Amankah Seks Oral setelah Cabut Gigi? Ini Caranya!

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

Apakah kamu suka atau menikmati seks oral? Jika iya, kamu tidak sendirian. Stimulasi dari mulut pada bagian intim ini bisa memberikan sensasi kenikmatan tertentu.

Suatu hari, kamu atau pasangan tiba-tiba harus menjalani prosedur cabut gigi. Namun, kamu atau pasangan sedang mood untuk seks oral atau oral sex. Apakah tetap bisa? Ini cara oral sex yang aman dan nyaman, serta pertimbangannya!

1. Kenapa cabut gigi?

Ada berbagai alasan mengapa seseorang memutuskan untuk cabut gigi. Menurut WebMD, beberapa alasan seseorang diharuskan menjadi prosedur cabut gigi di antaranya:

  • Merapikan susunan gigi (karena adanya gigi bungsu atau jumlah gigi berlebih).
  • Cedera gigi.
  • Periodontitis dan pembusukan gigi.
  • Risiko infeksi.
  • Gangguan imun.
  • Menjalani terapi radiasi.
  • Habis menjalani transplantasi organ.

2. Bagaimana prosedur cabut gigi?

Amankah Seks Oral setelah Cabut Gigi? Ini Caranya!ilustrasi perawatan gigi dengan dokter gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dilansir Cleveland Clinic menjabarkan bahwa sebelum prosedur, dokter gigi akan menilai kondisi gigi dan menguji tulang rahang dengan rontgen. Beri tahu dokter jika kamu memiliki kondisi atau menjalani pengobatan tertentu.

Selanjutnya, opsi bius beserta pengobatan akan didiskusikan oleh dokter gigi. Beberapa opsi pembiusan adalah:

  • Nitrogen oksida.
  • Pil bius oral.
  • Intravena.

Bius diberikan pada daerah gigi yang mau dicabut dan daerah gusi sekelilingnya.

Lalu, dokter gigi akan mengangkat gigi secara perlahan. Tidak jarang, dokter gigi perlu membuat sayatan di gusi jika gigi benar-benar dalam kondisi buruk.

Jika gigi sudah tercabut, lubang pada gusi dibersihkan dengan disinfektan atau ditutup dengan cangkok tulang agar tidak keropos. Lalu, sayatan bisa dijahit agar cepat sembuh.

Sesudah prosedur, dokter gigi akan menempatkan kain kasa pada situs cabut gigi agar pendarahan bisa berhenti. Jika pendarahan sudah sedikit reda, kain kasa bisa diangkat. Meski begitu, pendarahan bisa berlangsung selama 24 jam.

3. Efek samping cabut gigi

Amankah Seks Oral setelah Cabut Gigi? Ini Caranya!ilustrasi efek samping cabut gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Prosedur medis apa pun, termasuk cabut gigi, bisa memiliki sejumlah efek samping dan komplikasi. Terdapat beberapa komplikasi ringan yang bisa terjadi, seperti:

  • Infeksi pascaoperasi.
  • Dry socket.
  • Cedera saraf.
  • Perforasi sinus maksilaris.
  • Proses penyembuhan lambat.

Setelah operasi, umum bagi pasien untuk mengalami pendarahan, pembengkakan, dan rasa tidak nyaman. Dilansir WebMD, kamu disarankan untuk konsultasi ke dokter gigi jika mengalami:

  • Demam dan panas dingin.
  • Mual dan/atau muntah.
  • Pipi berubah warna kemerahan dan membengkak (tak kunjung kempis).
  • Keluar nanah berlebihan dari situs cabut gigi.
  • Batuk.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.

Baca Juga: 7 Penyakit yang Bisa Menular lewat Seks Oral dan Cara Mencegahnya

4. Jadi, amankah seks oral setelah cabut gigi?

Pada dasarnya, seks oral bukanlah praktik seksual yang sehat. Berbagai institusi kesehatan dan ahli menyarankan untuk menghindari praktik ini.

HIV.gov mencatat bahwa risiko penularan HIV dari seks oral memang amat rendah dibanding seks anal dan seks bebas. Namun, jika pasangan memiliki HIV dan ejakulasi dalam mulut, maka risiko penularan meningkat.

Selain itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memaparkan beberapa faktor dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seksual, terutama HIV, dari seks oral, yaitu:

  • Tukak mulut atau seriawan.
  • Gusi berdarah.
  • Luka pada alat kelamin.
  • Infeksi penyakit menular seksual terselubung.

Jadi, bagaimana jika setelah cabut gigi? Karena kondisi gusi yang masih dalam pemulihan, maka dikhawatirkan seks oral bisa meningkatkan potensi infeksi seksual. Oleh karena itu, lebih baik ditunda atau dihindari.

5. Kapan waktu yang pas?

Amankah Seks Oral setelah Cabut Gigi? Ini Caranya!ilustrasi pasangan di ranjang (unsplash.com/mimi lalaa)

Alangkah baiknya jika seks oral ditunda dulu hingga kondisi mulut kondusif. Pertanyaannya, sampai kapan harus menunggu? Tergantung keparahan masalah gigi yang membuat gigi harus dicabut. 

Kebanyakan kasus cabut gigi pulih dalam waktu beberapa hari. Sementara pasien bisa beraktivitas setelah 2 atau 3 hari, butuh beberapa minggu sampai tulang rahang benar-benar pulih.

6. Bagaimana agar cepat sembuh?

Sementara menunggu benar-benar pulih, ada beberapa tips agar pasien yang habis cabut gigi tetap nyaman dalam kesehariannya dan cepat pulih. Ikuti saran-saran berikut ini:

  • Minum obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter.
  • Gigit kain kasa (tak terlalu keras) pada situs cabut gigi agar pendarahan berkurang dan darah bisa cepat membeku.
  • Ganti kain kasa jika sudah basah dengan darah atau biarkan 3 sampai 4 jam setelah cabut gigi.
  • Kompres pipi daerah cabut gigi dengan es tiap 10 menit.
  • Istirahat penuh selama 24 jam setelah prosedur.
  • Hindari menyikat gigi atau meludah terlalu keras selama 24 jam agar darah bisa membeku.
  • Setelah 24 jam, bersihkan mulut dengan larutan yang berisi setengah sendok teh garam dan 240 ml air hangat.
  • Jangan minum dari sedotan selama 24 jam.
  • Jangan merokok karena bisa memperlambat pemulihan.
  • Konsumsi makanan bertekstur lunak dan konsumsi makanan bertekstur padat secara bertahap jika situs gigi yang dicabut sudah lebih membaik.
  • Saat tidur, topang kepala dengan bantal.
  • Tetap sikat gigi dan flossing seperti biasa, tetapi hindari situs gigi yang dicabut agar tidak infeksi.

Itulah beberapa pertimbangan mengenai seks oral setelah cabut gigi. Intinya, tunggu dulu sampai sembuh! Perlu diingat, seks oral berisiko tinggi bila terlalu sering dan salah dilakukan. Toh, ada banyak aktivitas seksual lainnya yang bisa dicoba bersama pasangan.

Baca Juga: Viral di TikTok, Dokter Gigi Bisa Tahu Seseorang Sering Seks Oral

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya