TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Bahan Produk Pelumas Seks yang Bahayakan Vagina

Cek n ricek lagi, yuk!

ilustrasi gatal pada vagina (indiatimes.com)

Tidak hanya apa yang kamu makan, bahan-bahan yang digunakan juga berpengaruh pada kesehatan tubuh. Itulah alasan mengapa perlu memperhatikan komposisi produk yang digunakan, termasuk saat memilih pelumas. 

Memastikan kandungan pelumas aman merupakan hal wajib yang perlu diperhatikan sebelum membelinya. Sebab, ada beberapa bahan pelumas seks yang bahayakan vagina dan kesehatan. Apa saja?

Bahan pelumas seks yang bahayakan vagina

Kamu mungkin mempertimbangkan rasa dan aroma saat memilih pelumas. Namun, pernahkah kamu mempertimbangkan lubricant berdasarkan komposisinya? 

Bagi sebagian besar orang, memperhatikan kandungan mungkin ribet dan makan banyak waktu. Belum lagi tidak semua menghapal fungsi dari masing-masing zat kandungannya. Untuk memudahkan, kamu cukup memastikan tidak ada bahan pelumas seks yang bahayakan vagina berikut ini pada produk pilihanmu.

1. Gliserin

ilustrasi gliserin (unsplash.com/daria nepriakhina)

Gliserin merupakan gula alkohol yang umumnya berasal dari hewan, tumbuhan, atau minyak bumi, melansir Healthline. Sebagaimana sifat gula, gliserin cenderung memiliki rasa manis dan tidak berbau. 

Sejatinya, penggunaan gliserin tidak selalu buruk. Kamu bisa menemukan gliserin di beberapa makanan atau minuman. Selain itu, belum ada penelitian yang menunjukkan gliserin sintetik dan potensi bahayanya bagi vagina.

Kendati demikian, gliserin dapat meningkatkan osmolalitas pelumas atau pengukuran zat  yang terlarut dengan dalam zat lain. Hal tersebut berpotensi meningkatkan pertumbuhan bakteri, infeksi jamur, risiko infeksi saluran kemih, karena terlalu banyak kandungan alkohol dan gula, melansir Prevention.

Baca Juga: 5 Bahan Pelumas Vagina yang Aman dan Alami, Gak Bikin Iritasi

2. Propilen glikol

ilustrasi propilen glikol (cqconcept.com)

Senyawa propilen glikol jamak digunakan pada produk antibeku. Bentuknya nyaris serupa dengan gliserin yang tidak berwarna dan berbau, serta teksturnya lebih mirip minyak daripada air.

Propilen glikol merupakan salah satu bahan pelumas seks yang membahayakan vagina. Penelitian yang melibatkan kucing menunjukkan bahwa pemberian propilen glikol dosis tinggi dapat membuatnya mengalami penurunan aktivitas, depresi mental, dan ataksia sedang, melansir Chiavaye

Kandungan propilen glikol pada pelumas berpotensi menciptakan efek racun dan risiko iritasi jaringan. Senyawa ini dapat membahayakan pada hati dan ginjal, sebagaimana penelitian yang dilakukan pada tikus.

4. Benzokain

ilustrasi benzokain (amazon.ca)

Pada dasarnya, benzokain merupakan jenis anestesi lokal. Senyawa ini dapat digunakan saat melakukan seks yang cukup menyakitkan, seperti seks anal

Namun, tubuh memiliki sinyal otomatis yang menjadi batas kemampuannya dalam menahan sakit. Jadi, jika terus dipaksakan menggunakan obat mati rasa, risiko cidera dan robekan pada jaringan bisa saja terjadi, seperti dijelaskan Dangerous Lilly, seorang kritikus mainan seks pada Prevention

Menambahkan Metro.co.uk, benzokain merupakan bahan pelumas seks yang berbahaya bagi vagina. Pasalnya, benzokain jugadapat menimbulkan iritasi dan reaksi alergi.

4. Silikon

ilustrasi silikon dioksida (loradchemical.com)

Silikon merupakan senyawa sintetis mirip karet dan memiliki sifat tahan panas. Senyawa ini sering ditemukan di banyak perabot rumah tangga, sealant, hingga pelumas.

Kandungan silikon dalam pelumas dapat memberikan efek toksik. Sebuah penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Food Additives & Contaminant menguji berapa banyak silikon yang larut melalui dot bayi dan peralatan panggang dalam susu formula. Memang tidak ditemukan siloksan atau zat berbahaya dalam 6 jam. Namun, setelah 72 jam, sejumlah siloksan terdeteksi mencemari susu tersebut. 

Siloksan inilah yang berbahaya jika digunakan. Ia mengganggu sistem endokrin potensial yang berkaitkan erat dengan zat pemicu kanker. Tidak heran, jika zat ini dikategorikan sebagai bahan pelumas yang membahayakan vagina.

Baca Juga: Hati-hati Para Pria, Pelumas Bisa Membunuh Sperma!

5. Petroleum dan bahan minyak bumi

ilustrasi petroleum jelly (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Tanpa disadari, setiap hari manusia menggunakan bahan berbasis minyak bumi. Gas kendaraan, minyak tanah, lilin, hingga pelumas seperti petroleum jelly ini mungkin akrab dengan merek populer.

Petroleum jelly ini sering dimanfaatkan sebagai alternatif pelumas. Penggunaannya pun diklaim aman dan cukup membantu sebab teksturnya lembut dan licin. 

Namun, Huffington Post bersama Dermatologis, Dr. Alan Dattner, menyebutkan bahwa beberapa komponen yang dihilangkan dari minyak selama proses pemurnian dapat bersifat karsinogenik. Dengan fakta baru tersebut, ada baiknya mulai mempertimbangkan kandungan petroleum jelly pada produk pelumas yang dipilih.

6. Paraben

ilustrasi bentuk paraben (unsplash.com/howtogym)

Kamu dapat menemukan senyawa sintetis ini di banyak produk, mulai dari sabun hingga kosmetik. Paraben sejatinya merupakan pengawet yang memastikan umur simpan produk menjadi lebih lama. 

Dilansir Sexual Wellness News, paraben dapat meniru peran estrogen pada jaringan tubuh. Hal tersebut dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Selain itu, studi pada Journal of Applied Toxicology melaporkan 18 dari 20 sampel tumor mengandung paraben.

Adanya paraben di banyak produk, termasuk pelumas, tidak lantas membuatnya tak bisa digunakan sama sekali. Namun, menghindari bahan ini dalam pelumas tentu lebih baik. 

Baca Juga: Memakai Minyak Zaitun untuk Pelumas Seks, Bolehkah?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya