TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Efektif Supaya Tetap Aman Berhubungan Seks Selama Hamil

Kebutuhan seks lancar, hamil pun tanpa gangguan

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Leah Kelley)

"Bolehkah melakukan hubungan seks saat hamil?"

Pertanyaan itu kerap terlontar dari pasangan muda yang baru saja dianugerahi kehamilan. Yap, banyak pasangan merasa takut dan khawatir saat hendak melakukan seks saat sedang hamil karena banyaknya mitos dan rumor yang masih tidak jelas.

Tapi tenang, sebenarnya seks saat hamil aman-aman aja kok, dilakukan asal memenuhi persyaratan tertentu. Ini dia beberapa tips supaya seks tetap aman selama kehamilan tanpa melupakan kenikmatannya.

Baca Juga: 7 Risiko Melakukan Fingering saat Berhubungan Seks, yuk Kenali!

1. Pastikan kehamilan dinyatakan aman oleh dokter kandungan tanpa ada risiko apa pun

ilustrasi ibu hamil berkonsultasi pada dokter kandungan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Biasanya pasangan akan langsung memeriksakan diri ke dokter saat muncul tanda-tanda kehamilan. Nah, jangan lupa untuk bertanya pada dokter apakah kehamilanmu aman dan dinyatakan sehat sehingga diperbolehkan untuk berhubungan seks.

Biasanya dokter akan melarang seks saat hamil ketika ada riwayat pendarahan, pernah keguguran, hamil kembar, risiko lahir prematur atau hal-hal lain yang sekiranya membahayakan. Kalau dokter sudah memberi sinyal aman, artinya gak ada alasan untuk gak berhubungan seks saat hamil.

2. Perhatikan posisi saat berhubungan, karena gak semua posisi aman untuk ibu hamil

ilustrasi hal aneh yang bisa terjadi setelah orgasme (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meski dokter sudah menyatakan kehamilan aman, tapi gak semua posisi seks bisa dilakukan saat hamil, lho. Pilih posisi berhubungan yang gak menekan kandungan, seperti posisi misionaris, gunting atau woman on top.

Pastikan juga pasangan gak terlalu berapi-api saat penetrasi karena dikhawatirkan bisa membahayakan janin. Santai saja, yang penting bisa tetap saling menikmati.

3. Gunakan pengaman atau pastikan sperma dikeluarkan di luar karena bisa memicu kontraksi

ilustrasi kondom (pixabay.com/Anqa)

Untuk menghindari kontraksi dini, kamu bisa menggunakan kondom saat berhubungan. Karena sperma yang masuk ke rahim akan merangsang kontraksi dini.

Nah, supaya lebih aman, pakai pengaman saja. Selain itu, lakukan ejakulasi di luar bisa mencegah kontraksi dini pada rahim.

Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Kontraksi Pada Ibu Hamil dan Cara Membedakannya

4. Hindari eksplorasi di titik-titik tertentu yang bisa mengakibatkan munculnya kontraksi rahim

ilustrasi masalah vagina (freepik.com/wayhomestudio)

Rangsangan di payudara ternyata juga merangsang munculnya kontraksi, lho. Hal ini terutama pada perempuan yang sudah menginjak trimester tiga kehamilan.

Jadi lebih baik hindari merangsang daerah payudara untuk sementara agar kehamilan tetap aman. Ini bisa jadi kesempatan untuk mengeksplorasi lebih titik rangsangan terbaik selain vagina.

5. Tetap berkomunikasi dengan pasangan supaya hubungan seks lancar

ilustrasi pasangan bermesraan (urbanwomen.org)

Terkadang ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat perempuan malas berhubungan seks, hormon kehamilan salah satunya. Ketika kamu menemui kondisi ini, jangan lupa untuk komunikasikan dengan pasangan.

Saling mengutarakan apa yang diinginkan bisa menghindari kesalahpahaman. Beritahu pasangan kapan kamu siap melakukan seks dan bagian mana saja yang dirasa nyaman untuk disentuh saat hamil.

6. Waspada jika terjadi tanda-tanda pendarahan yang membahayakan kehamilan

ilustrasi perdarahan vagina (pexels.com/Karolina Grabowska)

Hal yang paling diwaspadai saat melakukan seks ketika hamil adalah pendarahan. Saat hamil, kondisi mulut rahim jauh lebih lunak karena pengaruh hormon.

Itulah yang menyebabkan rawan terjadi pendarahan. Maka hindari melakukan penetrasi terlalu dalam untuk mencegah terjadi kontraksi yang belum waktunya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya