TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal 5 Jenis Spermisida, Alat Kontrasepsi yang Underrated

Berikan proteksi tambahan dengan kontraspesi lainnya

ilustrasi sperma (unsplash.com/Deon Black)

Ketika bicara soal kontrasepsi, pikiranmu mungkin langsung tertuju pada kondom atau pil KB. Namun, apakah kamu pernah mendengar spermisida?

Sama-sama bertujuan mencegah kehamilan, nama spermisida belum sepopuler kontrasepsi lainnya. Mengandung bahan kimia nonoxynol-9, spermisida dapat membunuh sperma dan mencegahnya sebelum memasuki rahim. Namun, spermisida biasanya hanya digunakan sebagai kontrasepsi tambahan karena kurang efektif jika digunakan sendirian.

Spermisida juga punya banyak kelebihan, seperti mudah digunakan dan dibawa ke mana-mana, serta tidak memberikan efek samping karena tergolong sebagai kontrasepsi non-hormonal. Hadir dalam berbagai jenis, kenali macam-macamnya untuk melihat yang sekiranya cocok untuk kamu, yuk!

1. Spermisida gel, krim, atau jeli

ilustrasi spermisida gel (mayoclinic.org)

Spermisida yang berbentuk gel, krim, atau jeli biasanya hadir dalam kemasan tube dan dilengkapi aplikator untuk bantu mengaplikasikan produknya ke dalam vagina. Dilansir Clevelandclinic, spermisida jenis ini bertindak sebagai double agent karena bisa digunakan juga sebagai lubrikan atau pelumas.

Untuk menggunakannya, masukkan aplikator spermisida jauh ke dalam vagina atau mendekati leher rahim sebelum spermisida dilepaskan. Spermisida jenis ini lebih efektif jika diaplikasikan 10 hingga 15 menit sebelum berhubungan intim. Selagi menunggu, kamu dan pasangan bisa melakukan foreplay atau pemanasan terlebih dahulu. 

Baca Juga: 5 Metode Kontrasepsi yang Tidak Menyebabkan Penambahan Berat Badan

2. Spermisida busa

ilustrasi spermisida foam (familypact.org)

Spermisida busa hadir dalam kaleng aerosol yang juga dilengkapi aplikator. Dilansir Verywell Health, sebelum digunakan, kocok dulu kalengnya selama 30 detik untuk mengaktifkan busa. Selanjutnya berbaringlah dan masukkan aplikator ke dalam vagina sesuai dengan intruksi pada kemasannya. 

Sebagai catatan, spermisida jenis ini hanya tahan selama 30 menit. Jadi, pastikan kamu dan pasangan melakukan hubungan intim dalam rentang waktu tersebut. Jangan lupa juga bersihkan aplikator dengan sabun dan air mengalir agar tetap bersih.

3. Spermisida film

ilustrasi spermisida film (getmegiddy.com/Josh Christensen)

Seperti namanya, spermisida film atau vaginal contraceptive film (VCF) berbentuk selembar film tipis berukuran 2 x 2 inci. Tampilannya mirip dengan kertas wax. Cara penggunaannya, spermisida film dimasukkan ke dalam vagina hingga sedekat mungkin dengan leher rahim. Nantinya, spermisida film akan menyerap cairan vagina dan meleleh menjadi gel. 

Dilansir Planned Parenthood Toronto, efektivitas VCF mencapai 94 persen. Artinya, dari 100 orang yang menggunakan kontrasepsi ini dengan tepat, hanya 6 orang yang hamil. Namun jika digunakan dengan cara yang salah, efektivitasnya menurun hingga 72 persen. 

4. Spermisida supositoria

ilustrasi spermisida supositoria (hyaloyn.com)

Spermisida juga hadir dalam bentuk supositoria, bentuk obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi ambeien. Dilansir Mayoclinic, cara menggunakannya ialah dimasukkan ke dalam vagina dan nantinya spermisida supositoria akan larut dengan cairan vagina dan berubah menjadi busa.

Seperti spermisida lainnya, spermisida supositoria juga harus diletakkan dalam vagina 10 hingga 15 menit sebelum hubungan seks dilakukan. Tujuannya tak lain untuk mengaktifkan bahan aktif di dalamnya.

Baca Juga: 5 Makanan Hewani yang Bisa Tingkatkan Kuantitas dan Kualitas Sperma

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya