TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Kelainan Seks yang Ada di Dunia, Waspadalah!

Poin terakhir meresahkan dan nggak lazim

ilustrasi pelecehan seksual (outtengolden.com)

Gak hanya gangguan kejiwaan, kelainan seksual juga ada beberapa jenisnya yang perlu kamu ketahui. Kelainan seksual ini dapat dipicu dari trauma masa lalu atau kebiasaan berulang yang dirasa menyenangkan.

Seseorang yang mengidap kelainan seksual nggak menjadi masalah jika penyalurannya nggak merugikan atau mengganggu orang lain. Atau dengan kata lain, disimpan untuk sendiri sehingga nggak berujung ke pelecehan seksual pada orang lain.

Lalu apa saja kelainan seksual yang ada di dunia? Simak artikel ini sampai habis, ya.

1. Voyeuristic disorder

Ilustrasi (Unsplash.com/Dmitry Ratushny)

Orang yang mengidap kelainan seksual ini akan mengalami kepuasan seksual ketika secara diam-diam melihat atau mengintip orang lain telanjang, ditelanjangi, atau melihat hubungan seksual orang lain. Fantasinya akan dipuaskan dengan melihat aktivitas seksual orang lain secara diam-diam.

Gangguan seksual yang kerap disebut juga dengan Peeping Tom ini tentu merugikan orang lain. Lebih parahnya, seseorang yang mengidap voyeuristic disorder tidak hanya sekadar mengintip, melainkan juga merekam.

2. Exhibitionistic disorder

ilustrasi penis (pexels.com/Deon Black)

Pernah dengar cerita teman atau orang lain tentang pengalaman mereka didekati orang asing yang menunjukkan alat kelaminnya? Nah, sebenarnya orang asing tersebut menderita gangguan ekshibisionisme.

Seseorang akan merasa puas apabila menunjukkan kelaminnya pada orang yang tidak waspada akan keberadaannya. Percaya atau tidak, ia dapat orgasme hanya dengan mendengar teriakan atau reaksi histeris dari korbannya! Oleh karena itu, kamu harus tetap tenang dan cuek kalau mengalaminya.

Baca Juga: 5 Fakta Frotteurisme, Kejahatan Seksual dengan Menggesekkan Kelamin

3. Frotteuristic disorder

ilustrasi pelecehan seksual (outtengolden.com)

Frotteuristic disorder adalah kepuasan seksual dari menggosok-gosokkan alat kelamin pada orang yang tidak menghendakinya. Ini kerap terjadi di kendaraan umum dan termasuk pelecehan seksual pula.

Di Jepang sendiri, jumlah pelaku kelainan seksual ini cukup banyak dan biasanya sang pelaku disebut “chikan”. Wah, hati-hati ya, kalau lagi di tempat umum.

4. Masochism disorder

ilustrasi masokis emosional (pexels.com/Liza Summer)

Sebenarnya perilaku senang disiksa untuk mendapatkan kepuasan secara seksual itu termasuk gangguan perilaku seksual, lho. Jika orang yang bersangkutan menyatakan mengalami tekanan seperti cemas, malu, dan merasa bersalah.

Namun, jika yang bersangkutan mengaku menikmati tanpa hambatan apa pun, maka ia bisa dibilang hanya memiliki minat masokis. Jadi meski menyakitkan, mereka menikmati dan bahagia dengan hubungan tersebut.

5. Sadism disorder

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Menikmati kepuasan seksual dari penderitaan fisik dan jasmani yang dialami orang lain. Ketika seseorang justru memberi reaksi bahagia atau biasa saja, tidak sedih atau marah, ketika diberi perlakuan kasar, ada kemungkinan orang tersebut mengidap sadism disorder.

Sama seperti masochism disorder, kelainan seksual ini bisa jadi gangguan, bisa jadi hanya minat seksual. Butuh pemantauan berjangka dan diagnosis dari medis.

6. Pedophilic disorder

ilustrasi anak diancam (unsplash.com/Caleb Woods)

Pedofil adalah sebutan untuk orang yang menikmati perilaku seksual dengan anak-anak yang berusia 13 tahun atau lebih muda. Perilaku ini dapat berdampak mengerikan pada perkembangan psikologis korbannya hingga dewasa.

Korbannya bisa trauma atau malah menjadi hiperseks. Pelaku pemerkosa anak-anak cenderung memiliki kelainan seks satu ini. Waspada, ya!

Baca Juga: 5 Hal Sensitif yang Sebaiknya Tak Dilakukan saat Berhubungan Seksual

7. Fethistic disorder

ilustrasi bahagia (unsplash.com/Tim Mossholder)

Fetisisme merupakan kelainan seksual yang mana seseorang akan merasa terangsang pada benda mati, seperti balon bahkan kain jarik, yang secara umum tidak dianggap sebagai objek seksual. Pada tingkat yang lebih parah, seseorang dengan fethistic disorder bisa merasa stres yang mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari jika fetish-nya tidak diwujudkan.

Kelainan seksual satu ini masih dapat dikatakan normal jika dalam pemenuhan hasrat seksualnya tidak melibatkan dan mengganggu orang lain. Penyaluran fetish yang merugikan orang lain pun bisa dijerat hukuman, lho.

8. Transvestic disorder

ilustrasi membereskan baju untuk disumbangkan (unsplash.com/sweetpagesco)

Transvestisme kepuasan seksual dari penderita gangguan ini didapat dari memakai pakaian lawan jenis. Gangguan seksual ini cukup memberi rasa tidak nyaman pada orang lain. 

Seperti crossdressing dan cross-hijabers juga dapat mengindikasikan adanya kelainan transvestisme ini, lho. Diagnosis transvestisme juga bisa dikaitkan dengan penyakit seksual lainnya seperti fetisisme dan masokisme.

Baca Juga: 21 Fetish Seksual yang Paling 'Umum' 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya