TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Ketakutan Perempuan saat Bercinta yang Ganggu Momen Intim

Bukannya melepas stres, malah tambah anxiety

ilustrasi pasangan takut bercinta (pexels.com/alex green)

Meskipun dapat meredakan stres, gak bisa dimungkiri bahwa terlibat secara fisik dengan orang lain, bisa memicu kecemasan tersendiri. Bahkan jika orang lain tersebut adalah pasangan sendiri yang sudah dikenal bertahun-tahun.  

Nyatanya, ketakutan perempuan saat bercinta ini jamak dirasakan, lho. Kira-kira apa saja yang bikin perempuan cemas saat berhubungan seks?

Ketakutan perempuan saat bercinta

Suara aneh, gerakan canggung, dan respons tubuh yang gak dikendalikan, ternyata dapat menimbulkan anxiety, lho. Baik ketika bercinta pertama kali atau untuk kesekian kalinya, hal tersebut tetap dapat membuat perasaan gak tenang.  

Bagi laki-laki, 'mengintip' kecemasan perempuan ini, mungkin dapat menambah pengetahuan soal hubungan ranjang. Lebih lanjut, kamu dapat membantu pasangan meredakan kecemasan yang sedang melandanya. 

1. Takut gak sampai orgasme

ilustrasi orgasme (elitedaily.com)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orgasm gap bukanlah mitos. Salah satunya penelitian dalam jurnal Archives and Sexual Behaviour menyatakan, 75 hingga 90 persen perempuan gak konsisten mengalami orgasme selama seks. Sementara, sisanya justru gak mengalami klimaks sama sekali. 

Bukti tersebut memperkuat bahwa laki-laki lebih cepat orgasme dibanding perempuan. Ini terjadi karena faktor psikologis seperti kestabilan emosi dan intervensi maupun rangsangan.

Fakta orgasm gap ini makin bikin overthinking perempuan ketika bercinta. Akibatnya, fokus menjadi teralihkan dan gak bisa menikmati momen intim dengan pasangan.

2. Takut gak bisa memuaskan pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/quin bridal)

Bukan hanya laki-laki, beban pikiran terkait kemampuan menunjukkan performa di ranjang juga jadi salah satu ketakutan perempuan. Dr. Anuneet Sabharwal, seorang psikiatri di Mumbai menjelaskan pada Femina, banyak perempuan, terlebih yang mengalami genofobia atau coitofobia, mengalami kecemasan karena merasa gak mampu memuaskan pasangan.

Perasaan takut mengecewakan pasangan di ranjang ini lantas menjadi momok menakutkan. Mood bercinta bisa mendadak hilang ketika pikiran bergulat dengan kekhawatiran tersebut. 

Untuk mengurangi perasaan ini, kamu perlu menghubungi seksolog, konselor psikologi, atau terapis seks profesional, ya. Perawatan dan sesi terapi yang tepat akan membantumu menemukan sumber anxiety dan cara mengatasinya.

Baca Juga: 5 Penyebab Proses Penetrasi saat Bercinta Terasa Tak Nyaman, Kok Bisa?

3. Takut akan rasa sakit

ilustrasi perempuan merasa sakit saat seks (pexels.com/cottonbro)

Ada kalanya perempuan mengalami rasa sakit ketika penetrasi. Alasannya pun beragam, mulai dari faktor riwayat kesehatan seperti vaginismus atau vagina belum terlubrikasi dengan baik. Alih-alih menikmatinya, rasa sakit yang muncul justru membuat perempuan takut menghadapi seks.

Namun, ketakutan akan rasa sakit umumnya hanya terjadi ketika melibatkan intercourse. Di samping itu, kondisi tersebut gak selalu memengaruhi bentuk rangsangan lain, seperti oral seks atau lainnya.

Penyebab munculnya perasaan cemas juga dapat dipicu oleh ketakutan bahwa vagina terlalu kecil atau trauma pada aktivitas seksual sebelumnya. Di sisi lain, keyakinan bahwa seks itu memalukan juga memicu ketakutan perempuan saat bercinta.

4. Takut di-judge pasangan

ilustrasi seks (pexels.com/cottonbro)

Ahli menyatakan ketakutan di-judge pasangan merupakan salah satu bentuk kecemasan yang sering dijumpai. Konstruksi sosial yang mendukung peran perempuan harus tunduk dan patuh, membuat perempuan sulit mengungkapkan apa yang diinginkan selama di ranjang. 

Belum lagi, komunikasi dengan pasangan yang kurang terjalin dengan baik. Ketidakselarasan keinginan dan pemikiran ini tentu dapat memicu timbulnya judging, meski tanpa disengaja.

Nah, agar terhindar dari pikiran menghakimi, coba jalin komunikasi yang baik dengan pasangan. Sampaikan apa yang kamu inginkan dan tanya apa keinginan pasangan. Dengan begitu, seks menjadi lebih menyenangkan, karena gak saling ngebatin maunya apa.

5. Body image issues

ilustrasi ketakutan perempuan saat seks (pexels.com/cottonbro)

Body image issues bisa jadi persoalan serius ketika di ranjang. Contohnya, anggapan bahwa perempuan menarik memiliki warna kulit cerah, sedangkan kulit gelap dianggap gak atraktif. Akhirnya, anggapan tersebut terpatri di otak dan menyebabkan anxiety.

Hal tersebut tentunya bisa menjadi salah satu ketakutan perempuan saat bercinta. Mereka takut bahwa pasangan gak suka dengan bentuk atau bagian tubuh tertentu. 

Permasalahan citra tubuh dapat memicu seseorang mengalami genophobia atau coitophobia. Keduanya, dapat menjadi hambatan bagi perempuan untuk menikmati seks.

Baca Juga: Tips Sexual Aftercare, Perawatan setelah Bercinta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya