TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisakah Seks Anal Menyebabkan Wasir? Ini Penjelasannya

Jangan sampai nikmat berujung sakit, ya!

ilustrasi pantat gatal karena infeksi cacing kremi (pixabay.com/derneuemann)

Dalam upaya menjaga kehidupan seks yang bergairah dan tidak membosankan, lumrahnya pasangan ingin mencoba berbagai variasi. Tak terkecuali seks anal.

Seks yang melibatkan anus dalam penetrasi sebenarnya ini tidak direkomendasikan karena berpotensi tinggi menularkan penyakit. Meski demikian, tidak sedikit pasangan yang penasaran atau justru menyukainya.

Alasan seks anal berisiko adalah karena fungsi anus dalam mengeluarkan feses, sehingga ini membuatnya menjadi tempat sumber bakteri yang bisa menyebabkan infeksi. Atas dasar itulah berbagai penyakit menular seksual juga bisa berasal dari seks anal.

Penyakit lainnya yang juga dikaitkan dengan anus adalah wasir atau ambeien. Bila penetrasi di area anus memberikan tekanan pada dubur, maka yang patut dipertanyakan adalah, apakah seks anal menyebabkan wasir? Temukan jawabannya lewat penjelasan berikut ini.

1. Apa itu wasir?

Wasir adalah area pembuluh darah yang terbentuk di dalam maupun di luar rektum dan anus, yang pada dasarnya dimiliki semua orang. Wasir menjadi penyakit bila pembuluh darahnya mengalami pembengkakan, yang mana ini bisa mengakibatkan rasa gatal, pendarahan, hingga nyeri berlebihan, dilansir Medical News Today

Pembengkakan pembuluh darah di anus dapat dipicu berbagai faktor. Salah satu faktor umumnya adalah pemberian tekanan pada pembuluh darah di anus lewat aktivitas mengejan, merujuk Cleveland Clinic. Hal ini memperjelas bahwa semua jenis ketegangan yang meningkatkan tekanan pada perut atau ekstremitas bawah dapat memicu dubur bengkak dan meradang.

Hal-hal yang memicu pertumbuhan wasir antara lain:

  • Tekanan panggul dari kenaikan berat badan, terutama saat hamil.
  • Mengejan saat buang air besar karena sembelit.
  • Mengejan saat mengangkat benda berat atau angkat besi.

Baca Juga: 7 Bahaya Melakukan Seks Anal, Ada Kemungkinan Terkena Covid-19!

2. Siapa yang bisa mengalami wasir?

ilustrasi sembelit (freepik.com/freepik)

Siapa pun berpotensi mengembangkan wasir, termasuk remaja sekalipun. Namun, wasir tidak umum dialami anak-anak karena memerlukan waktu untuk berkembang. Secara khusus, wasir lebih berisiko terjadi pada orang dengan kondisi:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Sedang mengandung atau hamil.
  • Kurang mengonsumsi makanan berserat.
  • Sering sembelit atau menderita diare kronis.
  • Mengangkat bedan berat secara teratur.
  • Terlalu lama duduk di toilet.

3. Gejala dan komplikasi wasir

Wasir bisa menjadi sangat tidak nyaman dan menyakitkan. Gejala-gejala yang biasa dialami penderita wasir berupa:

  • Anus terasa gatal.
  • Muncul benjolan keras di dekat anus yang terasa perih.
  • Nyeri pada anus terutama saat duduk.
  • Pendarahan rektum dari anus.

Gejala-gejala di atas bisa mengganggu aktivitas bahkan membawa komplikasi seperti anemia, pembekuan darah, infeksi, skin tag, dan wasir tercekik (otot di anus memotong aliran darah ke wasir internal yang prolaps). Kabar baiknya, wasir cenderung tidak menjadi permasalahan serius bila ditangani dengan benar.

4. Jadi, apakah seks anal menyebabkan wasir?

ilustrasi seks anal (unsplash.com/Deon Black)

Mengingat bahwa wasir telah ada di tubuh setiap manusia, maka aktivitas seks anal tidak dapat memunculkan wasir dengan sendirinya. Keberadaan wasir pun biasanya baru disadari ketika sudah bergejala dan dikeluhkan penderita. Namun, seks anal sangat mungkin memperparah gejala wasir yang telah ada, mengutip Self.  

Seks anal yang dilakukan dengan pasangan yang mengidap wasir berpotensi besar mengakibatkan pendarahan dan nyeri. Jadi, meskipun seks anal tidak menyebabkan wasir, tetapi sekali lagi aktivitas seks ini bukan pilihan yang bijak bagi orang-orang dengan wasir.

Baca Juga: Amankah Seks Oral setelah Cabut Gigi? Ini Caranya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya