TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal FSH, Salah Satu Hormon yang Tentukan Kesuburan Perempuan

Saat program hamil, biasanya akan diperiksa kadar FSH-nya

ilustrasi pasangan suami istri merayakan kehamilan (unsplash.com/@kellysikkema)

"Apakah aku gak subur?"

Banyak orang bertanya pada diri sendiri pertanyaan ini saat mereka tak kunjung hamil. Beberapa pasangan suami-istri mulai khawatir ketika mereka tidak hamil setelah beberapa bulan menikah. Sebenarnya apa yang menjadi tolok ukur kesuburan pasangan suami istri?

Melansir Verywell Family, jika kamu dan suami sudah mencoba program hamil selama kurang dari satu tahun menikah dan selama kamu dan suami tidak memiliki gejala atau faktor risiko apa pun, rasanya masih dikatakan normal karena memang butuh beberapa bulan untuk bisa hamil.

Misalnya kamu sudah ke dokter untuk memeriksakan kesehatan reproduksimu dan pasangan, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar FSH yang ada dalam diri calon ibu. Tes ini adalah tes darah sederhana yang bertujuan untuk mengukur jumlah hormon perangsang folikel atau follicle-stimulating hormone (FSH) dalam aliran darahmu. Memangnya apa itu FSH?

1. Apa fungsi FSH dalam tubuh?

Ilustrasi perempuan hamil (unsplash.com/@omurden)

Untuk memahami pengujian kadar FSH, ada baiknya mengetahui cara kerja hormon dalam tubuh. Tugasnya adalah memberi tahu oosit (telur prematur) di ovarium untuk mulai tumbuh dan berkembang. Setiap oosit terkandung dalam folikel, atau kantung cairan. Pertumbuhan dan perkembangan oosit adalah bagian pertama dari proses yang idealnya akan mengarah pada ovulasi.

FSH akan selalu berhubungan dengan estrogen. Saat FSH memberi tahu telur di indung telur untuk berkembang, telur melepaskan estrogen sebagai respons. Saat folikel (atau telur) membesar, mereka melepaskan lebih banyak estrogen. Tingkat estrogen yang lebih tinggi merangsang sistem reproduksi untuk memperlambat pelepasan FSH.

Dengan kata lain, kadar FSH turun secara alami saat folikel membesar dan telur di ovarium sudah matang. Jika telur tidak mulai matang dan melepaskan estrogen, maka kadar FSH tidak akan turun. Bahkan, tubuh akan melepaskan lebih banyak FSH dalam upaya untuk merangsang perkembangan sel telur.

Baca Juga: 6 Pertanyaan Tentang Melakukan Seks Saat Hamil, Tetap Bisa Aman Kok!

2. Apa arti kadar tinggi rendahnya FSH dalam tubuh?

Ilustrasi perempuan hamil (unsplash.com/@fallonmichaeltx)

Jika kadar FSH tinggi secara tidak normal, ini menyiratkan bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak FSH untuk merangsang pematangan sel telur dan ovulasi. Hal ini bisa mengindikasikan kualitas dan kuantitas telur yang kurang ideal di dalam ovarium, biasanya sering terjadi pada perempuan berusia 38 tahun ke atas.

Namun, perempuan muda juga dapat memiliki kadar FSH yang tinggi. Misalnya, seorang perempuan berusia 20-an mungkin memiliki kadar FSH yang tinggi jika dia mengalami insufisiensi ovarium primer (kegagalan ovarium prematur). 

Kadar FSH juga bisa sangat rendah. Kasus seperti ini biasanya kombinasi dengan kadar hormon luteinizing (LH) yang rendah dan mungkin mengindikasikan masalah dengan fungsi kelenjar pituitari atau hipotalamus, yang merupakan dua bagian otak yang memainkan peran penting dalam ovulasi.

Meski tingkat FSH tidak dapat memprediksi siapa yang akan mudah untuk hamil dan siapa yang tidak, tapi tingkat FSH dapat membantu kita untuk memahami jika calon ibu memiliki masalah reproduksi mendasar yang terkait dengan kesuburan.

3. Kenapa kadar FSH begitu penting dalam menentukan kesuburan?

Ilustrasi perempuan hamil (unsplash.com/@cuartodeiibra)

Kadar FSH yang tinggi dapat mengindikasikan cadangan ovarium yang buruk. Dalam istilah awam, cadangan ovarium yang buruk berarti jumlah telur dan kualitasnya rendah.

Kadar FSH juga digunakan untuk mengevaluasi apakah pengobatan fertilisasi in vitro (IVF) atau obat kesuburan suntik bisa efektif. Perempuan dengan kadar FSH tinggi atau cadangan ovarium yang buruk cenderung tidak merespon obat kesuburan dalam dosis tinggi. 

Mengapa? Ketika kadar FSH tinggi secara tidak normal, itu biasanya disebabkan sel telur tidak bisa matang dengan kadar FSH yang normal. Sehingga tubuh akan mencoba memperbaiki masalah dengan meningkatkan kadar FSH. Dengan IVF atau obat kesuburan suntik, hormon FSH disuntikkan untuk merangsang ovarium calon ibu.

Jika indung telur tidak merespons FSH alami, maka biasanya indung telur juga tidak mungkin merespons FSH yang disuntikkan. Pada perempuan dengan cadangan ovarium yang baik, FSH yang disuntikkan akan menyebabkan pertumbuhan sel telur yang kuat di ovariumnya. Pada perempuan dengan cadangan ovarium yang buruk, ovarium tidak akan merespons dengan baik FSH yang disuntikkan.

Namun, kadar FSH yang tinggi tidak berarti calon ibu tidak dapat hamil dengan telurnya sendiri. Dokter mungkin hanya perlu mencoba protokol yang berbeda. Jika dokter memberi tahu bahwa IVF tidak mungkin dilakukan tanpa menggunakan donor telur, sebaiknya cari second opinion dari dokter kandungan lain sebelum melanjutkan. Dokter lain mungkin memiliki pendekatan berebda yang dapat bekerja lebih baik untuk situasi dan kebutuhan calon orangtua.

Meskipun kadar FSH yang tinggi menunjukkan bahwa calon ibu mungkin mengalami lebih banyak kesulitan untuk hamil, itu tidak berarti bahwa calon ibu tidak dapat hamil sama sekali. FSH hanyalah salah satu dari banyak faktor yang perlu dipertimbangkan.

4. Bagaimana cara mengetes kadar FSH?

Ilustrasi perempuan hamil (unsplash.com/@dreside)

Tes darah FSH sama seperti tes darah lainnya. Dokter akan memberi tahu kapan harus melakukan tes. Untuk tes ini, perawat akan mengambil darah dari pembuluh darah di lengan.

Ada juga tes FSH di rumah yang tersedia untuk dibeli, meskipun perlu dicatat bahwa tes tersebut tidak dapat diandalkan. Tes ini bekerja mirip dengan tes kehamilan di mana calon ibu menguji kadar hormonnya dengan urin. Tes ini dapat memberi tahu jika kadar FSH terlalu tinggi atau normal.

Waktu untuk pengujian FSH sangat penting. Karena kadar FSH bervariasi sepanjang siklus menstruasi, kisaran normal bervariasi dari hari ke hari. Untuk tes kesuburan dasar dan untuk mengevaluasi cadangan ovarium, calon ibu perlu melakukan tes darah pada hari ke-3 dari siklus menstruasi (hari ke-1 adalah hari dimulainya menstruasi).

Namun, biasanya sebagian besar dokter setuju dengan tes yang dilakukan setiap hari antara hari 2 hingga 4. Kadar FSH juga dapat diperiksa di lain waktu selama siklus menstruasi, tetapi ini bukan pendekatan yang umum, karena hasilnya mungkin tidak akurat.

Salah satu alasan mengapa pengujian FSH dianggap kurang bermanfaat dibandingkan metode pengujian cadangan ovarium lainnya adalah karena persyaratannya harus diuji pada waktu tertentu. Juga, kadar FSH dapat bervariasi, tidak hanya sepanjang siklus menstruasi tetapi juga dari siklus ke siklus.

Baca Juga: 5 Perubahan yang Terjadi pada Kulit Selama Kehamilan, Normal, kok

Verified Writer

Anastasia Jaladriana

Moonlight bae.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya