Memakai Minyak Zaitun untuk Pelumas Seks, Bolehkah?

Ada plus minusnya

Pelumas saat bercinta bisa jadi ide yang bagus. Pasalnya, penggunaan pelumas dapat meningkatkan kenikmatan dan mencegah rasa sakit akibat gesekan saat berhubungan badan. Beberapa orang mungkin memilih lube yang tersedia di pasaran. Namun, tidak sedikit pula yang menggunakan minyak zaitun sebagai opsinya.

Berkat konsistensinya yang cair dan licin, tidak heran jika minyak zaitun dipilih sebagai alternatif lubricant. Namun, sebetulnya apakah boleh memakai minyak zaitun untuk pelumas seks? Simak lengkapnya di artikel ini, ya! 

Kelebihan dan kekurangan minyak zaitun sebagai pelumas seks

Memakai Minyak Zaitun untuk Pelumas Seks, Bolehkah?ilustrasi minyak zaitun (Pixabay.com/Stevepb)

Secara teknis minyak zaitun cocok digunakan untuk pelumas karena lembut dan sedikit kental. Minyak ini pun bisa menimbulkan sensasi licin.

Berbeda dengan pelumas berbasis air, minyak zaitun lebih tahan lama dan tidak cepat kering. Namun, penggunaan minyak zaitun sebagai pelumas tidak selalu tepat. Sifat minyak zaitun yang licin dapat merusak benda-benda seks yang berbahan lateks. Termasuk di antaranya kondom, dental dam, atau alat lainnya. Minyak zaitun  menyebabkan lateks menjadi pecah dan tidak lagi berfungsi secara efektif. Artinya, hal dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual. 

Selain itu, teksturnya yang kental membuat minyak zaitun sulit diserap oleh kulit. Terlebih, minyak zaitun merupakan termasuk jenis comedogenic atau dapat menyumbat pori-pori dan rentan terhadap jerawat. Dalam jangka panjang, penggunaan minyak zaitun bisa memicu timbulnya iritasi di sekitar area genital akibat sisa minyak yang terjebak di kulit dan menghasilkan bakteri.

Meski tidak disebutkan secara spesifik, terdapat penelitian yang menunjukkan timbulnya infeksi jamur pada vagina akibat penggunaan minyak sebagai pelumas, melansir Healthline. Hasil publikasi tersebut tentu jadi pertimbangan mengapa sebaiknya tidak menggunakan minyak zaitun sebagai pelumas seks.

Lagipula, kamu dan pasangan mungkin mengalami kesulitan saat membasuh sisa minyak zaitun yang menempel setelah berhubungan badan. Saat menempel di pakaian atau benda lainnya, minyak zaitun akan meninggalkan noda yang sulit dibersihkan.

Apakah boleh minyak zaitun untuk pelumas seks?

Menggunakan minyak zaitun sebagai pelumas seks sebetulnya boleh saja. Terutama ketika melakukan foreplay yang membutuhkan sensasi menggairahkan. Namun, minyak zaitun tidak lagi efektif sebagai pelumas ketika digunakan untuk penetrasi, apalagi jika kamu memakai alat kontrasepsi berbahan lateks. 

Jika kamu menggunakan kondom sintetis, seperti kondom poliuretan, maka minyak zaitun bisa jadi alternatif pelumas. Namun, untuk mengurangi risiko iritasi, sebaiknya hindari menggunakannya terlalu sering, ya!

Sebelum menggunakan minyak zaitun sebagai pelumas seks, pastikan kamu dan pasangan tidak memiliki riwayat alergi terhadapnya. Selain itu, pilih produk minyak zaitun yang bebas gula atau tidak mengandung gliserin guna mengurangi risiko terkena infeksi jamur pada perempuan. 

Baca Juga: 5 Bahan Pelumas Vagina yang Aman dan Alami, Gak Bikin Iritasi

Alternatif pelumas yang aman untuk berhubungan intim selain minyak zaitun

Memakai Minyak Zaitun untuk Pelumas Seks, Bolehkah?ilustrasi pelumas (Unsplash/Deon Black)

Menggunakan pelumas yang beredar di pasaran adalah pilihan tepat. Selain karena komposisinya yang jelas, produk-produk tersebut diracik oleh profesional dengan mempertimbangkan keamanan serta efektivitas fungsinya. 

Produk pelumas di pasaran umumnya memiliki bahan dasar berbeda, di antaranya air dan silikon. Masing-masing memiliki fungsi dan keunggulan yang dapat digunakan pada momen tertentu. Berikut uraiannya:

Pelumas berbahan dasar air

Sesuai namanya, pelumas ini memiliki sifat yang sama dengan air. Ia tidak berbau atau memiliki rasa apapun. Di samping itu, penggunaannya cenderung tidak mengiritasi dan mengganggu seks oral, melansir Flo Health. Meski demikian, pelumas berbahan dasar air tetap memiliki campuran pelembap. seperti karagenan atau lidah buaya. 

Berkat konsistensinya yang mirip air, pelumas ini mudah terserap kulit. Pelumas jenis ini termasuk yang paling cepat kering jika dibanding jenis lainnya. 

Kelebihan lainnya, pelumas ini aman jika digunakan bersamaan dengan kondom lateks. Pelumas seks berbasis air juga dapat dipakai dengan sebagian besar mainan seks.

Pelumas berbahan dasar silikon

Berkebalikan dengan pelumas berbahan dasar air, pelumas silikon justru sulit terserap kulit. Menggunakan pelumas silikon tentu menyenangkan karena kamu dan pasangan tidak harus sering-sering mengaplikasikan secara berulang.  

Selain itu, pelumas silikon juga telah dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat hipoalergenik. Dengan demikian, tidak banyak orang yang akan mengalami iritasi akibat menggunakan pelumas ini.

Catatan yang perlu diketahui sebelum menggunakannya, pelumas ini dapat merusak mainan seks silikon. Sebab, sifat pelumas silikon cenderung mengeras pada mainan sehingga kemungkinan dapat meninggalkan residu dan lengket.

'Pelumas' yang harus dihindari

Memakai Minyak Zaitun untuk Pelumas Seks, Bolehkah?ilustrasi pelumas (unsplash.com/@malvestida)

Hanya karena teksturnya mendukung, bukan berarti semua bisa dijadikan sebagai alternatif pelumas, ya! Vagina yang sehat memiliki tingkat pH sekitar 3,5 hingga 4,5. Oleh karena itu, penggunaan pelumas seks seharusnya memiliki pH sama.

Beberapa cairan yang dianggap bisa digunakan sebagai pelumas berikut justru harus dihindari: '

  • Vaseline. Di bagian kemasan, kamu akan menemukan peringatan bahwa ini hanya untuk penggunaan luar. Lebih lanjut, dilansir Medical News Today, perempuan yang menggunakan Vaseline sebagai pelumas lebih berisiko mengalami perkembangan bakterial vaginosis
  • Lotion dan sabun. Kamu mungkin bisa menggunakannya saat foreplay, tetapi tidak untuk penetrasi. Sebab, kandungan parfum dan pengawet dalam keduanya dapat menimbulkan infeksi
  • Mentega. Jika tidak menghilangkannya hingga bersih, mentega dapat rusak dan berbau tengik. Ini dapat menyebabkan infeksi karena pertumbuhan bakteri
  • Baby oil.  Menggunakannya sebagai pelumas dapat meningkatkan risiko keracunan, infeksi, dan kerusakan kontrasepsi. Risiko infeksi semakin meningkat ketika minyak bayi digunakan saat berhubungan anal
  • Air ludah. Meski licin saat oral, air ludah dapat meningkatkan risiko infeksi saat dijadikan pelumas. Air ludah juga menjadi media yang berpotensi menularkan penyakit menular seksual.

Nah, menggunakan minyak zaitun untuk pelumas seks ternyata boleh saja, selama tidak sedang menggunakan pelindung berbahan lateks. Apabila kamu dan pasangan mengandalkan lateks untuk kontrasepsi, sebaiknya gunakan alternatif pelumas lainnya, ya!

Baca Juga: 5 Bahan Pelumas Seks yang Berbahaya bagi Vagina, Apa Saja?

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya