sensitif. Seperti tips yang sudah disebutkan sebelumnya, bersihkan kelamin dengan air hangat untuk membersihkan area vagina.

4. Douching

ilustrasi vaginal douching (macarthurmc.com)

Praktik douching adalah mengalirkan air ke dalam vagina untuk membersihkannya. Dikatakan sebagai praktik aman dan sehat setelah seks, ternyata aktivitas douching sebenarnya memaparkan vagina pada risiko infeksi.

Douching mengacaukan ekosistem vagina. Karena pembersihan ini ikut menyapu bersih bakteri baik yang melindungi vagina, maka potensi bakteri jahat dan jamur untuk tumbuh pun lebih besar. Akibatnya, vagina terancam terkena infeksi dan meradang.

Pada dasarnya, vagina memiliki mekanisme sendiri untuk membersihkan dirinya. Jadi, hindari douching.

5. Tidak membersihkan sex toy

ilustrasi sex toy (bedbible.com/Photo by Bedbible)

Selain tubuh dan organ intim, mainan seks atau sex toys juga harus dibersihkan setelah digunakan. Alat ini biasanya terbuat dari bahan sintetis dan dapat menjadi sarang bakteri. Dengan membersihkannya, bakteri pun tidak menempel.

Selain itu, jangan memakai sex toys secara bergilir atau saling meminjam agar tidak tertular atau menularkan bakteri atau jamur dari dan ke orang lain. Cek kemasan alat untuk mengetahui panduan untuk membersihkannya. Umumnya, sex toys bisa dibersihkan dengan air hangat dan sabun.

6. Mengenakan pakaian ketat

ilustrasi pasangan di ranjang (pexels.com/Pixabay)

Mungkin ide ini terkesan hot, tetapi mengenakan pakaian ketat setelah berhubungan seks tidak sehat untuk organ intim. Selain suhu panas dan keringat dapat membuat bakteri jahat dan jamur tumbuh, gesekan kulit organ intim dan bahan pakaian menyebabkan bakteri tersebar.

Hindari mengenakan stoking, korset, atau celana dalam yang terlalu ketat. Pakailah celana dalam katun yang bisa menyerap keringat atau cairan dengan baik, atau bila ingin langsung tidur, tidak perlu pakai celana dalam sekalian biar sejuk.

Baca Juga: Apakah Air Liur Aman untuk Pelumas Seks? Ini Faktanya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya