Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Vagina umumnya memiliki aroma yang khas. Namun, ada kalanya aroma pada organ intim perempuan ini menjadi tajam, sehingga memunculkan kekhawatiran akan adanya penyakit atau infeksi.
Aroma vagina bersumber dari kehadiran kelenjar minyak, keringat, serta folikel rambut pada vulva, bagian terluar vagina. Vagina juga merupakan rumah dari berbagai bakteri. Jadi, wajar bila area ini memiliki sedikit aroma. Walaupun begitu, beberapa bau pada vagina mungkin mengindikasikan adanya masalah yang perlu segera ditangani. Karenanya, yuk, kenali jenis bau vagina dan penyebabnya berikut ini!
1. Bau yang masam
ilustrasi jenis bau vagina dan penyebabnya (pexels.com/Deon Black) Tak perlu khawatir jika vagina mengeluarkan bau yang masam. Ini merupakan bau alami yang umum pada vagina. Mengutip Livestrong, suasana pH pada vagina memang cenderung asam berkat kehadiran Acidophilus, bakteri baik yang berada di dalamnya.
Bakteri ini juga terdapat pada yoghurt, sehingga bau masam yang muncul mirip dengan aroma makanan sumber probiotik ini. Kadar pH pada vagina sendiri dapat berubah seiring makanan yang dikonsumsi. Namun, biasanya ini bersifat sementara dan ekosistemnya akan kembali asam seperti semula.
Baca Juga: 5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan pada Vagina, Bisa Berbahaya!
2. Bau amis
ilustrasi bau amis (pexels.com/Oziel Gomez) Bau amis pada vagina bisa menjadi tanda adanya infeksi vaginosis bakterialis, suatu kondisi meningkatnya pertumbuhan salah satu jenis bakteri pada vagina. Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), infeksi ini cukup umum dialami perempuan.
Gejala yang mungkin muncul antara lain nyeri saat buang air kecil, munculnya keputihan berwarna putih atau hijau, dan adanya rasa gatal. Walaupun infeksi ini bisa pulih sendiri, tetapi CDC menyarankan pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah peningkatan risiko penyakit menular seksual.
Selain diakibatkan oleh vaginosis bakterialis, bau amis pada vagina juga bisa menandakan trikomoniasis, yaitu salah satu jenis penyakit menular seksual. Selain itu, aktivitas yang berat yang membuat perempuan berkeringat seharian, serta mengenakan celana dalam yang ketat, juga bisa menyebabkan bau amis pada vagina.
3. Bau manis
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi jenis bau vagina dan penyebabnya (unsplash.com/Deon Black) Kondisi kadar pH vagina selalu berubah mengikuti ekosistem di dalamnya. Selain bau masam, bau manis juga bisa timbul dari vagina berkat perubahan komposisi bakteri baik pada organ tersebut.
Namun, jika baunya muncul dengan beberapa gejala, seperti gatal, iritasi, serta keputihan yang konsistensinya menyerupai keju dan tidak berbau, ini bisa menandakan infeksi jamur pada vagina.
Bau manis ini juga bisa mengindikasikan gangguan keseimbangan gula darah dalam tubuh. Oleh karena itu, tes gula darah disarankan untuk mengonfirmasi kondisi ini.
4. Bau busuk
ilustrasi tampon (pexels.com/Laker) Ini sepatutnya menjadi perhatian utama. Sebab, bau busuk bisa ditimbulkan akibat penyakit menular seksual, seperti trikomoniasis. Penyakit ini disebabkan oleh parasit dan umumnya tidak disertai gejala. Namun, jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik, risiko penyakit menular seksual lain, termasuk HIV, bisa meningkat.
Bau busuk juga dapat disebabkan karena lupa mengeluarkan benda asing di dalam vagina. Misalnya tampon. Oleh karena itu, ganti tampon secara rutin (jangan lupa mengeluarkannya!) dan bersihkan vagina dari sisa kapas yang mungkin tertinggal.
Baca Juga: Berapa Kedalaman Vagina? Ini Penjelasan Ilmiahnya