TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kesalahan Umum Penggunaan Alat Kontrasepsi, Hindari!

Bisa mengurangi efektivitas kontrasepsi yang dipakai

ilustrasi kesalahan umum dalam menggunakan alat kontrasepsi (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Bertujuan untuk mencegah kehamilan, alat kontrasepsi perlu digunakan oleh pasangan yang aktif secara seksual namun belum siap memiliki momongan. Namun, penggunaannya harus tepat karena beberapa kesalahan berpotensi menyebabkan kehamilan.

Bahkan, dilansir WebMD, hampir setengah kehamilan di Amerika Serikat (AS) bersifat tidak diinginkan. Kebanyakan di antaranya terjadi akibat kesalahan dalam menggunakan alat kontrasepsi.

Untuk menjaga efektivitas alat kontrasepsi, sebaiknya hindari melakukan deretan kesalahan penggunaan alat kontrasepsi berikut ini, ya!

1. Tidak mengonsumsi pil KB tepat waktu

ilustrasi mengonsumsi pil KB (pexels.com/Polina Tankilevicth)

Alat kontrasepsi oral alias pil KB merupakan jenis yang paling banyak digunakan. Mengutip Health Grades, sebanyak 1 dari 7 perempuan memilih metode ini. Menambahkan dari National Health Service, efektivitas pil KB mencapai 99 persen jika digunakan dengan benar.

Supaya manfaatnya optimal, pil KB harus dikonsumsi sesuai aturan dan tepat waktu. Lupa mengonsumsi pil KB bisa menurunkan efektivitasnya hingga 91 persen. Oleh sebab itu, segera minum pil KB sesuai dosis begitu mengingatnya dan pastikan menggunakan alat kontrasepsi lain seperti kondom saat berhubungan seks selama beberapa hari ke depan.

Baca Juga: Perempuan Tetap Bisa Hamil Saat Minum Pil KB, Ini yang Memengaruhinya

2. Memakai kondom yang kedaluwarsa

ilustrasi kesalahan umum dalam menggunakan alat kontrasepsi (pexels.com/Deon Black)

Seperti banyak produk lainnya, kondom pun memiliki tanggal kedaluwarsa. Umur produknya berkisar 1 hingga 5 tahun, tergantung material yang digunakan. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari hal ini dan berakhir menggunakan kondom kedaluwarsa. Hal ini terang saja mengurangi efektivitas kondom.

Selain tanggal kedaluwarsa, cara penyimpanan kondom juga tak kalah penting. Dilansir Verywell Health, suhu yang panas dan tempat yang lembap dapat merusak kondom. Karenanya, pastikan simpan kondom di tempat yang kering dan dingin.

3. Menggunakan pelumas seks berbasis minyak saat memakai kondom

ilustrasi kesalahan umum dalam menggunakan alat kontrasepsi (pexels.com/Nataliya Vaitkevitch)

Tak banyak orang mengetahui bahwa pelumas seks berbasis minyak dapat merusak bagian lateks pada kondom sehingga membuatnya robek. Contoh pelumas ini di antaranya minyak nabati, krim dingin, atau petroleum jelly.

Oleh sebab itu, gunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon jika ingin menggunakan kondom berbahan lateks sebagai gantinya. Ini bisa berupa K-Y jelly atau astroglide

4. Mengonsumsi obat dan suplemen yang bisa mengganggu efektivitas alat kontrasepsi

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/cottonbro)

Pil dan patch KB serta cincin vagina ialah bentuk kontrasepsi untuk perempuan yang bekerja dengan cara mengatur hormon di dalam tubuh untuk agar tak terjadi pembuahan. Namun, tanpa disadari pengobatan dan suplemen tertentu dapat menurunkan efektivitasnya.

Pengobatan HIV, beberapa obat untuk mengobati epilepsi, serta antibiotik rifampisin merupakan tiga di antara obat-obatan yang berisiko mengganggu efektivitas alat kontrasepsi. Karenanya, diskusikan hal ini dengan dokter agar obat-obatan dan suplemen tak berinteraksi dengan alat kontrasepsi yang digunakan.

Baca Juga: Mengenal Spermisida, Obat Kontrasepsi Pembunuh Sperma 

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya