TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menghilangkan Bulu Kemaluan Tanpa Mencukur, Apa Saja?

Punya kelebihan dan kekurangan masing-masing

ilustrasi bulu kemaluan pada vagina (pexels.com/Cliff Booth)

Rambut atau bulu kemaluan (pubic hair) merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk melindungi organ reproduksi. Pada perempuan, keberadaan bulu kemaluan membantu mencegah kotoran masuk ke dalam vagina. Namun, bulu kemaluan yang dibiarkan tumbuh memanjang tanpa perawatan juga berpotensi mengganggu kesehatan organ intim. 

Salah satu perawatan yang umum dilakukan adalah dengan mencukur bulu kemaluan. Namun, itu bisa merepotkan karena mencukur akan membuat bulu kemaluan tumbuh kembali relatif cepat. Sebagian orang juga menghindari mencukur karena tidak nyaman dengan pisau cukur yang bisa mengiritasi kulit. 

Bila kamu butuh referensi cara menghilangkan bulu kemaluan tanpa mencukur, berikut metode yang bisa jadi pertimbangan.

1. Waxing

Perawatan untuk menghilangkan bulu kemaluan yang sudah umum digunakan adalah waxing. Teknik ini menggunakan cairan lilin (wax) yang dihangatkan, kemudian dioleskan menutupi area genital. Langkah selanjutnya adalah melekatkan kertas wax dan tunggu sampai lilin mengeras. Kemudian, bagian yang paling "menantang", tarik kertas waxing menggunakan tenaga yang cukup agar hasilnya maksimal. 

Keunggulan waxing adalah tercabutnya bulu kemaluan sampai akar dengan waktu yang relatif singkat. Dilansir Healthline, bulu kemaluan yang tumbuh setelah di-waxing biasanya menjadi lebih halus dan lebih tipis dibanding sebelumnya. 

Perawatan waxing oleh jasa profesional biasanya butuh waktu sekitar 30–60 menit. Akan tetapi, kini sudah banyak produsen yang menyediakan paket waxing yang bisa dilakukan mandiri di rumah. Hasilnya pun bisa bertahan selama 4–6 minggu, berbeda-beda pada setiap orang.

Sementara itu, kekurangan dari waxing adalah perawatannya bisa menyakitkan pada sebagian besar orang. Seperti metode pencukuran lainnya, waxing berpotensi memiliki efek samping seperti kemerahan dan benjolan. Kamu bisa mengoleskan losion khusus area kemaluan untuk membantu penyembuhan. 

Baca Juga: 5 Tips Aman Mencukur Bulu Kemaluan, Kebersihan Prioritas!

2. Menggunakan krim penghilang rambut

ilustrasi perlengkapan menghilangkan bulu kemaluan (pexels.com/Castorly Stock)

Cara lain adalah menggunakan krim penghilang rambut yang dijual di pasaran. Bahan kimia dalam krim tersebut akan memecah protein rambut dan melemahkan pangkal rambut. Hal ini akan membuat bulu kemaluan ikut rontok saat dibersihkan. 

Caranya adalah dengan mengoleskan krim ke area bulu yang ingin dihilangkan.  Tunggu beberapa menit. Seka dengan benda tumpul dan bilas sampai bersih.

Kelebihan dari cara ini adalah tidak menimbulkan rasa sakit serta memiliki hasil yang bisa bertahan lama dibanding mencukur. Perawatan ini juga mudah dilakukan sehingga bisa dipraktikkan kapan pun kamu menginginkannya. 

Hal yang harus diperhatikan adalah kandungan bahan kimia di dalam krimnya. Orang yang memiliki alergi mungkin tidak disarankan untuk mengaplikasinnya ke area intim. Lebih baik mengujinya dulu di tangan atau kaki untuk melihat reaksi tubuh. Bila mengalami gatal atau kemerahan, jangan digunakan.

3. Laser

Perawatan berikutnya adalah dengan metode laser. Metode ini dilakukan oleh tenaga profesional, di mana dokter akan menggunakan sinar laser yang diarahkan ke kulit kemaluan mengenai folikel (tempat rambut tumbuh). Panas dari laser melemahkan dan menghancurkan folikel. 

Metode laser efektif menghilangkan bulu kemaluan dan memberikan hasil yang bisa bertahan lama, karena rambut baru membutuhkan beberapa waktu untuk kembali muncul. Namun, setelah prosedur laser dilakukan, terdapat sesi lanjutan yang harus diikuti setiap 6–8 minggu guna mencegah rambut tumbuh kembali. 

Metode laser umumnya tidak memberikan rasa sakit dan aman dilakukan karena di bawah pantauan profesional. Akan tetapi, laser membutuhkan biaya yang lebih mahal dibanding cara-cara menghilangkan rambut kemaluan lainnya.

4. Elektrolisis

ilustrasi menghilangkan rambut kemaluan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam metode elektrolisis, akan digunakan alat yang disebut epilator dengan cara kerja yang mirip laser. Epilator mengirim gelombang radio ke kulit yang bertujuan untuk merusak folikel rambut.

Bedanya, epilator hanya bisa memberikan perawatan secara individual atau satu per satu ke bulu kemaluan, sedangkan terapi laser bisa menargetkan sejumlah folikel dari area yang ditentukan.

Meskipun metode ini tidak memberikan hasil permanen, tetapi elektrolisis telah dinyatakan aman sebagai cara menghilangkan bulu kemaluan. Perawatan ini membutuhkan 15–60 menit setiap sesinya, serta harus diikuti sesi lanjutan untuk mencegah rambut tumbuh kembali. Elektrolisis bisa menjadi opsi yang lebih terjangkau dibanding laser. 

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Gatal setelah Cukur Rambut Kemaluan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya